Minggu, 04 Nov 2007 ( Radar Bali )

  Sempat Shock Nonton Tayangan TV Nasional 
  
Dunia pendidikan terus berputar. Jika pada era 70-an lalu, Malaysia 
mendatangkan guru dari Indonesia. Namun dalam sekejap, tingkat perekonomian 
Malaysia melesat jauh melebihi kita. Tapi, ratusan beasiswa masih jalan terus, 
termasuk di Denpasar. 

PAMOR Universitas Udayana (Unud) tampaknya cukup cemerlang di luar negeri. 
Setidaknya, untuk Fakultas Kedokteran. Tak ayal, negara sekelas Malaysia pun 
masih banyak mengirimkan mahasiswanya belajar ke Unud. Tak tanggung-tanggung, 
jumlahnya mencapai 172 orang. Yang sembilan puluh persen mengambil studi di 
fakultas tersebut. 

Lantaran jauh dari keluarga, ikatan persaudaraan senasib sepenanggungan pun 
terjalin erat. Bahkan, mereka juga memilih tempat tinggal yang berdekatan. Di 
sebuah rumah kontrakan mewah sekelas mahasiswa, di bilangan Jalan Ida Bagus 
Oka, gang Rencong, inilah mereka tinggal bersama. 

Sedikitnya ada tiga rumah yang mereka kontrak berdekatan. Ketika Koran ini 
melangkahkan kaki menuju rumah tersbeut, seorang pemuda berkulit ini pun gelap 
menyapa ramah. Alan Muhamad Rahman, 23, nama pemuda itu. "Nyari siapa mas?" 
tanyanya dengan logat melayu kental. 

Setelah berbasa-basi sebentar, tampaknya pemuda asal negeri jiran ini tidak 
keberatan menerima kehadiran Radar Bali. Anak muda dari negeri yang sedang 
memanas hubungan diplomasinya dengan Indonesia ini berdiam tidak 
sendiri-sendiri. Di rumah kontrakan dengan dua kamar tersebut, Alan tinggal 
bersama seorang lagi temannya. "Saya sudah sejak 2003 lalu tinggal di sini. Dan 
sekarang sedang coas (praktik koasisten) di RS Sanglah," tuturnya. 

Untuk menambah hangatnya percakapan, Alan lantas memanggil mahasiswa senegara 
lainnya, yang kebetulan tinggal di samping, bersebelahan. Dua cewek pun datang, 
begitu dipanggil. Siti Aliya Nadira dan Siti Noor Belqis, namanya.

kedua mahasiswi semester III ini akhirnya ikut nimbrung dan terbawa obrolan 
santai. Dibandingkan dengan Alan, dialek Melayu kedua cewek ini masih terdengar 
sangat kental. Bahkan, sesekali koran ini meminta bantuan Alan untuk 
menterjemahkan maksud ucapan keduanya. "Hanya pada awal kuliah saja saya sulit 
mengartikan ucapan dosen. Tapi sekarang sudah terbiasa. Lagian juga nggak 
berbeda jauh kok," terang Aliya. 

Kerasan tinggal di Bali? Dengan senyum lebar, mereka menganggukkan kepala, 
kompak. "Indonesia orangnya baik-baik dan ramah. Kami juga betah tinggal di 
sini," kata Alan yang juga menjadi Ketua Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia 
di Indonesia (PKPMI) pusat, yang membawahi seluruh pelajar Malaysia di 
Indonesia ini. 

Meski mengaku tak begitu banyak perbedaan dan enjoy di Bali. Namun, muncul 
kesan bahwa kebebasan di negerinya tidak sebebas di Negeri Ini. Alan misalnya, 
dia mengaku bahwa siaran televisi di negaranya masih disensor. 

Aliya dan Belqis malah mengaku sempat shock, sewaktu awal-awal menonton 
tayangan berita di TV swasta nasional, yang dirasa vulgar. Katanya, tayangan 
yang ditonton itu membeberkan kasus pembunuhan. "Saya kaget, ketika dalam 
pemberitaan itu menggambarkan dengan jelas kondisi jenazah. Kemudian pisau yang 
dipakai membunuh dan lain-lain. Kalau di Malaysia hal seperti itu sudah 
disensor," terangnya. 

Kini untuk mengisi waktu luang dan memilih tayangan TV, kedua cewek ini mengaku 
memilih dengan selektif. "Paling-paling kita sekarang gemar nonton acara gosip 
dan sinetron," ujar Belqis sambil menyebutkan sederet nama artis sinetron papan 
atas pun dihafal. (cahyanto setiyatmoko) 


   

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Jika anda, kirim email kosong ke >>: 
berhenti >> [EMAIL PROTECTED] 
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] 
digest: >> [EMAIL PROTECTED] 
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke