Live Dialogue online selalu di lakukan oleh Islamonline.net. Pada September 
22nd 2008 yang lalu giliran Dr. Monzer Kahf dengan para pengunjung 
Islamonline.net. Kali ini tajuk perbincangan ialah World Financial Crisis: 
Islamic Solution? 
  
Di bawah adalah terjemahan bebas dari Live Dialogue ini. 
  
Selamat membaca. 
  
  
Q:  Sir, looking at the broader picture, is this the consequence of "Full of 
Riba" (interest based) western economy? Which Riba is totally haram in Islam. 
  
      Melihat gambaran yang lebeh besar, adakah krisis ini bernatijahkan 
perekonomian barat yang berteraskan riba’? Dimana riba’ adalah haram dalam 
Islam. 
  
A:  Riba has a great contribution to the current crisis but it is alone not the 
sole element in it, of course Riba contributed through creating layers of 
financial transactions that resulted in a domino effect of institutions and the 
economy at large, but there is the lust for profit that caused over stretching 
of finance to persons who cannot continue paying their debts, their also the 
expanded consumerism in the American society that shares in creating unbearable 
debt burdens, etc. 
  
     Riba’ telah memberi saham kepada krisis ini tetapi riba’ itu sendiri 
bukanlah satu satu unsur penyebabnya, sudah jelas riba’ menyumbang dengan 
menciptakan lapisan lapisan transaksi kewangan yang mengarah kepada kesan 
domino keatas institusi institusi kewangan dan sistem perekonomian yang 
lainnya. Penyebab lainnya ialah hawa nafsu serakah  mencari keuntungan yang 
telah membabitkan juga keatas mereka mereka yang tidak berdaya meneruskan 
pembayaran hutang. Sikap dan minda beban berhutang ini juga adalah gejala dari 
expanded consumerism dalam masyarakat Amerika itu sendiri. 
  
Q:  I am a student of Islamic banking and Finance and believe that the solution 
of the current economic crisis potentially lies in Islamic Economics. What 
lessons can conventional system learn from this recent turmoil and what 
contribution Islamic economics can make to ease the situation? 
  
     Saya ini siswa perbankan dan kewangan Islam dan percaya bahwa potensi 
penyelesaian krisis semasa ekonomi ini terletak dalam ekonomi Islam. Apa 
i’tibar yang boleh di pelajari dari pehak sistem yang berkembang sekarang dari 
kegawatan ekonomi ini dan apakah sumbangan ekonomi Islam dalam memudahkan 
kegawatan yang sedang melanda.  
  
A:  Two main points are essential in this regards: elimination of debt trading 
in the Islamic econo-finance system is important. This is an essential result 
of the prohibition of Riba. 
  
    Dua perkara asasi yang mustahak di fahami kearah pemahaman ini: pertama 
nya, penghapusan penjualan hutang dalam sistem econo-finance Islam sangat lah 
mustahak. Penghapusan penjualan hutang ini secara asasi nya telah di wujudkan 
dengan pengharaman riba’. 
  
Once debts are no more discounted and traded, the financial market cannot be 
stretched beyond what the real sector can bear. In fact financing shall always 
be less that real market transaction because financial institutions require 
that certain portion of the transaction be financed by the parties themselves 
from equity. 
  
Apabila hutangan tidak di jual di bawah paras rendah dari harga asal dan 
di-perjual-belikan, pasaran kewangan tidak akan melebehi dari apa yang di 
tanggung oleh sector riil. Yang nyata sekali, niagaan/financing selalunya lebeh 
rendah dari transsaksi pasaran riil kerna institusi institusi kewangan 
memerlukan sebahagian dari porsi transaksi mereka itu di biayai oleh ekuiti 
mereka mereka yang terlibat. 
 
This avoids the chain repercussion of any debt failure and this is a major 
cause of the trouble of major finance institutions in this crisis. The second 
lesson is never finance non- real transactions. That is eliminating most of the 
derivatives and their transactions that are essentially speculative and do not 
add value to the economy. 
  
Dengan cara ini mengelak dari rantaian akibat dari kegagalan berhutang dan ini 
jugalah penyebab utama kekacauan atau krisis kewangan yang besar tadi. 
Pelajaran kedua ialah jangan sama sekali meniagakan transaksi nonriil. 
Ketidak-niagaan ini membantu menghapus kesemua unsur unsur financial 
derivatives serta transaksi derivatives. Niagaan dan transaksi derivatives 
sebenarnya atau pada hakikatnya spekulasi/dugaan dan ianya tidak menambah nilai 
atau manfa’at kepada ekonomi/value added economy.  

Besides these two points we have the moral issues of Islamic economics, but 
that is a little remote from the finance mentality and it is long term by 
definition and nature. 
  
Selain dari dua perkara ini, kita juga berbicara tentang soal akhlaq yang 
mendasai ekonomi Islam. Disiplin etika bisnis ini masih jauh ketingalan di di 
bicarakan oleh minda dan paradigma kewangan yang masih wujud dan di amalkan 
sekarang ini. 
  
  
Q:  To what extent is the Middle East Economy dependent on the American one and 
do you expect a near crash in ME markets (for the current crisis and the 
decreasing interest in oil)? 
  
      Sejauh manakah kebergantungan ekonomi Timur Tengah dengan ekonomi 
Amerika. Dan adakah anda mengangka akan merudum nya pasaran TT akibat lansung 
dari krisis yang sedang melanda dan berkurangnya minat terhadap minyak)? 
  
A:  Although many Arab countries tie their currencies to the US$ but their 
economies are not in fact largely dependent on the American economy. They 
depend largely on their own resources and the momentum of domestic 
infrastructure and construction sector. Further, I don't think that finance 
markets in the gulf, Egypt, Turkey and other Arab countries are dependent on 
the American financial market, I think whatever these emerging markets are 
facing now is caused by local policy and construction rather than on the effect 
of the American finance sector, especially a good proportion of the banking 
system in the Gulf countries has already moved to Islamic finance that in fact 
shielded it from the current credit crisis that is basically a debt and 
mortgage crisis and Islamic finance in the ME does not trade debts. 
  
     Walaupun kebanyakan negara  Arab mengikat matawang mereka dengan US Dollar 
perekonomian mereka masih tidak bergantung besar dengan perekonomian Amerika. 
Negara Arab umumnya bergantung keatas sumber sumber mereka sendiri dan masih 
bergantung terus dengan momentum sektor infrastruktur dan pembinaan tempatan. 
Lebeh lagi, saya tidak berfikir bahwa pasaran pasaran kewangan di Teluk Parsi, 
Mesir, Turki dan negara Arab lainnya bergantung dengan pasaran kewangan 
Amerika.Saya berfikir apa jua yang di hadapi oleh pasaran ini yang kebetulan 
sedang membangun dengan pesatnya adalah di motori atau berakibat dari kebijakan 
dan pelaksanaan setempat/local, dan bukanlah dari pacuan atau kesan dari sector 
kewangan Amerika, dan khas nya sejumlah sistem perbankan di negara TelIk telah 
berpindah ke sector kewangan Islam; di mana sistem kewangan islam telah 
melindungi mereka dari krisis kredit Amerika; di mana krisis kredit ini pada 
dasarnya adalah krisis kredit dan
 mortgage dan saperti yang di ketahui kewangan Islam menolak penjualan hutang.  
     
  
Q:  Do you think the Gulf countries will be affected by the collapse of the 
dollar? Why do they opt for the US currency, and not a united one for them as 
very rich countries with almost strong economy? 
  
      Adakah anda berfikir jatuh merudumnya dollar akan memberi kesan 
keatas`negara negara Teluk? Mengapakah negara ini memilih matawang Amerika 
Syarikat, pada hal mereka negara kaya dan mempunyai kekuatan ekonomi?   
  
A:  No I don't think so, The Gulf economies depend on oil and gas these are, 
for the short run renewable resources. The pegging to the dollar has historical 
reasons and it does not seem easy for these countries to disconnect from the 
Dollar not in the coming few month 
  
    Saya berfikir tidak. Perekonomian negara negara teluk bergantung kepada 
minyakdan gas (migas). Melekatkan/pegging dollar mempunyai alas an sejarah dan 
ianya tidak begitu mudah negara negara ini membatalkan pegging dollar dalam 
beberapa bulan mendatang ini.   

Besides, unless oil prices go below $ 50 WHICH IS UNLIKELY the oil price still 
more than compensate their budgets for the cheap dollar. Then who is the looser 
in the Gulf countries because of the decline in the Dollar: Expatriates, 
salaried people and domestic consumers, but not the government! so why should a 
government in these countries untie its currency from the Dollar? 
  
