Mengenang Alm Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie

 

Minggu, 02 November 2008

 

Kamardi, Tokoh Adat yang Dihormati SBY

 

Kehilangan kita pada seorang H. Kamardi Rais Datuak Panjang Simulie,
antara lain karena pada diri beliau menyatu keutuhan
kearifan/kecendekiaan, kewartawanan dan kepenghuluan - karena beliau
wartawan dan juga penghulu.  Kalau Menteri Agama Mukti Ali (1973-1978)

 

pernah menyebut keunikan/keutuhan pada ketokohan/kecendekiaan Alm. H
Buya Mansur Daud (HMD) Dt. Palimo Kayo sebagai lulusan akademisu
(akademi surau) yang juga seorang penghulu (datuk), maka pada diri Alm.
H Kamardi Rais Datuak Panjang (Dt. P) Simulie juga terdapat
keunikan/keutuhan ketokohan/kecendekiaan yang nyaris sama.  Pada sosok
diri Alm. H. Kamardi Rais Dt. P. Simulie menyatu kewartawanan dan
kepenguluan. Kamardi memang seorang wartawan yang tetap setia sampai
akhir hayat dan juga seorang penghulu yang jadi Ketua Umum Pucuk
Pimpinan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (PP LKAAM).

 

Mungkin tidak sepenuhnya tepat menganalogi Buya Datuak dengan Kamardi
Rais. Kesamaan yang penuh antara keduanya adalah sama-sama pernah
memimpin satu dari tigo tungku sajarangan (TTS). Kalau Buya Datuk Palimo
Kayo pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Sumatera Barat - yang berdiri
lebih awal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan mantan Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera barat itu - wartawan yang
lebih muda usianya suka memanggil beliau Pak Datuak -pula memimpin/Ketua
Umum Pucuk Pimpinan LKAAM Sumtera Barat.

 

Sabtu, (25/10) lalu pukul 22.20 WIB, Pak Datuak telah berpulang ke
Rahmatullah - lah singkek molah ajanyo/panjang pajalanannyo. Saya dapat
Sort Message Service (SMS) dari salah satu keluarga Alm., Onzukrisno,
Kepala Infokom Pemda Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa saat kemudian
masuk ke handphone (HP) saya - Onzukrisno mungkin mengirimkan SMS kedua
pada saya itu beberapa detik setelah Pak Datuak menghembuskan nafas
terakhir karena waktu meninggal Alm dalam SMS yang terkirim ke saya
masih pukul 22.20 WIB.

 

SMS berbunyi: "Innalillaahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke
Rahmatullah orangtua kami H. Kamardi Rais Dt. P. Simulie di RS Selasih,
hari Sabtu, 25 Oktober 2008, pukul 22.20 WIB. Mohon dimaafkan semua
kesalahannya. Wassalam. Onzukrisno".  SMS itu dikirim Onzu sampai dua
kali/saya terima dua kali. Sebelumnya, Onzukrisno mengirim SMS ke HP
saya selepas Maghrib, setelah Pak Datuak masuk rumah sakit (RS) Selasih
Padang siang harinya. Saya tidak menyangka kalau kondisi beliau sudah
begitu buruk dan akhirnya sampai tidak tertolong lagi.

 

Setelah menerima SMS pertama, saya menghubungi Redaktur Pelaksana
(Redpel) Edisi Minggu Harian Pagi Padang Ekspres, Suryani S.Sos, dan
memintanya mengutus wartawan meliput Pak Datuk masuk RS Selasih. Setelah
menerima SMS kedua yang mengabarkan Pak Datuk sudah berpulang, saya
kembali meminta Suryani agar mengutus kembali wartawan. Saya meminta
Suryani dan kawan-kawan tim Edisi Minggu Padang Ekspres memberitakan
agak memadai, karena hanya Padang Ekspres dan Posmetro Padang yang
terbit pada hari Minggu. Alhamdulillah, sebagian masyarakat mungkin
segera tahu kabar kepergian Pak Datuk setelah membaca Padang Ekspres.

 

Karena kondisi badan letih setelah mengikuti berangkaian kegiatan yang
menimbulkan keletihan kumulatif, saya tidak segera ke RS Selasih setelah
menerima SMS Onzu yang pertama. Bahkan, setelah menerima SMS kedua pukul
22.20 WIB yang mengabarkan Pak Datuak sudah mendahului, saya pun tidak
mampu memaksakan diri ke luar malam, dan mengikhlaskan datang sepagi
mungkin esok harinya. Saya berkomunikasi dengan Onzu, bertanya apakah
mayat Alm dibawa pulang malam itu juga, dan mengatakan saya baru akan
datang besok harinya, sepagi mungkin.

 

Sampai Sabtu tengah malam itu, walau baru selesai mengikuti rapat
gabungan televisi lokal se-Riau Pos Group (RPG) selama dua hari penuh di
Hotel Ambacang, saya masih di hotel tempat acara. Saya habis melalui
serangkaian rapat gabungan se-Jawa Pos di Tenggarong, Kaltim (selama
empat hari), langsung rapat gabungan se-RPG di Batam (selama tiga hari),
lalu rapat di Jakarta (selama dua hari), dan langsung rapat televisi
lokal se-RPG di Hotel Ambacang itu. Keletihan karena harus mempersiapkan
materi sebelum mengikuti rapat-rapat tersebut.

 

Selepas menerima SMS Onzukrisno, saya menelpon sahabat muda, Irman
Gusman  tetapi tidak menjawab. Saya putuskan mengirim SMS dengan materi
dari Onzukrisno semula. Selang setengah jam pada dini hari, pukul 00.15
WIB, saya menerima telepon dari nomor yang tidak saya kenal; ternyata
Irman Gusman. Ia tengah berada di Beijing mengikuti kunjungan Presiden
Dr H Susilo Bambang Yudhoyono di China. Irman mengatakan, baru selesai
mengikuti acara SBY - begitu rakyat Indonesia memanggil nama presiden,
dan saat itu sudah lewat pukul 01.00 waktu Beijing.

 

Beliau menyampaikan rasa kaget dan dukacita, dan meminta dikutip dan
diberitakan di Harian Pagi Padang Ekspres. Karena lebih tua dan sudah
terbiasa basilanteh angan, saya meminta Irman Gusman memberitahu kabar
duka itu ke presiden karena SBY mamak Rang Minang dan Pak Datuk dikenal
secara pribadi oleh SBY/berperan besar dalam lewa gala SBY menjadi Yang
Dipetuan Maharaja Pamuncak Sari Alam di Istano Basa setahun lalu. Saya
memandang Irman sebagai tokoh muda nasional asal Sumatera Barat yang
berada di dekat SBY. Kata Irman, ia baru bisa memberitahu presiden pagi
harinya, sebab SBY sudah istirahat.

 

Esoknya, Sabtu (26/10), sekitar pukul 09.00 WIB, Irman pun menelpon dari
Kanton atau Beijing. Beliau mengatakan (bercanda/closely) "sudah
melaksanakan perintah Pak Sutan. Ambo alah baritahu presiden. Beliau
kaget, dan menyampaikan dukacita melalui Padang Ekspres - agar
diberitakan. Presiden mengutus Brigjen TNI H Kurdi Mustafa, staf ahli
presiden, mewakili presiden ke Sumatera Barat, dan memberi uang duka Rp
50 juta. Presiden juga setuju iklan dukacita beliau dan Ibu Negara satu
halaman di Padang Ekspres". Karena Gubernur H. Gamawan Fauzi sudah di
rumah duka, Saya minta berbicara dengan Gubernur. Irman berbicara dengan
gubernur di depan pelayat.

 

Semua cerita di atas, hanya untuk menggambarkan penghormatan untuk dan
kebesaran seorang Kamardi Rais - sampai Presiden SBY memberikan
penghormatan atas kepergian beliau dengan menyampaikan dukacita dari
Beijing dan mengirim utusan khusus Brigjen Kurdi Mustafa, yang kebetulan
juga saya kenal dekat pula. Karena itu, kita tak hanya kehilangan
seorang Kamardi rais, yang wartawan, yang mantan Pemimpin redaksi Harian
Umum Semangat, yang mantan ketua PWI Sumtera barat, yang penghulu di
kaumnya, yang Ketua Umum PPL KAAM, dan cendekiawan/budayawan, dan
terutama tokoh/pemimpin yang berdedikasi tinggi terhadap
daerah/masyarakat Sumatera Barat.

 

Saya merasa amat bersalah pada beliau. Setelah datang di pagi Sabtu,
setelah berdoa di sisi mayat Alm, saya berbicara dengan isteri beliau.
Isteri Pak Datuk mengatakan Alm menyebut-nyebut "Sutan Zaili" sejak
seminggu sebelumnya. Saya merasa berutang pada beliau. Pertemuan dengan
beliau saat berbuka puasa bersama di Padang Ekspres. Apalagi saya
menjanjikan membelikan alat pengukur gula darah yang belum kesampaian.

 

Biasanya, saya akan dihubungi keluarga beliau kalau keadaan kesehatannya
memburuk. Beberapa kali sebelumnya, saya - antasnama kawan-kawan di
Padang Ekspres Group - memang selalu memaksa beliau untuk dibawa ke
rumah sakit. Terepas dari semuanya, utang saya - dan kiranya para
wartawan yang lebih muda dari Alm, adalah sebagai senior kepada yunior.
Utang yang tidak akan pernah mampu saya bayarkan kepada Alm. Selamat
jalan Pak Datuak.

 

Bagi saya, Pak Datuk layaknya Buya Datuk (Palimo Kayo) - yang sama-sama
memiliki hubungan rohaniah dalam kepada saya, yang sama-sama pernah
memimpin satu dari TTS. Kalau Buya Datuk pernah memimpin MUI Sumatera
Barat, dan Pak Datuk memimpin PP LKAAM. Kalau pada sosok Buya Datuk ada
kombinasi tokoh/pemimpin seorang ulama dan penghulu, Pak Datuk pula ada
kombinasi wartawan dan penghulu. Sama-sama cendekia dan bijak. (***)

 

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke