Tobat dapat diibaratkan dengan upaya seseorang mencabut dosa dari dirinya, 
sedangkan dosa dapat di ibaratkan bagaikan sebuah pohon. Bila  dosa telah 
berulang-ulang dilakukan dan  telah berlangsung lama,  maka ia seperti pohon 
besar yang tidak mudah mencabutnya. Bila  dosa baru sekali dua dilakukan, maka 
ia baru seperti  benih yang baru tumbuh dan mudah mencabutnya.
 
      Bertobat dari perbuatan buruk yang telah berulang-ulang dilakukan dan  
telah berlangsung  lama, penyakitnya  sudah kronis, sudah menahun,  sulitnya 
seperti sulit mencabut pohon yang besar. Bila orang sangant sulit mengupayakan 
tobat, atau bahkan hampir mustahil melakukan tobat, maka hatinya dapat disebut 
sebagai hati yang sudah berkarat oleh dosa-dosanya. Itulah  sebabnya Islam 
mengajarkan bahwa setiap kali muncul  dosa atau kesalahan, ia haruslah segera 
bertobat dan mengirinya dengan perbuatan baik. Dengan segera bertobat itu, daya 
tarik dosa atau pengaruhnya terhadap diri segera pula lumpuh.  Melalaikan  
tobat berarti membiarkan dosa itu menguasai diri, sehingga  ia  tetap berada 
dalam kerendahan.
 
      Nah  di bulan Haji tahun ini, agaknya kesempatan bagi kita untuk merenung 
sejenak,  segala  dosa dan kesalahan  yang  telah kita perbuat. Menghitung dan 
menghisap diri sebelum di lakukan perhitungan  kelak, Dan memasang serta 
meluruskan niat  yang sungguh-sungguh  akan  merobah  sifat yang mewarnai diri, 
berjanji dan bertobat untuk tidak mengulanginya lagi.  
   
      Tobat yang diinginkan itu adalah tobat yang sungguh-sungguh yang disebut 
dengan Tobatan nasuha. Yakni tobat tanpa keinginan lagi kembali  kepada  
kesalahan atau kekeliruan  yang  sebelumnya di perbuat. Setiap Tobat yang 
sungguh-sungguh dengan niat yang tulus dan  ikhlas,  niscaya disambut Tuhan 
dengan  senang, Karena Dia adalah  peneriam tobat dan senang pada orang  yang  
terus-menerus bertobat.  Untuk  itu saya teringat akan sebuah Firman suci  Nya 
dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 104 : "Tidakkah kamu  mengetahui 
bahwasanya Allah menerima Tobat dari hambanya dan menerima saksi  dan  
bahwasanya Allah Maha peneriam Tobat lagi maha  Penyayang".
 
      Selesai  melaksanakan  ibadah  di Padang Arafah, malamnya kita berangkat  
untuk mabid di Muzdhalifah. Memilih batu-batu kecil. Ibarat  peluru yang 
dipersiapkan untuk dilemparkan pada Iblis  di Jumratul Ula, Wustha dan Aqabah. 
Peristiwa ini menggambarkan  dan mengulang kembali peristiwa pengorbanan Nabi 
Ibrahim A.S. Seperti terbaca dalam sebuah Firman SuciNya dalam Al-Qur'an.
 
      Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama 
Ibrahim. Ibrahim  berkata :" Wahai  anakku,  aku telah melihat dalam mimpiku, 
bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana  pendapatmu." Ismael 
menjawab :"Wahai ayahku.  laksanakanlah  perintah  Allah itu, ayah akan dapati 
aku sebagai orang yang sabar."(QS. 37:102).
 
      Sebagai  ayah  sebetulnya Ibrahim berkuasa atas  anaknya, tiada 
seorangpun  yang bisa membantah atau melarang apa  yang dilakukannya  pada  
anaknya, dia berkuasa penuh,  mau  dihitamkan atau diputihkan  terserah  dia. 
Sebagai Rasul dan nabi Ibrahim harus segera  menjalankan  perintah Allah. 
Apalagi dia  jelas menerima wahyu  dan perintah dari Allah untuk menyembelih 
anaknya sebagai korban,  namun dia tetap meminta kepada anak-nya, menyuruh 
fikirkan  dan berdialog. Tidak terlihat sedikitpun dalam peristiwa itu  unsur  
pemaksaan dan tak terlihat sedikitpun  bahwa  Ibrahim memperlihatkan 
kekuasaannya sebagai ayah serta dia mau  menjalankan  perintah  semaunya  
sendiri.  Dia  bermusyawarah,  diajaknya anaknya yang terkena akibat perintah 
itu untuk mencari jalan dan ikut memutuskan.
 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke