M E N G A J I
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi
   
  Saya senang mengaji, dan kalau mengaji saya selau  menyimak, saya simak 
setiap kata yang di ucapkan guru dan saya  perhatikan 
  setiap  gerak  gerik dan tekanan suara guru, dan  biasanya  kalau
  guru  selesai  menerangkan  sesuatu, saya  dapat  pula  mengulang
  kembali.  Apalagi kalau guru berceritra dan  mengisahkan  sesuatu
  hal, dengan demikian saya makin sayang dan makin cinta pada guru.
  Dan kalau saya berceritra teringat wajah guru saya dan  terbayang
  bagaimana  cara dan mimik  beliau mengajar. 
   
  Bagi  semua  guru-guru selalu saya  panjatkan  doa,  kiranya beliau  di  beri 
kemudahan dan kelapangan dan di  tempatkan  pada 
  tempat  yang sebahagia-bahagia dan semulia-mulianya  di  sisi_Nya 
  dan terkelompok dalam golongan hamba_Nya yang saleh. Entah kenapa 
  hari ini saya teringat kembali saat-saat saya mengaji. Satu  hari beliau 
menerangjan tentang Al_Qur'an.  "Al-Qur'an berasal  dari  kata Qaraa", kata 
beliau  menjelaskan.  Qaraa  itu berarti  himpunan. Menghimpun huruf menjadi 
kata, dan  menghimpun kata  menjadi  kalimat dan menghimpun kalimat  jadi  
bacaan,  dan jadilah  Al-Qur'an  itu menjadi bacaan yang mulia  yang  beririsi 
  penjelasan dan keterangan yang menerangkan sejarah masa lalu  dan 
  kejadiaan  saat  ini  dan juga menjelaskan  peristiwa  yang  akan 
  datang. Didalamnya sarat dengan himpunan dan informasi masa  lalu 
  masa  kini dan masa yang akan datang. Didalammnya terhimpun  apa-
  apa  yang  ada dan terdapat pada kitab-kitab  sebelumnya  seperti
  Taurat,  zabur  dan Injil. Semua yang tertera  dalam  kitab-kitab
  suci  itu  di himpun dan di sempurnakan oleh  Al-Qur'an.  
  Makanya  dalam  Al- Qur'an terhimpun semua yang  kita  cari,disana terhimpun 
apa yang kita ingini disana terhimpun  petunjuk, penjelasan  tentang  hal-hal 
yang selama ini kita  tak  tahu  dan dalil-dalil yang jitu. Karena kata guru 
saya Al-Qur'an itu sangat 
  pasti  ;  tidak  ada satu kitabpun di muka Bumi  ini  yang  dapat 
  menandinginya,  kitab yang tiada cacatnya. Al  haq,  kebenarannya 
  mutlak, karena isinya penuh kepastian. Lihatlah pada ayatnya yang 
  pertama dalam membuka lembaran Al-Qur'an. Inilah kitab yang tiada 
  sak  dan  tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk.  Tak  ada 
  satu  kekkhilafan  maupun  satu kekeliruan,  sejak  ayat  pertama 
  sampai  ayat  terakhir, sampai nanti sampai kiamat.  
  Saya  senang  dengan ilmu pasti, dan  dari  kecil  mengambil 
  jurusan ilmu pasti, tapi dalam ilmu pasti selalu saja ada  ralat, 
  selalu  saja  ada kesalahan selalu saja ada standar  deviasi  dan 
  standar  error.Artinya dalam ilmu pastipun ada penyimpangan,  Dan 
  setiap penelitian yang telah memakai laboratoriun dan  percobaan-
  percobaan, selalu saja di ujung penelitian itu di sebutkan  bahwa
  hasil-hasil  yang  di peroleh diatas tidak semuanya  benar.  Tapi 
  kalau  kita baca Al-Qur'an, disana di temukan tiada  keraguan  di
  dalamnya,  satu ayatpun. Bahkan apa-apa yang di ragukan di  zaman
  dahulu,  sekarang  terbukti kebenarannya, dan  mungkin  apa  yang
  diragukan  sekarang, nanti akan terbukti bahwa  memang  Al-Qur'an
  itu benar adanya. Makanya saya senang membaca Al-Quran karena  di
  dalamnya  ada  kepastian,  kepastian di dunia  dan  kepastian  di
  Akhirat  dan di jamin sampai akhir zaman kelak. Inilah  satu-satu
  nya  kitab yang dapat jaminan dari Allah S.W.T. Karena  Al=qur'an
  itu  pasti  sifatnya, maka dialah sebagai  huda  sebagi  petunjuk
  untuk manusia. Sesuai dengan fitrah manusia yang selalu mendamba­kan 
sesuatu yang pasti. 
   
  Kalau berbuat baik dan beramal saleh pasti mendapat  pahala. Kalau bekerja 
sungguh-sungguh pasti dapat uang.Al-Qur'an  adalah  Nur, kata guru saya. Nur  
adalah  cahaya, sehingga kita bisa melihat dengan jelas dan dengan benar.  
Perhatikanlah  di  dalam  gelap, kadang-kadang  batang  pisang  tampak seperti 
hantu. Tapi kalau ada cahaya Matahari, maka Batang pisang sangat  indah  di  
pandang dengan warna daunnya  yang  hijau  dan buahnya  yang  kuning  dan 
jantungnya  yang  merah.  Beruntunglah mereka yang melihat sesuatu dengan 
Al-Qur'an, karena dia  melihat dengan  cahaya.  Dia dapat melihat Qur'an besar  
Atau  alam  yang terkembang melalui Qur'an kecil kitab suci yang selalu di 
bawanya dan di bacanya di manapun berada. Dengan adanya nur dengan cahaya 
sehingga  manusia tidak salah lihat, sehingga dia  bisa  berjalan pada jalan 
yang lurus dan yang benar.
   
  Al-Qur'an kata guru saya adalah Basyir, sebagai hati nurani. Hati nurani yang 
selalu punya pertimbangan kearah yang benar  dan 
  yang baik. Betapapun orang mempengaruhinya namun selalu saja hati nurani 
mempberi pertimbangan yang benar. Jadi mereka yang  berpe­gang  pada  
Al-Qu'an bagaikan orang yang punya hati  nurani  yang 
  suci.  Mata  hati Al-Qur'an yang terus memberi  petunjuk  tentang 
  kepastian. Sebaliknya tanpa Al Qur'an, manusia bagaikan tak punya 
  hati nurani, tak bermata hati.
   
  Kemudian  lanjut  guru saya, Al-Qur'an adalah  shifa,  yaitu menyembuh.  
Bacalah dia disaat hatimu resah, gelisah.  rusuh  tak menentu,  maka akan kau 
dapat ketentraman, ketenangan  dan  keda­maian. Jelas salah satu sarat 
untuk sehat dan bahgaia adalah hati 
  yang  penuh kedamaian, jiwa yang penuh ke tentramn  dan  perasaan 
  yang  penuh dengan ke tenagan. Bacalah dia akan kau dapatkan  apa 
  yang kau cari. Sebagai penawar hati nan lara dan segai penyembuh. 
  Dan  setiap kali membacanya di nilai sebagi ibadah.  Ibadah  yang 
  semakin  mendekatkan  hamba dan Khaliknya. Betapa jiwa  tak  akan 
  tentram, kalau Sang Penguasa dan Yang Maha Perkasa dan Yang  Maha 
  Kuasa itu yang berada di dekat kita.
   
  Al-Qur'an pun mengajarkan bermusyawarah. Kalau kamu berseli­sih  tentang 
satu perkara, maka kembalilah pada  Al-Qur'an,  cari didalamnya, pasti kamu 
menemukan cara penyelesaian satu  perkara. Dan isinya adalah menyuruh tawaduk, 
merendahkan diri pada  Allah, 
  jangan menjadi orang yang sombong, pongah dan ka gadang-gadangan. 
  Jangan  Sok-Sok an kata guru saya. SOK itu kependekkan dari  Som­bong.  
Ongas, Ka gadang-gadangan. Saya simak pengajian guru  saya 
  yang menjelaskan Al=Qur'an dan saya catat, dan catatan itu  pula­
  lah yang saya coba tuliskan untuk pembaca yang setia. Untuk semua itu lalu 
saya teringat akan ayat suci dalam surat Al Baqarah ayat2.  "Inilah kitab 
(Al-Qur'an) yang tiada syak lagi, yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi 
orang-orang yang bertaqwa".
   
  P a d a n g  12 Desember 1994
   

       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke