Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu 

Di musajik komplek kami, kami baganti-ganti manyampaian kuliah tujuah minik 
satiok Sabtu subuah. Iko Kultum ambo tanggal 12 Januari nan lapeh. 
Mudah-mudahan ado juo manfaatno untuak ranuangan awak.

Wassalamu'alaikum.

Lembang Alam

ALHAMDULILLAH, KITA MASUKI TAHUN BARU
1 MUHARRAM 1429 HIJRIYAH
 
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia yang 
diberikan Allah kepada kita. Nikmat iman. Islam dan kesehatan. Nikmat  umur dan 
kemauan sehingga dengan izin Allah kita masih datang untuk sujud menyembah 
Allah di mesjid yang dimuliakan Allah ini.
 
Kita baru saja memasuki awal tahun 1429 Hijriyah, dan malam ini adalah tanggal 
3 Muharram.  Sebenarnya memperingati tahun baru bukanlah budaya Islam, tapi 
mengenali perubahan waktu dan tanggal adalah perintah Allah. Firman Allah dalam 
surah Al Baqarah ayat 189 yang artinya;
 
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, ‘Bulan itu 
menunjukkan tanda-tanda waktu bagi manusia dan untuk berhajji. Bukanlah 
kebaikan itu memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebaikan itu adalah 
bertaqwa. Masukilah rumah-rumah dari pintunya. Dan takutlah kepada Allah agar 
kamu menang.
 
Allah SWT mengingatkan kepada kita, orang yang beriman bahwa mengenali timbul 
dan hilangnya bulan adalah untuk mengetahui tanda-tanda waktu. Dengan peredaran 
dan pertukaran bulan kita bisa menghitung tahun. Kita bisa mengetahui bilangan 
tahun. Kita bisa mengetahui kapan waktunya untuk berpuasa. Kapan waktunya untuk 
berhajji.
 
Menarik sekali memahami bahwa Allah menyebutkan dalam ayat ini suatu kebiasaan 
jahiliyah yang berhubungan dengan perubahan waktu yaitu memasuki rumah dari 
pintu belakang. Ini adalah budaya jahiliyah. Hal yang ingin kita sorot dalam 
bahasan ini. Kalau dulu di jaman jahiliyah, orang Arab mempunyai budaya 
memasuki rumah mereka dari belakang ketika mereka baru kembali dari sebuah 
perjalanan dan menganggap hal itu sebagai suatu kebaikan, Allah langsung 
menegor bahwa yang demikian itu bukanlah suatu kebaikan. Kebaikan itu adalah 
ketaqwaan kepada Allah SWT. Dan Allah perintahkan agar yang seperti itu tidak 
usahlah dilakukan lagi, tapi masukilah rumah itu secara wajar dari pintunya 
yang tepat. Dan agar manusia takut kepada Allah semata.
 
Kita terperangah memperhatikan budaya manusia di jaman sekarang ini yang masih 
di pengaruhi oleh kepercayaan karut marut. Kepercayaan mistik yang tidak ada 
dasarnya selain dari kejahilan. Dua hari yang lalu Metro TV menayangkan upacara 
melarung sesajian yang dilemparkan ke dalam sebuah telaga di daerah Ponorogo. 
Ini dilakukan untuk mohon dihindarkan dari bala dan dilaksanakan pada tanggal 1 
Suro alias 1 Muharram.  Sesajian yang terdiri dari bahan makanan dan benda lain 
diantarkan ke tengah telaga untuk ditenggelamkan. Kita heran melihat dimana 
letak logika dari pekerjaan ini. Kenapa orang mesti melarung, mengantarkan 
sesuatu ke tengah telaga, untuk siapa sebenarnya bahan yang dilarung itu? 
Apakah penghuni telaga menyukai bahan yang dilarung itu dan lalu mau 
memakannya? Kita tahu tidak ada yang memakannya di telaga itu.
 
Hal yang sama juga dilakukan orang ditempat-tempat lain dengan ritual yang 
hampir sama. Bahkan di suatu tempat, ada upacara memperingati hari pergantian 
tahun Hijriyah dengan menjemput berkah dari kotoran kerbau. Na’utzubillah. 
Tidakkah kita memikirkan betapa jahilnya perbuatan seperti itu? Betapa tidak 
masuk diakalnya ritual yang dilakukan. Tapi ritual seperti itu terpelihara 
dengan dalih dianya merupakan warisan budaya.
 
Padahal Allah mengingatkan kita agar berislam secara kaffah dan agar kita tidak 
mengikuti langkah-langkah setan. Firman Allah di dalam surah Al Baqarah ayat 
208 yang artinya:
 
Hai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah. Dan 
janganlah diikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh 
yang nyata bagi kalian.
 
Kenalilah Islam. Masuklah kedalam Islam secara utuh dan janganlah diikuti 
langkah-langkah setan. Islam adalah agama yang rasional. Ada orang yang membuat 
hujjah, menyebut alasan bahwa bukankah Islam juga mengajarkan ritual berkurban, 
memotong hewan kurban ? Benar, tetapi perhatikanlah betapa memotong hewan 
kurban (seperti yang kita lakukan beberapa minggu yang lalu) adalah amalan yang 
jelas dalilnya dan bisa dipertanggungjawabkan. Kita potong hewan kurban sebagai 
bentuk kepatuhan kita kepada Allah, kita rela berkurban disisi Allah, dan 
daging hewan kurban itu untuk kita makan. Bukanlah daging hewan itu untuk 
dikirim kepada Allah atau dilarung. Allah tidak memerlukan daging atau darah 
hewan kurban tersebut seperti firman Allah di dalam surah Al Hajj (22) ayat 37;
 
Daging dan darah hewan kurban itu tidak akan mencapai Allah, tetapi 
ketaqwaanmulah yang kan mencapaiNya. 
 
Jelas tidak sama perbuatan melarung, mencampakkan bahan makanan entah ke tengah 
telaga, ke tengah laut atau ke kawah gunung dengan menyembelih hewan kurban. 
Cobalah pikirkan secara sederhana. Barang makanan yang dibuang ke tengah telaga 
atau ke tengah laut itu, siapa yang memakannya? Siapa yang menerimanya disana? 
Ikan di lautpun tidak menyukai karena bukan makanannya. Nyata sekali bahwa 
perbuatan itu disamping fasik atau bodoh juga mubazir.
 
Mempercayai kekeramatan penghuni telaga, penguasa laut selatan sangat jelas 
sarat dengan nilai kemusyrikan. Dan ini adalah perbuatan yang ditiup-tiupkan 
setan kepada manusia untuk melakukannya. 
 
Setan menipu anak cucu Adam dengan tipuan yang mirip sejak dari jaman dulu kala 
sampai sekarang. Sama seperti tipu daya kepada Samiri di jaman nabi Musa untuk 
menyembah patung anak sapi, Sama seperti tipu daya kepada orang Arab sebelum 
kedatangan Islam untuk menyembah patung lata dan uzza. Dan sekarang tipuan agar 
mengirimkan larungan kepada penghuni telaga Ngebel di Ponorogo. Menurut berita 
tv kemarin itu, ritual ini sudah dihentikan sejak tahun 1990 sampai beberapa 
tahun yang lalu atas desakan para ulama di daerah itu. Tapi ternyata dengan 
alasan upacara ini mempunyai nilai budaya dan perlu untuk memikat pelancong, 
maka dilakukan kembali. Apakah mereka tidak berfikir?
 
Wallahu a’lam.


      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke