--- In [EMAIL PROTECTED], azhari qa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   Syaikh Burhanuddin dikagumi dan dihormati oleh masyarakat Minang, bahkan 
> seluruh Sumatera hingga mancanegara seperti Malaysia, Singapura dan Brunei 
> Darussalam. Beliau di kenal sebagai penganut Tarekat Syattariyah (salah satu 
> aliran Tasawuf), sementara di daerah Jawa sebagian besar masyarakatnya 
> menganut Tarekat Naqsyabandiyah. Kejatuhan pamor Tarekat Syattariyah di 
> Sumatera yang tidak lagi mu'tabarah (di terima) membuat pesatnya perkembangan 
> Tarekat Naqsyabandiyah di Jawa.Lihat 2, hal 102
>    
>   Nama asli dari Syaikh Burhanuddin adalah Pono, Bapaknya bernama Sampak dan 
> Ibunya bernama Cukup yang beragama Budha. Beliau berasal dari Padang Panjang, 
> kemudian merantau ke Lubuk Alung. Pada masa kecil Pono belajar agama kepada 
> Syaikh Madinah, setelah gurunya meninggal Beliau belajar kepada Abdul Rauf di 
> Singkil Aceh (di kenal dengan Syaikh Abdul Rauf Singkil), Pono kemudian 
> berganti nama menjadi Burhanuddin. Setelah 30 tahun belajar di Aceh Beliau 
> kembali ke Minangkabau dan menyebarkan Islam di Ulakan, dimana sebagian besar 
> masyarakat Minang masih menganut agama Budha. 
>    
>   Selama 30 tahun Beliau menyebarkan Islam di tanah Minang, murid-muridnya 
> menyebar ke seantero Minang: Tuanku Bayang di Salido (pakar ilmu sharaf), 
> Tuanku Kubung Tigobaleh di Tanah Datar (pakar ilmu nahwu), Tuanku Padang 
> Ganting di Tanah Datar (pakar ilmu ushul fiqih) dan Tuanku Batu Hampa di Batu 
> Hampa (pakar ilmu tafsir).  
>    
>   Setibanya dari Aceh Beliau memancangkan pohon Cimpago Biru yang dibawanya 
> dari Aceh, pohon ini diyakini tempat makamnya sekarang (Ulakan). Alkisah, 
> ketika jenazah Syaikh selesai dimandikan, dikafani dan dishalatkan tiba-tiba 
> jenazah menghilang. Kemudian terdengar suara shalawat di sekitar pohon 
> Cimpago Biru ketika di lihat maka di bawah pohon telah ada makam lengkap 
> dengan batu nisannya yang bertuliskan nama Syaikh. Makam ini kemudian 
> dipagari dan diyakini sebagai makam Syaikh Burhanuddin.Lihat 1
>    

  Sanak Palanta Yth :
  Saya punya kisah legenda yang mirip dan ada sedikit  terkait dengan apa yang 
ditulis diatas . Namanya legenda tentu boleh percaya boleh juga tidak . Kisah 
yang saya  sampaikan ini belum pernah ditulis sebelumnya dan ini barangkali 
karya tulisan yang pertama dan khusus disampaikan untuk palanta rantaunet .  
Dikampung saya  Saok Laweh Solok ada sebuah situs berupa makam (kuburan ) ,  
urang kampung menyebut "Tampek Makam Inyiak Parak Kede" , Lokasinya tidak jauh 
dari kantor Wali Nagari Saok Laweh . Penduduk setempat menganggap , konon  
itulah makam nenek moyang urang nagari Saok Laweh . Kisah tentang Inyiak Parak 
Kede selama ini hanya  disampaikan dari mulut kemulut (semacam tambo lah gitu ) 
dan setiap orang Saok Laweh tahu cerita  kisah ini . Kalau sanak kebetulan 
ingin berkunjung kesana dapat saya gambarkan lokasinya sebagai berikut . Dari 
arah Solok mau menuju Silungkang ada jalan lurus , pada  kilometer 3.5 dari 
Solok  ketemu belokan tajam kekiri pertama atau tepatnya di
 jorong Pancuran Baruah nanti akan ketemu Kantor Wali Negari Saok Laweh . 
Sampai di kantor Wali Negari tanya  saja tempat makam / kuburan Inyiak Parak 
Kede , insyaallah semua orang akan tahu dan mengantarkan sanak ketempat yang 
dimaksud lebih kurang  300 mtr dari kantor wali negari . 
  Kisah lengkapnya begini ; 
  Waktu Inyiak Parak Kede  lahir terjadilah  suatu keajaiban , sang  bayi 
begitu keluar dari rahim ibunya langsung terbulus dari lobang lantai dan hilang 
tak tahu kemana . Sang ibu dan sanak saudara  serta dibantu urang kampung 
mencari sang bayi dibawah rumah namun bayi yang baru lahir tersebut juga tak 
ditemukan alias raib .  Sampai sekian waktu lamanya orang telah melupakan 
kejadian tersebut , dan menganggap bayi yang baru lahir tersebut telah dibawa 
orang bunian ataupun orang dewa sesuai kepercayaan waktu itu . Pada suatu waktu 
salah seorang pedagang dari Solok berdagang  sampai ke Nagari Ulakan Pariaman , 
akhirnya sempat  ngomong - ngomong dengan salah seorang murid dari Syaikh  
Burhanuddin yang mengaku juga berasal dari Solok dan manyebutkan kalau  
kampungnya adalah Saok  Laweh , tapi sudah lama sekali tidak pulang ke Saok 
Laweh . Kepada pedagang tersebut si murid juga manyampaikan dan menitip  pesan 
tolong kasi tahu sama orang Saok Laweh kalau di nagari Ulakan ada
 orang Solok asal Saok Laweh yang sedang menuntut ilmu agama Islam , disamping 
itu si murid juga memberitahu nama orang tuanya  dinagari Saok laweh tak lain 
dan tak bukan adalah orang yang pernah kehilangan anak sewaktu habis melahirkan 
dulu . Maka oleh pedagang tersebut disampaikan lah pesan / berita yang 
didapatnya dari  Nagari Ulakan tersebut , dan betapa gembira dan senangnya   
kedua orang tua sianak menerima khabar ini , maka disusunlah  rencana dan 
mengirim utusan untuk menjemput sianak hilang dan mengajaknya kembali ke nagari 
Saok Laweh . Setelah berunding maka didapat kesepakatan dan sang anak hilang 
mau kembali ke Saok Laweh dengan beberapa persyaratan anatara lain agar orang 
Saok Laweh mau berhenti makan tikus atau mancik . Sebelumnya sudah menjadi  
kebiasaan orang Saok Laweh senang makan tikus ,  kucing serta binatang haram 
lainnya karena belum tersentuh ajaran agama Islam . Setelah kembali kenagari 
Saok Laweh inyiak kita inilah yang mengembangkan dan mengajarkan
  agama Islam dinagari Saok Laweh dan hampir seluruh anak negeri akhirnya masuk 
agama Islam . Tidak diceritakan bagaimana prosesnya setelah beliau lahir lalu 
menghilang dan ujug - ujug akhirnya bisa sampai kanagari Ulakan Pariaman , 
tentunya ada kisah misteri disini dan hanya beliau dan Tuhan saja yang tahu . 
Setelah beliau meninggal maka jasad beliau dimakamkanlah di Tampek Makam Parak 
Kede sekarang  ini seperti yang saya sebut diatas . Sampai kini Tampek Inyiak 
Parak Kede masih sering dikunjungi untuk ziarah khususnya  menjelang bulan 
puasa atau bulan ruwah atau bulan  kubur-kubur kata orang dikampung . 
Demikianlah sekelumit kisah dari nagari ambo barangkali ada gunanya untuk  
menambah khasanah kisah legenda yang begitu banyak terdapat  di Minangkabau . 
   
  zul amry piliang .
 
  

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke