Kawan-kawan (hanya sekedar masukan), Saat sekarang kita-kita selalu disibukkan oleh pemilihan pemimpin. Ada yang disebut PILKADES, PILKADA, PILBUP, PILGUB, PILWALKOT dan berbagai PIL-PIL lainnya. Berbagai cara, metoda, dan strategi semakin hari semakin berkembang di kancah perpolitikan. Ada yang membagi senyum, membagi keramahan, membagi kemudahan, bahkan ada yang membagi harta untuk satu tujuan. Hanya untuk satu tujuan. Yaitu menempatkan PILIHAN KITA di posisi pertama. Yah, di POSISI PERTAMA. Eh, ternyata kata PILIHAN KITA disini rupanya mengandung arti lain, ENTE punya pilihan, dan ANE punya pilihan. Maka berkembanglah ENTE dan ANE. Setiap suku, desa, nagari, dusun, kampung, golongan, dlsbnya punya PILIHAN. Maka berjibunlah CALON-CALON PEMIMPIN untuk PIL-PIL tersebut. Semua serba hebat, tidak ada yang menyatakan bahwa saya lebih rendah dari yang lain, tidak ada yang menyatakan bahwa pihak lain lebih hebat dari dirinya. Di saat-saat kampanye terlihat serunya. Tim sukses dibentuk. Ada yang menyatakan ingin menggratiskan pendidikan, menggratiskan pengobatan, bahkan kalau perlu semua digratiskan. Semua dilakukan hanya untuk satu tujuan yakni MEMPOSISIKAN diri pemimpinnya di NO. 1. Semakin hari semakin hangat, kampanye semakin mengaum, jadwal kampanye tidak dihiraukan lagi, kalau perlu CURI START untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. Ada yang disebut SERANGAN FAJAR, ada yang disebut TEBAR PESONA, dsb, dsb. sampai-sampai fajar yang sudah menyingsing atau pesona yang tidak terpesonakan lagi sudah terlupakan saking bersemangat menggendong calon pemimpinnya. Terjadi pertikaian antar calon pemimpin, dimulai dari mengikuti DEBAT yang diformalkan hingga yang sudah tidak dilegalkan lagi, dan akhirnya muncullah peperangan saudara yang jauh dari kesopan-santunan sebagai ANAK BANGSA. Dari pengalaman ini, kita bertanya pada diri kita (apakah itu ENTE atau ANE). Masih bisakah kita menjadi BANGSA yang SANTUN? yang katanya bangsa yang RELIGIus? Tampaknya dunia kita terlalu berkiblat kepada DEMOKRASI ala NON_ISLAMI, yang LIBERALIS. Berkiblat kepada orang-orang yang hanya mengandalkan otak saja tanpa mempunyai hati yang mulia, dan mempedomani mereka-mereka yang tidak memiliki agama yang pasti. Dalam rangka menyongsong PILPRES, mari kita berstrategi bagaimana menyusup ke dalam partai-partai yang ada agar suasana bisa aman dan tenteram. Kalau perlu, seluruh partai yang ada bermusyawarah di DPR (sila keempat dari PANCASILA yang berbunyi KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN) memilih hanya satu pemimpin dan satu wakil pemimpin untuk negara tercinta ini tanpa caci maki, gontok-gontokan, dan saling tuding menuding. Jauh dari hingar bingar yang membingungkan seluruh rakyat di negara tercinta ini. Suatu masukan buat calon wakil rakyat. Terima kasih. Semoga. Wassalam, Tan Lembang (52) Lembang-Bandung
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---