Bubur Kampiun yang Memanjakan Lidah
PadangKini.com | Kamis, 18/9/2008, 15:50 WIB Uni Ovel sedang mengambil bubur kampiun di Aur Kuning, Bukittinggi. KALAU ditanya bubur apa yang khas dari Ranah Minang, itu adalah bubur kampiun atau bubua kampiun kata orang Padang. Hampir setiap tempat di Sumatera Barat bisa dijumpai bubur kampiun, dengan campuran bahan yang terkadang beda. Biasanya bubur kampiun untuk sarapan, tetapi pada bulan Ramadan dijadikan santapan berbuka yang manis dan legit. Entah siapa yang menemukannya, bubur kampiun ini terdiri dari aneka bubur yang dicampur menjadi satu. Barangkali yang menemukan dulunya adalah orang iseng yang mencampur beberapa jenis bubur ke dalam piringnya, dan ternyata hasilnya bubur yang enak. Di Padang, di beberapa pasa pabukoan tempat membeli makanan berbuka, bubur kampiun mudah dijumpai, walaupun yang menjual hanya satu atau dua orang. Bubur kampiun Padang ini biasanya campuran dari bubur sum-sum, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur candil, kolak ubi, kolak pisang, ketan putih yang dikukus, ada kolak labu, dan bubur delima (bubur merah putih dari tepung kanji). Anehnya, 'persatuan' bubur ini hasilnya enak dan memanjakan lidah. Bila Anda ke Padangpanjang, beberapa campurannya beda lagi. Bubur kampiun di sana terdiri dari bubur ketan hitam, candil, bubur sum-sum, agar-agar merah, cendol sagu dengan sentuhan akhir diberi cairan kental gula merah di atasnya. Disajikan dalam piring kaleng bermotif bunga yang jadul banget. Lain lagi bubur kampiun di Bukittinggi. Campurannya terdiri dari ketan putih, bubur ketan hitam, candil, bubur sum-sum, kolak ubi, kolak pisang dan bubur delima. Warnanya lebih cerah karena bubur delima yang berwarna pink dicampurkan paling akhir. Uni Ovel, penjual bubur kampiun di 'pasa pabukoan' Aur Kuning di Bukittinggi mengatakan, sehabis sahur ia mulai menyiapkan satu persatu bubur dan kolak untuk campuran bubur kampiun. Seporsi bubur kampiun ia jual Rp3.000. "Dalam sehari masing-masing bubur dan kolak itu saya buat satu periuk besar, selama ramadan ini biasanya habis sebelum berbuka," kata Uni Ovel. Tapi yang paling nikmat, tentu saja bubur kampiun Padang, karena campurannya lebih lengkap. (yanti) Copyright (c) 2008 www.padangkini.com All Rights Reserved. http://padangkini.com/headline.php?sub=berita&id=1970 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image001.jpg>>