Ass Wr Wb

Sanak di Palanta RN sebagai
selingan diantara diskusi dilapau, yang senang humor saya posting tulisan
saya  dua bagian, yang pertama tentang
sebuah episode lawakan si bolot yang kedua saat saya bereuni di jakarta bersama 
teman2 alumni sekolah nah ketika acara “pamer
cakap” inilah episode taragak basuo kami, berbahasa Indonesia bergaya minang. 
Uni Evy
dalam tulisannya bilang orang minang yang merantau ke Jakarta disebut “Orang
Minang tembak lansung”, nggak orang minang saja kata Uni Evy tapi juga ada
Batak tembak lansung, jawa tembak lansung dan mungkin semua suku di Indonesia.
Bagaimanapun ketika suku2 tersebut merantau ke kota
besar seperti Jakarta tentu (yang tembak
lansung) tidak melupakan logat dan kosa kata bahasa ibunya yang dicampur aduk
dengan bahasa Indonesia ala Jakarta
yang kadang-kadang lucu dan membuat kita tersenyum. Cerita ini mengingatkan
sebuah kaset minang awal tahun 80 an kalau nggak salah kisah Tamburin yak e 
Jakarta.Selamat
baca…For Uni Evy  I Always keep spirit….smile
up please………Salam Humor-Jepe

--------------------------------

 

 

DUNIA HUMOR ….By : Jepe



1. SEBUAH EPISODE LAWAKAN SIBOLOT



Ini termasuk pelawak favorit saya, semakin parah bolotnya samakin mengundang 
senyum,
begitu pas dia membawakan "kebolotan"nya di dunia humor, ini
spesialis dia yang bertahun-tahun diasahnya kemampuan berhumor dengan
mengandalkan kebolotonnya sehingga humornya berseni dan dia mendapatkan
sentuhannya. Lawannya ngomong A maka Bolot jawab Z, saya pikir jika ada huruf
sesudah Z mungkin itu akan dijawab/ditimpali pembicaraan lawan mainnya. Budek
setengah mampusnya ini yang betul-betul saya nggak tahan diri untuk ketawa
ngakak, lihat sebuah lawakan yang dimainkan Bolot di sebuah acara televise 
swasta
nasional kita



Saat acara di Tivi Bolot memandu Kuis



Hallo ..Siapa....Dimana Posisi

 "Saya Pak di Palembang"



”Ohhhh...Di Sumedang..ya..ya" jawab Bolot”

gila si Bolot mainin penelpon..nggak nyambung banget..Budeknya emang kebangetan



Eko Patrio keki..lalu nyamperin Bolot berteriak keras ditelinganya



"Oiii..oiiii.. Palembang
.. Palembang ... Palembang !!!!



Bolot : Ohh..kapan lu Ke Pemalang Ko……….ampunnnnnn dehhhh Bolot

 

Eko
ngambil alih melempar kuis dari tangan Bolot ke pemersi yang nelpon

“Pak
apa nama binatang untuk lambang bintang scorpio”

Bolot
kasih bocoran dengan berteriak.............
Kalajengkinggggggggg!!!

 

Penelpon
menjawab “Kalajengking Pak Eko

Bolot
kumat Budeknya..kedepan Kamera “ Salah Lu jawab Kambing"..ha..ha..ha

 





Atau  begini sebuah episode lainnya



Jojon, Annya Dwinof (Istri Jojon), Bolot lagi tampil bertiga



Jojon dengan tampang idiot nyamperin Bolot ama Annya Dwinov



" Lot .. Lot
...kenalin Bini gue"

Bolot jawab : Innalilahi wainnalilahi rojiun..kapan mampus Jon



Ngeladinin Bolot sama juga ngeladinin orang gila kemaren sore kalau ngomong,
Jojon, Annya dimainin Bolot mulu kalo ngomong..nggak nyambung abissssssssss

Jojon ngomong ngalor, Bolot semakin Ngidul 

.Jojon
Mulai Keki ama Bolot, lalu bisik-bisik ketelingan si Bolot yang budeknya nggak
ketulungan



" Lot .. Lot ..lu mau nggak ama bini gue
si Annya" Jojon tentu iseng toh budek ini si Bolot...nggak ngaruh juga
lagi kalo ngomong begitu



Apa yang terjadi, pernyataan sangat penting dari jojon, membuat budek yang
diderita bolot puluhan tahun sembuh total, sangat jelas apa yang di sampaikan
Jojon ketelinganya

Lalu Bolot menghampiri Annya Dwinov



"Ehhh..lu racuni tu Jojon, lu cocok ama gw"............ampun..ampun..gw
ngakak abis boo’

Sementara Jojon Keki " Yang gituan Lu Nyahok...ihhhh..sambil nolak kepala
sio Bolot



Nah disinilah sentuhan si Bolot dengan karakter "Kebudekannya"
disaat-saat "penting” tentu nggak perlu lagi dia Budek, lha orang
ditawarin Jojon istrinya Annyaq Dwinov yang kece, masak...nggak yambung mulu
....disinilah "taste of humour" seorang Bolot yang membidik pusat
kesadaran saya









2. BAHASA INDONESIA RAYA ALA MINANG


Ronaldi, sapaan penuh persahabatan kami ketika seangkatan
di SMP adalah Al Leak, namun sejak berpisah di PPSP, Ronaldi terkenal dengan
panggilan gaulnya Al Giok. Dari
 SD saya mengenal dia dan bagi
kami seangkatan di SMP PPSP, Al bukan makhluk asing lagi bagi kami ketika
bersenda gurau, wakakak wakikik ha..ha..hi..hi, selalu menyenangkan dengan
segala humor yang dilontarnya. Setiap saya berjumpa dengannya  di Bandung saat 
dia
berkuliah atau ketika reuni, kumpul-kumpul dan taragak basuo seangkatan selalu
kami berdiskusi dan melemparkan joke-joke “Berbahasa Indonesia Raya ala
Minang”.

 

Al memang spesialis menata kalimat lawakan ini dan berseni,
terasa pas dia memadukan antara Bahasa Indonesia dengan beberapa potong bahasa
ibu kita Minang atau bahasa Minang yang dipaksakan menjadi Bahasa Indonesia,
hasilnya begitu menyambung dan pas didengar dan membuat kita tersenyum. Inilah
yang sering kami cilotehkan saat reuni tanggal 26 kemaren didepan teman-teman
yang lain. Kami saling mengisi dan melemparkan gaya
berbahasa Indonesia Raya ala orang Minang yang baru merantau kekota besar
seperti Jakarta
. Liharlah sebuah episode ketika bertemu dengan Hendry Bakri yang angkatan di
PPSP nya cukup fleksibel ya bisa 83,84 dan 85

 

Hendry Bakri sekarang dikenal sebagai pengusa menengah yang
cukup sukses di bidang konveksi (pakaian jadi) di Cipulir, nah pas saat 
kami pamer cakap (talk show) dalam acara taragak basuo Ronaldi lansung pasang
aksi dengan spesialis lawakannya beginilah dialog tersebut

 

“Ndry..Hari Raya tahun lampau pakaian raya  saya
dari bahan saja lalu diupahkan ke tukang jahit, tapi raya sekarang pakaian
sudah saja, oh ya lu ada jual celana pendek ingan lutut (sambil tangan
diletakan dilutut kaki)

 

Muslim disamping kami lansung ketawa ngakak begitu juga
Hendry senyum dikulum, coba perhatikan tata bahasa Indonesia Minang Al Giok,
seharusnya untuk Hari Raya yang lazimnya bahasa NKRI tentu Lebaran,
nah ini bahasa Minang yang di Indonesiakannya “Hari Rayo  menjadi Hari
Raya, lalu pakaian sudah untuk pakian jadi didunia konveksi.
Bahasa Minang yang di Indonesia
dengan paksaan dan membuat orang Jakarta
bingun kali ya..yaitu .Ingan...walah, bahasa minang bakunya
tentu  Singan jika di Indonesikan mungkin Sampai,
tapi Al Giok memaksakannya menjadi Ingan.

 

Saya pun tidak ketinggalan sedikit memberikan kontribusi
memperkaya kasanah berbahasa Indonesia
ala Al Giok, begini

 

Al..Al lu tahu nggak baru-baru ini Polisi di Jakarta
menggerebek tempat perjudian, kebetulan ada orang minang yang baru merantau ke
Jakarta menonton orang-orang yang berjudi ini., nah saat penggerebekan Polisi
berteriak sambil mengajungi pistol

 

“Jangan
bergerak semua ikut kantor”

 

Orang Minang
yang menonton Judi ”Pak..pakkkkk...saya tidak sata Pakkk”

 

”Ondee Al
rupunyo Polisi ko urang Minang nan baru batugas di jakarta lo..inyo jawek”

 

”Sata tidak
sata ikut kantor”..ha..ha

 

Sata..apa itu, ini bisa jadi saat itu begitu
menegangkan tidak ada kesempatan orang Minang yang menjadi penonton untuk
mengalihkan kata tersebut ke Bahasa Indonesia yang benar menjadi serta,
dalam suasana ketakutan  maka secara terjun bebas di Indonesiakan dari
bahasa minang Sato menjadi Sata. Cilakanya lagi
polisipun orang Minang yang tidak sempat berpikir cepat lagi dan dia sangat
mengerti apa yang dimaksud penonton tadi apa artinya Sata,
jadinya secara spontan berkata ”Sata tak sata ikut kantor”...ha..ha..ha,
kalaupun sedikit yang benar tentu harus bilang begini ”serta tidak serta
ikut kantor”

 

Saat seorang
sahabat yang bernama Mursyida datang, awalnya kami nggak ngeh jika
ternyata Mursyida berbahasa Indonesia raya ala Minang saat pamer cakap dengan
kawan-kawannya. Mursyida bukan sedang melawak saat itu, begitulah dia sebagai
warga betawi sekarang ini tentu dia harus beradaptasi tanpa meninggal bahasa
ibu beserta logatnya. Tapi Mursyida serius kelihatannya..”nggak mau lagi
berbahasa Minang dengan kami” anehnya ketika kami berbahasa Minang dia
tetap mengerti apa yang kita maksud tapi dijawab dengan Berbahasa Indonesia ala
Al Giok ini, terjadilah dua komunikasi bahasa yang berbeda tapi dua arah dan
saling mengerti...hebat nggak tuh pamer cakap sama Mursyida. 

 

Wah ini dia saya
bersama al Giok lansung mengadakan Talk Show (pamer cakap) interaktif nan
komunikatif dan responsif bersama Mursyida. Kami datar dalam berkomunikasi gaya
ini niatnya tentu bercanda lebih tepatnya melawak, ya ampun ternyata Mursyida
tidak tahu sama sekali kami sedang bercanda, begitu seriusnya Mursyida melawan
kami dengan berbahasa Indonesia ala Minang ini. Semakin seru tentunya dan
akhirnya menjadi tontonan yang menarik dan mengundang tawa spontan dari
kawan-kawan yang menonton acara pamer cakapTaragak Basuo. Bahkan Rina selama
hidupnya inilah baru  ketawa dan ngakak sampai merah mukanya, jujur dia
mengakui hiburan dadakan ala Al Giok, Jepe dan Mursyida membuat beban stresnya
menjadi ringan jika mengingat anaknya dalam tahap penyembuhan dirawat di Rumah
sakit.

 

Saya sudah lupa
apa saja kata-kata Bahasa Indonesia ala Minang ini baik yang dilontarkan oleh
Al, Saya dan Mursyida yang jelas membuat semua kawan terhibur, bahkan seorang
Evi Taurini yang kalem harus tersenyum sambil menutup mulut karena nggak
tahan melihat situasi.

 

Tapi yang pasti
Mursyida berbahasa Indonesia ala Minang memang bukan dibuat-buat alias serius
dan apa adanya. Sementara saya dan Al Giok harus berpikir untuk menata kalinat
dalam bergaya bahasa ini

 

”Mur..Mur..kamu
dulu tinggal di sebelit batang air kan”..lalu lagi-lagi Al berkata ”Ingan
ini kan dalam Batang Air” sambil meletakan telapak tangannya di
lutut...ondeeeeee..antahlah.

 

Acara
”bertele-tele” ini sempat terganggu saat Happy Trisna bersama istrinya datang,
ketika Happy Trisna bersalaman dengan Mursyida 

 

”Masih kenalkan
kan Mur”

 

Haa....Kamu
anak Pak......? (Mursyida
emang lagi doyan-doyannya ber kamu-kamu( lupa saya...siapa sih nama ortu Happy
Trisna yamg dibilang Mursyida)

 

Lawakan ini
menghibur dan membuat suasana yang telah hidup menjadi lebih hidup lagi,  ini 
lah seni dan pelajaran Humor No 8 (anggap
saja begitu) :

 

Saya dan Al
melontar humor dalam gaya bahasa ini tanpa ekspresi alias datar saja, pantang
untuk tersenyum apalagi ketawa ngakak, nah diperparah lagi Mursyida tanpa
ekspresi dan beban melawan kami berbicara. Setiap ucapan kami yang bercanda
tersebut bagi Mursyida perlu dijawab dengan serius. Inilah salah satu cara
–cara berhumor yang komunikatif dan membuat yang menyaksikan tertawa lepas.
Tentu lain ceritanya jika saya dan Al ikut tertawa ketika melawak ala Bahasa
Indonesia Minang ini dengan Hanny misalnya, Hanny akan tahu kami kami sedang
bercanda ujung-ujungnya dia akan bilang. ”alah tu Al..jaan bagarah juo ha” 

 

Rina sempat
bilang,  apa karena nggak tahan menahan tawa atau kasihan melihat Mursyida
”Alah tu Ndi...bagarah juo jo Mursyida” Lah wong serius kok Rin..siapa
yang bercanda, tu liat Mursyida..lebih serius lagi dari kami.(Agiah taruih
Al,,,,)

 

 

Seperti kata
teman seangkatan Soni yang bernama Essi,  pada saat pamer cakap antara Al,
Jepe dan Mursyida dalam acara bertajuk ”Taragak Basuo” ucapkanlah kata-kata ini
dengan tekanan dan tersenyum manis ”IYO LAWAK BANA”

 

Lagi Suntuk
di Camp Jam 22.30 WIB, 30 Oktober 2008

 




      Why gasoline's price have to raise? Is there any solustion other than 
that?
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke