Assalamulaikum w.w. para sanak sa palanta,
Nan iko alah baiyo bana komah. Sanak kito Irman Gusman alah dicalonkan dek DPD 
sabagai capres atau cawapres.
Baa nan lain-lain ? Kok alun mancogok juo lai?

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]

Detik.com.Jumat, 01/08/2008 19:09 WIB
DPD Ajukan Ginandjar dan Irman Sebagai Capres atau Cawapres
Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta - Menjelang pemilu 2009 semakin banyak orang yang mencalonkan diri atau 
dicalonkan sebagai capres atau cawapres. Wakil ketua DPD RI Laode Ida 
mengusulkan nama ketua dan wakil ketua DPD Ginandjar Kartasasmita dan Irman 
Gusman sebagai capres ataupun cawapres.

"Saya kira mewakili aspirasi daerah, Pak Ginandjar dan Pak Irman layak menjadi 
capres  atau cawapres. Terserah mau digandengkan dengan Mega, SBY atau Wiranto, 
kata Laode dalam diskusi di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/8/2008).

Menurut laode, dengan terakomodasinya tokoh yang selama ini merepresentasikan 
perwakilan daerah sebagai capres atau cawapres akan membuat pemimpin nasional 
ke depan dapat mengatasi daerah. Hal ini akan mengurangi kekecewaan daerah yang 
selama ini sudah diwujudkan dalam bentuk penolakan dan pembangkangan terhadap 
program pemerintah pusat.

"Kalau calon yang ada ini hanya itu-itu saja, kekecewaan daerah akan meningkat. 
Karena sekarang saja persoalan daerah tidak teratasi dengan baik," terang Laode.

Sementara itu, pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latif, mengatakan 
figur muda akan dapat lebih diterima oleh masyarakat daripada figur tua. Namun 
demikian ia tidak sepakat jika dibangun dikotomi antar kelompok tua dan muda 
dalam pencapresan.
   
"Memang semangat publik saat ini mengarah pada figur muda. Tapi tidak boleh 
boleh ada dikotomi. Biarkan rakyat yang memilih," kata Yudhi.
   
Agar calon yang ada banyak alternatifnya, Yudhi mengusulkan DPD bisa 
mengusulkan capres. Caranya dengan melakukan perubahan UUD 1945 khususnya pasal 
syarat pencapresan yang tidak hanya dari jalur parpol. 
   
"Untuk negeri seluas Indonesia, maka tidak bisa hanya mengandalkan parpol 
semata. DPD harusnya bisa juga mengusulkan capres, tapi harus amandemen UUD 
dulu," terang Yudhi.
   
Di tempat yang sama, peneliti LIPI Siti Zuhro mengatakan, perlu adanya seorang 
calon pemimpin yang mempunyai perspektif daerah. Alasannya, saat ini banyak 
daerah yang merasa tidak puas terhadap pemerintah pusat karena merasa pusat 
tidak konsisten dalam melakukan kebijakannya.
  
"Pemimpin yang bervisi daerah ini sangat penting. Kalau tidak, Indonesia bisa 
terancam dengan hancurnya NKRI. Karena daerah akan meakukan perlawanan," terang 
Siti.(yid/gah) 


 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke