Setuju bahwa dalam bisni tak memandang agama, puak, ataupun ras yang dilihat akhirnya adalah profit Kita semua tak hairan kenapa orang2 kaya Arab sana tak invest di negeri kita, kan alah dimaklumi juga bahwa iklimnya tidak kondusif, terlalu banyak meja dan prosedur yang misti diliwati sebegitu banyak biaya dan cukai tak resmi, belum lagi mau masuk kenegeri Minang yang musti urusan sama ninik mamak sang penguasa tanah ulayat yang berujung saling gugat karana tak satu pendapat atau pembagian yang tak rata, kan investor jadi ndak nyaman Birokratnya baik pusat atau daerah sama saja mentalnya "kok bisa dipersulit kenapa dipermudah"? IJP maklum kok itu semua wasalam al
--- Pada Sen, 13/10/08, Lies Suryadi <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: Lies Suryadi <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [EMAIL PROTECTED] Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 29: SALUT UNTUK SRI MULYANI Kepada: RantauNet@googlegroups.com Tanggal: Senin, 13 Oktober, 2008, 5:40 PM Sanak IJP, Saya kira dalam soal bisnis dan investasi, orang tak memandang agama, puak, ataupun ras. Orang hanya menimbang satu hal saja: profesionalisme. Salam, PS: Danga2 kaba dari jauah, Sanak IJP tapiliah sebagai ketua alumni SMA 2 Pariaman. Kok iyo, ambo ikuik bangga dan kasih selamat. Mudah2an almamater awak tu makin maju. Indra Jaya Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: #yiv897697239 v\:* {}#yiv897697239 o\:* {}#yiv897697239 w\:* {}#yiv897697239 .shape {} #yiv897697239 st1\:*{} Wa’alaikum Salam. Saya justru bertanya, kenapa orang2 Arab dan Quwait justru menjadi penghamba Amerika, ketika Amerika menyerang Iraq ? Kenapa para pangeran Arab justru investasi di Eropa dan Amerika, bukan di Asia dan Afrika yang banyak orang Muslimnya? Kenapa Indonesia lebih suka minjam uang ke IMF dan World Bank, ketimbang ke Negara-negara Timur Tengah? Kenapa Negara-negara Arab justru lebih banyak memperkerjakan pekerja-pekerja bergaji tinggi dari Amerika dan Eropa, sementara untuk pembantu rumah tangga, tukang masak, anak buah kapal, justru mengambil dari Negara-negara Muslim? Ada apa? Lihat, ketika Negara-negara Muslim krisis ekonomi, apa yang dibangun di Negara-negara Arab itu? Bangunan tertinggi di dunia, duplikat dunia di sebuah teluk, museum terbesar dan termegah, hotel berbintang bertahtakan emas permata, istana-istana raksasa. Klub-klub sepakbola juga dibeli oleh pangeran-pangeran kaya dari tanah Arab. Itu semua rezeki minyak. Adakah yang bisa menjawabnya? Salam, IJP From: RantauNet@googlegroups.com [mailto: RantauNet@googlegroups.com ] On Behalf Of alfarouq Umar Sent: 13 Oktober 2008 19:46 To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 29: SALUT UNTUK SRI MULYANI Assalamualaikum Ghithuuu thoo, gak jadi lah si Srimulyani mau kita capres kan bahkan sampai kiamat pun amit2, jadi menteri ini aja rasanyo udah nyesel bangeet, urang IMF tu kabarnyo kan antek Yahudi juo yooo .... yaaa... orang2 berkeley kan ? Kenapa gak ngemis ke Timteng aja yaaa, ke saudi atau quwait misalnya mungkin lebeh bermartabat salam al --- Pada Sen, 13/10/08, jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 29: SALUT UNTUK SRI MULYANI Kepada: RantauNet@googlegroups.com Tanggal: Senin, 13 Oktober, 2008, 11:14 AM Assalamu alaikum, Pak Saaf dan dun sanak sepelanta, 1. Kami di Washington DC tahu yang Sri Mulyani telah datang dan teman teman telah meminta KBRI menyelenggarakan satu pertemuan diantara masyarakat dengan beliau. Kami kecewa kerna di beritakan dia tergesa gesa mahu pulang. Kami inginkan membahas dampak krisis macet kredit Wall Street keatas Indonesia . Mungkin ada teman teman di sini mentelah kok mengapa Sri Mulyani datang ke sini membuat pertemuan dengan WB and IMF. Ada yang tetap sasaran ya mengemis lagi, dan ada yang tidak percaya, termasuk saya. 2. Kini, sudah jelas kedatangan beliau adalah melobi/mengemis lagi untuk berhutang bagi pehak negara (diatas nama rakyat semua). Ada kah mengemis berhutang ini salah satu tugas beliau (yang telah di tugaskan/delegated kepada Paskah)? 3. Mengemis ini dengan alasan sekiranya kadar pertumbuhan negara 2009 meleset kebawah dari 6.3% saperti yang beritakan oleh Kompas. Ma'nanya, ada sesuatu yang tidak kena dan tidak diceritakan (baca transparansi) oleh SBY tentang immediate, direct and short term impact or fallout of the financial crisis on the rest of the world (Indonesia included).. President WB Zoellick telah menyatakan WB bersedia membantu negara termiskin dan terparah akibat terkena biasan krisis ini. Adakah ini mengkiaskan Indonesia juga? 4. Rakyat tahu yang Indonesia masih bertumpuk tumpuk berhutangnya.. (Thailad dan Korea Selatan telah pun menyelesaikan hutang piutang mereka dengan IMF) Masih juga lagi mahu mengemis dengan hutang baru? Terus terang sahaja, saya masih belum mengerti syndrome mengemis ini. 5. SBY berkewajiban menjelaskan (baca transparansi) kepada rakyat. Tempat terbaik dan patut di lakukan ialah di Parliamen. Rakyat ingin mendengar jastifikasi pemerintah mengemis 2 billion US dollars ini. Parliamen dan rakyat akan membahas hujjah beliau. 5. Sampailah masanya Parliamen Indonesia mengambil sikap proaktif dalam soal mengemis ini. Sampai bila Parliamen harus berdiam diri. Walaupun isu ini domain pemerintah, Parliamen bisa turut terlibat kerna berkait dengan constitutional and institutional responsibility of parliament. Akhirnya, Parliamen akan meng-rectify perjanjian hutang negara dengan WB. Sebelum rectify, elok di adakan public hearing agar rakyat faham letak duduknya mengemis ini. 6. Persoalan kita ialah adakah wajar mengemis ini hanya sekiranya prestasi kadar pertumbuhan negara kebawah 6.3%? Sekiranya bawah 6.3%, apa gunanya 2 billion hutang dari luar? Hak kita ialah meminta penjelasan dari pemerintah apa benda atau perkara atau item atau hal hal yang terkena dari biasan lansungan dan tidak lansung/direct and indirect impact dari krisis ini hinggakan pemerintah memerlukan berhutung 2 billion US dollar ini. Ma'na sebenarnya, apa tujuan sebenar dari berhutung 2 billion US dollar ini? Beberapa hari dahulu Yusuf Kalla dan Sri Mulyani telah menyakinkan rakyat bahwa mereka optimis yang negara relatif aman dari gangguan krisis. Dulu, kenaikan harga BBM di kaburi dan di alih pandangan, dengan jayanya, dengan kasus Ahmadiah. What a price people have to pay in order to effectively sideline the real issue of BBM with polarizing issue of Ahmadiyah, and yet still unsettled politically. Apa lagi political move murahan yang bakal menimpa rakyat dalam soal berhutang lagi ini? 6. Rizal Ramli tepat menyatakan pemerintah tidak ada daya kreatif dan ketiadaan keterobosan baru mengstabilkan kewangan dan perekonomian negara. Ketiadaan daya kreatif dan keterobosan baru ini adalah dari ketiadaan minda/mindset perekonomian merdeka yang senantiasa di ulang jelaskan oleh Revrisond Baswir. Tambahan kepada ketiadaan minda perekonomian merdeka ini ialah dengan apa yang di perkatakan oleh Malik Bennabi, pemikir dan filosuf Algeria , dengan istilah kebolehjajahan/colonizibility (colonizeable mind) pimpinan SBY. Sekiranya ada dun sanak menghadiri program yang tertera di bawah ini, di harapkan ada lapuran ke RN. terima kasih Seminar Sehari “Bank Dunia Membiayai Pemanasan Bumi” ___________________________________________________________________________ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---