Di samping itu, kecuali harga minyak turun kebawah paras $50 dan kemungkinan 
hal ini tidak akan berlaku, harga minyak bisa mengganti rugi belanjawan/bajet 
negara berbanding dengan nilai dollar yang murah. Persoalannya siapa yang di 
rugikan dengan merosotnya nailai dollar: Ekspatriat, mereka mereka yang bergagi 
dan Konsumen tempatan, dan bukan lah pemerintah! Mengapa perlu pemerintah di 
negara negara ini melepaskan matawang mereka dengan pegging dollar?        
  
Q:  How do we small investors protect our selves from the collapse of the 
Dollar. Unfortunately, we are in Islamic countries that fully deal with the 
dollar as if its own national money. Are there some indicators that may 
previously tell us there is a cute decline in the US dollar to come? 
  
      Bagaimana kami, pelabur pelabur kecil, melindungi diri kami dari jatuhnya 
dollar. Malangnya, kami berada di negara negara Islam yang berpegang dengan 
dollar yang seakan akannya matawang kami sendiri. Tidak kah ada indikator 
indikator yang dapat di gunakan untuk menjelaskan tanda tanda akan merosot 
dengan tajamnya dollar dalam jangka masa yang sesingkatnya?    
  
A:  This is unfortunate, I think it may be better for all investors to move 
away from the dollar, be more real and invest in real market rather than in the 
financial market. 
  
     Ini suatu yang malang. Saya berfikir lebeh baik untuk semua pelabur 
menjauhi dari dollar, dan lebeh sesuai dan baik melabur dalam pasaran riil dari 
pasaran kewangan.  

I don't see any advance signs of improvement in the price of the Dollar and any 
change in relation to Euro or GBP would only be a sign of a decline in the 
latter's economies not an improvement in the dollars. 
  
Saya tidak nampak apa jua tanda tanda awalan  memperbaiki harga dollar dan apa 
jua perubahan dollar dengan Euro atau GBK hanya menandakan menurunnya 
perekonomian yang berasaskan Euro atau GBK dan bukannya satu pembaikan nilai 
dollar  
  
Q:  Why this crisis with the dollar? I mean what makes a big bank in a country 
like the US, with its huge money markets and transaction, get bankrupted? Is 
this a sign of America's economic dominance over the globe will become weak? 
Will the US empire collapse soon? 
  
     Mengapa krisis ini hanya dengan dollar? Makna saya ialah bagaimana satu 
bank yang sungguh besar yang berada dalam negar saperti Amerika Syarikat yang 
mempunyai pasaran wang dan transaksi kewangan yang memang nya sungguh besar, 
bisa bankrup? Adakah ini petanda yang keperkasaan/dominance ekonomi Amerika di 
pelusuk dunia akan menjadi lemah? Bisa empayer Amerika jatuh tersungkur secepat 
mungkin? 
  
A:  Don't bet on the collapse of the US economy, it will not collapse. The 
crisis will be overcome and the American economy will jump forward. The finance 
sector of it will definitely be restructured because it has overstretched 
itself too much. 
  
Janganlah anda berfikir tersungkur jatuhnya ekonomi Amerika Syarikat. Krisis 
yang sedang melanda ini akan di atasi dan ekonomi Amerika akan bangun maju 
kedepan. Sektor kewangan nya sudah pasti akan disusun semula kerna ekonomi 
Amerika telah mengalami ketegangan overstretch. 

This overstretching is itself the reason why a big bank may collapse because it 
give too much credit more than it can collect and to many people from whom 
debts cannot be collected. 
  
Ketegangan overstretch ini sendiri menyebabkan mengapa bank besar bisa jatuh 
tersungkur kerna bank ini memberi terlampau banyak kredit dari hasilan yang 
dapat di kembalikan. Terlampau banyak peminjam yang diluluskan oleh bank tetapi 
sedikit sekali di antara peminjam ini mengembalikan pinjamam atau hutang mereka 
kepada bank.   

The US economy will have to learn to come down to earth and depends on its real 
production and less on pure financial quick gains. And it will learn this 
lesson for sure. 
  
Ekonomi Amerika mesti belajar menyadarkan diri dan mampu membuat pelaburan 
dalam sektor riil dan kurangkan dalam membuat keuntungan berlipat ganda dalam 
sektor kewangan. Ekonomi Amerika akan mengambir I’tibar ini.

Best Regards, 
Wassalam 

Monzer Kahf     


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke