Kapanlagi.com - Budayawan Sumbar Wisran Hadi menyatakan, dua buku karya
Soewardi Idris "Perjalanan dalam Kelam dan Antologi Cerpen Pergolakan
Daerah, senarai kisah pemberontakan PRRI", diharapkan menjadi dokumen
budaya, bagi masyarakat yang dilanda kepiluan atas tindakan politik pada
tahun 1950-an.

 

"Kendati masalah Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tidak
sepopuler persoalan GAM, dan pengkhianatan PKI 30 September, tetapi
pergolakan PRRI satu representasi politik rakyat Sumbar untuk memperkuat
kesatuan bangsa," kata Wisran Hadi di Padang, Sabtu (16/02).

 

Dua buku karya Soewardi Idris baru saja diluncurkan, yakni Perjalanan dalam
Kelam, Senarai Kisah Pemberontakan PRRI setebal 276 halaman dan buku kedua
yakni "Antologi Cerpen Pergolakan Daerah, senarai Kisah Pemberontakan PRRI,"
setebal 313 halaman.

 

Menurut dia, perjuangan PRRI satu momentum besar walaupun dalam pandangan
skeptis yang kemudian dianggap sebagai pemberontak.

 

"Kita perlu mencoba menyimpulkan pergolakan itu satu peristiwa tragedi
kemanusiaan yang besar sepanjang sejarah Sumbar," katanya.

Lalu, apakah para tokoh dalam PRRI itu, katanya lagi, tidak dapat dianggap
sebagai tokoh Sumbar yang perlu diberi penghormatan yang wajar.

Ia menyatakan tidak seharusnya, kita bungkam dan memalingkan muka terhadap
para tokoh PRRI itu yang mencoba memberikan alternatif politik dalam sebuah
negara demokratis yang mulai bergerak menuju otoriter.

 

Kendati Soewardi Idris tidak mengusulkan siapa pemenang dalam perang PRRI
(saudara) itu, ia pun tidak mengusulkan siapa yang harus dijadikan pahlawan
dari pergolakan itu.

 

"Soewardi Idris telah meninggalkan catatan-catatan kemanusiaan yang berharga
untuk dicermati, untuk tidak mengulangi kesalahan lagi, bahwa kondisi
Indonesia saat ini hampir tidak ada bedanya pada pra timbulnya PRRI 50-tahun
lalu," katanya pesimistis.

 

Cerpen-cerpen Soewardi Idris, katanya, adalah cerpen yang bernafaskan
Indonesia dan akan lebih terasa kental Minang-nya jika angle-nya lebih
dipertajam.

 

"Karya Soewardi Idris, yang polos, jujur dan sederhana dapat dirasakan
bagaimana seorang Minang dalam konsteks budayanya telah menyentak pikiran,
kecerdasan serta rasa humor menghadapi berbagai persoalan hidup," katanya
buah karya Soewardi, bisa dijadikan dokumen budaya Minangkabau. (*/lpk)

 

Minggu, 17 Februari 2008 16:30

 

Jadi, ada 2 buku baru kalau kita tertarik dengan masalah ini yang harus
dibaca juga

1.     Perjalanan dalam Kelam, Senarai Kisah Pemberontakan PRRI setebal 276
halaman 

2.     Antologi Cerpen Pergolakan Daerah, senarai Kisah Pemberontakan PRRI,"
setebal 313 halaman.

 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008
18:49
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke