Keindahan Kawasan Carocok Mandeh JIKA berwisata ke Sumatera Barat, jangan lupa singgah ke kawasan Carocok Mandeh atau disebut juga kawasan Danau Air Asin. Mengapa? Karena lokasinya menempati posisi istimewa mengingat keunikan dan membedakan dengan kawasan serupa di Sumatea atau Jawa.
Bagi para penggila wisata, Sumatera lebih dikenal dengan hutan tropis dan pegunungannya yang eksotik. Kecuali Mentawai dan Nias, hampir tidak ada wisatawan yang menempatkan Sumatera sebagai destinasi wisata pantai dan bahari. Hal ini disebabkan potensi pantai di Sumatera yang memang secara umum tidak sebagus pantai dan laut di bagian timur Indonesia. Akan tetapi, kawasan wisata Carocok Mandeh telah menjawab itu semua. Jika Anda berkunjung dan berselancar di situs-situs yang memuat foto-foto pulau eksotik yang bertebaran di kawasan tersebut, tidak ada yang percaya kalau pantai berpasir putih dan laut sejernih kristal itu berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Secara geologis, kawasan Mandeh merupakan bekas kawah gunung api purba yang umurnya jauh lebih tua dari letusan Gunung Toba. Hasil proses alam ini menjadikan kawasan Mandeh ibarat danau yang terjebak di lautan. Sebuah laguna raksana yang dikelilingi pulau-pulau dengan bukit-bukit kecil. Hasilnya, perpaduan yang sangat cantik antara hijau dan lebatnya pepohonan khas hutan tropis Sumatera, pepohonan kelapa, pasir putih keemasan dan laut yang jernih sebening kristal. Laguna ini pun kaya akan bergai flora dan fauna laut, terumbu karang nan elok dan kekayaan taman laut nan cantik. Betul-betul sebuah sisi lain dari Surga Alam Minangkabau yang elok. Sejak pertengahan era 90-an, beberapa resort sederhana dan mewah didirikan di sana. Paling tidak, sampai kini dua pulau, yakni Pulau Sikuai dan Pulau Cubadak sudah berdiri beberapa resort dan cottage yang namanya sudah melanglang buana dan menjadi buah bibir para penggila travel dan berbagai forum wisata petualang. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kemudian menjadikan kawasan Mandeh sebagai kawasan wisata terpadu yang diproyeksikan sebagai primadona wisata di bagian barat Indonesia. Namun, dari beberapa tulisan para pelancong yang pernah menyinggahi surga marina Ranah Minang ini, kawasan Mandeh sekarang tidak persis secantik yang pernah santer terdengar. Khususnya pesona bawah laut yang konon kabarnya cantik dan indah kini tak lebih dari onggokan terumubu karang yang mati. Meskipun masih banyak dijumpai ikan-ikan cantik berseliweran, warna-warni terumbu karnag yang pernah menghiasi kawasan mandeh sudah jarang dijumpai akibat maraknya pengeboman ikan. Secara awam, sangat mudah mencari pelaku perusakan ini. Kekayaan Lautan Mandeh yang tersohor dengan ikannya yang banyak membuat beberapa oknum serakah menggunakan bom untuk mendapat ikan sehingga menghancurkan terumbu karang yang ada. Kondisi ini diperparah dengan eksploitasi dan pengambilan terumbu karang untuk dijual di beberapa lokasi wisata di Kota Padang, seperti di Pantai Air Manis dan Pantai Padang oleh masyarakat lokal. Kondisi yang berlangsung cukup lama ini, akhirnya nyaris merenggut kecantikan salah satu potensi wisata Marina di Sumatera Barat. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin nasib Taman Laut Kawasan Mandeh dan pulau-pulau eksotik di sekitarnya tinggal sejarah. Perlu langkah-langkah dan tindakan nyata untuk menyelamatkan dan melestarikan kecantikan surga bahari ini. Sebenarnya potensi wisata Kawasan Mandeh tidak hanya pada pantai-pantainya, tapi juga hutan tropis di sekitar perbukitan, hutan mangrove, terumbu karang dan tentu saja pulau-pulau eksotik yang bertebaran di sekitar laguna Mandeh. Masyarakat yang hanya menjadi penonton bisnis pariwisata di kawasan ini menyebabkan mereka mencoba mengais sisa-sisa rupiah yang mengalir dari bisnis pariwisata yang ada, seperti menangkap ikan-ikan dalam jumlah besar, pengambilan terumbu karang dan pembabatan hutan mangrove dan hutan tropis basah di sekitar kawasan ini. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pemerintah daerah setempat (Padang dan Pesisir Selatan) dapat berbuat banyak, di antara dengan menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi bahari. Artinya, melarang aktivitas eksplorasi dalam jumlah besar di kawasan ini. Menjadi kawasan ini sebagai kawasan terlarang untuk penangkapan ikan dalam jumlah besar, mengajak dan mengedukasi masyarakat disekitar untuk tidak mengambil terumbu karang dan bersama-sama enggan pemuka masyarakt setempat untuk menjaga hutan mangrove dan hutan tropis di kawasan tersebut. Di samping sebagai kawasan wisata, kawasan Mandeh juga memiliki potensi untuk lokasi peternakan ikan hias laut karena airnya yang jernih dan tenang serta kaya akan makanan menyebabkan ikan dapat berkembang dengan baik. Untuk mewujudkan itu, dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS), kawasan Mandeh dinyatakan sebagai pusat pengembangan wisata bahari untuk wilayah Indonesia bagian barat. Keeksotikannya yang kokoh dengan kumpulan beberapa puluhan pulau-pulau kecil ternyata menjadi daya tarik wisata nasional dan internasional untuk berindehoi di kawasan tersebut. Secara geografis kawasan ini berteluk dan mempunyai perairan laut relatif tenang dan kaya akan terumbu karang, hasil laut yang melimpah dan pada beberapa tempat terdapat hutan bakau yang memagari kawasan ini dari ancaman abrasi. Di antara kawasan yang akan menjadi bahari raksasa, yaitu Kampung Carocok Tarusan, Mandeh, Sungai Nyalo, Mudiak Aie dan Sungai Pinang. Kawasan tersebut juga diperkokoh dengan beberapa pulau-pulau kecil. Nah, untuk mencapai kawasan tersebut bisa ditempuh melalui jalur darat dan jalur laut. Untuk jalur darat jika bertolak dari pusat pemerintahan provinsi Kota Padang bisa menempuh jarak 61 km. Sedangkan lewat laut menggunakan kapal motor, juga tidak kalah serunya. Persiapan kawasan wisata Mandeh menjadi wisata bahari raksasa juga didukung fasilitas pantai bertaraf internasional di antara hotel dan pusat pelayan informasi yang ditata secara apik guna memberikan fasilitas yang aman dan nyaman bagi para turis. Di samping aktivitas yang bisa dilakoni di kawasan ini tidak kalah dengan Pantai Kuta di Bali seperti memancing (fishing), menyelam (diving and snorkling), berkemah (camping), berenang (swimming and sunbath), lintas alam (cross country), ski air dan jet ski panorama (sight seeing), golf, salju sampan, selancar (surfing), berburu, gantole, paralayang, panjat tebing dan lain-lain. Keperawan alamnya menjadi salah satu incaran para turis asing untuk berwisata ke kawasan wisata Mandeh. Tidak jarang jika para turis asing berkunjung ke Indonesia dan singgah di Bali, pastilah mereka menyempatkan diri berkunjung ke kawasan Pulau Cubadak di Pantai Mandeh hanya dengan kapal pesiar. Perjalanan mereka menuju ke sini tentunya memiliki rintangan yang memacu adrenalin. n MANDEH/M-1 *** --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---