HEADLINE NEWS Senin, 07 Juli 2008 Pekan Budaya 2008 Bernuansa Islami
Tari Seni Kreasi : Pertunjukan tari seni kreasi yang ditampilkan STSI Padangpanjang menghibur pada pembukaan acara Pekan Budaya Sumbar 2008 di Taman Budaya Sumbar Jalan Diponegoro Padang, Minggu (6/7). (Foto : M. Arief Pribadi) Padang, Padek-- Staf Ahli I Multikultura Kementerian Pariwisata dan Budaya, Sri Rahayu Budiari meyakini perkembangan pariwisata Sumbar akan berkembang dengan cepat jika saja semua pihak berkontribusi dan peduli. Keyakinan dunia terhadap wisata Sumbar, dalam hal ini dinilainya cukup meyakinkan. "Semua objek wisata ada di Sumbar. Mulai dari wisata alam, budaya dan religi yang menjadi patron pariwisata Sumbar. Wisatawan dalam hal ini, akan menghormati kekhususan terhadap daerah itu sendiri. Sekarang bagaimana sosialisasi tersebut berlangsung dengan cerdas," tambahnya. Dalam pembukaan acara Pekan Budaya Sumbar (PBS) 2008 di Taman Budaya Padang, Minggu (6/7), ditampilkan serangkaian kegiatan budaya yang melibatkan 19 kabupaten dan kota serta sejumlah provinsi di Indonesia. Kegiatan ini sedianya akan berlangsung hingga 12 Juli mendatang. Mulai dari perlombaan, pameran kebudayaan seminar kebudayaan dan pawai budaya. Jenis perlombaanya bukan hanya terfokus pada kegiatan budaya tapi juga lomba-lomba yang bernuansa Islam. Seperti lomba nasyid, qasidah dan lomba lainnya. Tak kurang dari 396 peserta yang ikut dalam kegiatan pekan budaya ini dengan jumlah stand 38 unit. Sejumlah peserta dari luar Sumbar juga ikut hadir namun belum semuanya yang datang. Dari pantauan Padang Ekspres, selain utusan kabupaten dan kota di Sumbar baru terlihat utusan dari Sumsel dan Bangka Belitung. Sementara Aceh, Papua, Jambi, DKI Jakarta dan daerah lainnya yang menyatakan kesediaan untuk hadir belum menyiapkan standnya. Malah beberapa stand terlihat masih kosong. Pada pembukaan, penampilan dari budaya dari 19 kabupaten dan kota, hanya Kota Sawahlunto yang tidak mengirimkan utusannya. Sisanya, mulai dari pagelaran miniatur yang mewakili Padangpariaman hingga pertunjukkan etnik khas Mentawai sedikit menjawab rasa penasaran pengunjung yang kepanasan. Malah, pertunjukan Cimutu dan Legenda Puti Mayang Terurai dari Kabupaten Tanahdatar sempat menghidangkan minuman dari Aia Niro pada pejabat yang hadir. Selain dari 19 kabupaten dan kota, ikut hadir perwakilan budaya dari Paguyuban Warga Sunda yang menampilkan tradisi Sisingaan. Tak ketinggalan warga Tiong Hoa Padang dengan melalui Himpunan Bersatu Teguh dan Himpunan Tjinta Teman yang menampilkan pertunjukkan khas Barongsai dan tarian Naga. Meriahnya pembukaan PBS, kurang terasa lengkap kata Staf Ahli I Multikultura Kementerian Pariwisata dan Budaya, Sri Rahayu Budiari karena tidak hadirnya satupun kepala daerah di Sumbar. Tidak hadirnya sejumlah kepala daerah tersebut, dinilai Sri Rahayu sebagai kurangnya kepedulian bupati/walikota se-Sumbar terhadap iven ini. Padahal iven ini adalah kalender iven wisata nasional. Terlepas dari ketidakhadiran Gubernur yang mengiringi kontingen Sumbar menuju PON XVII dan Wagub Sumbar Marlis Rahman yang mengikuti Munas Pramuka di Jakarta, Sri menilai, bupati atau walikota yang tidak hadir adalah cermin ketidakpedulian terhadap budaya dan dukungannya terhadap pariwisata Sumbar. "Silahkan saudara nilai sendiri lah. Walaupun mereka mengirimkan perwakilan pertunjukan budaya dan wisata mereka, dengan adanya iven ini adalah saatnya bagi mereka untuk bertukar pikiran dalam pengembangan pariwisatanya," ujarnya. Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi yang dihubungi Padang Ekspres tadi malam mengatakan ketidakhadiran seluruh bupati/wako tidak mengurangi makna dari PBS 2008. "Mudah-mudahan dalam kelangsungan acara selanjutnya, mereka (bupati/wako) hadir," ujarnya. Menurut Sri tidak seharusnya hal ini terjadi. Dengan otonomi daerah, seharusnya, kepala daerah lebih akrab dan melakukan sharing tentang kekurangan dan kelemahan yang mereka hadapi dilapangan untuk kelangsungan wisata daerahnya masing-masing. "Padahal Sumbar adalah salah satu dari tujuan wisata nasional. Dipilihnya daerah ini sebagai tujuan wisata nasional karena kesadaran wisatanya terlihat cukup tinggi dengan adanya duta wisata Sumbar sejak 1985 lalu," ujarnya. Sementara itu, Kadisparsenibud Sumbar, James Hellyward yang ditemui Padang Ekspres mengatakan, PBS 2008 yang menelan dana Rp1,2 miliar tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dari kabupaten dan kota. "Jadi pengurangan dana dari target semula tidak banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan acara ini," ungkap James. Tak Pengaruhi Wisata Isu dan ancaman teroris tidak akan mempengaruhi kunjungan wisata ke Sumbar dan Indonesia umumnya. Langkah antisipasi aparat serta dicabutnya travel warning ke oleh beberapa negara menunjukkan kembalinya kepercayaan dunia untuk menjadikan Indonesia sebagai daerah kunjungan wisata. Ditemui usai pembukaan PBS 2008, Minggu (6/7), staf ahli I Kementerian Pariwisata Seni dan Budaya Sri Rahayu Budiarti mengatakan, teroris tidak ada hubungannya dengan perkembangan pariwisata di Indonesia. Ditangkap dan terungkapnya keberadaan teroris di Palembang, menurut Sri malah menambah keyakinan wisatawan. "Hal itu menunjukkan bahwa kita mampu mengatasi ancaman teroris kan," ujarnya. Dengan target 7 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, menurut Sri akan tercapai jika promosi dan kesiapan layaknya PBS ini dilangsungkan dengan baik. Apalagi masyarakat juga mulai peduli dengan ancaman yang akan menggangu stabilitas negaranya. "Selain itu, berita baik untuk pariwisata kita dimana dicabutnya travel warning oleh Amerika Serikat," tambahnya. Tentang dijadikannya Bukittinggi sebagai target teror berikutnya, ketatnya pengawasan aparat terhadap daerah tersebut akan tetap menjadi daerah tersebut sebagai daerah kunjungan. "Saya melihat, karakteristik masyarakat Sumbar cukup efektif untuk meminimalisir ancaman teror," yakinnya. Secara terpisah, di tempat yang sama, Kadisparsenibud Sumbar James Hellyward mengamini apa yang diungkapkan Sri. Menurutnya, seluruh aparat dan masyarakat telah waspada dengan keberadaan teroris dan ancaman lainnya. Karakter masyarakat Sumbar dengan kedekatan dan kekeluargaan yang erat akan menutup kemungkinan ancaman teroris tersebut. Ia membuktikan hal itu dengan kunjungan wisata ke Sumbar yang meningkat 12 persen hingga Mei 2008 dibanding tahun sebelumnya. Menanggapi Bukittinggi yang dijadikan target teror berikutnya, James terlihat tenang. Ia meyakinkan wisatawan, bahwa daerah tersebut steril dari ancaman dan kemungkinan ancaman lainnya. "Masyarakat Sumbar yang dekat dengan adat budayanya sangat peduli dengan lingkungannya. Kepedulian didukung dengan kesiapan aparat keamanan saya rasa telah cukup kuat untuk menangkal ancaman dan peluang terjadinya teror. Terkecuali bencana alam," jelasnya. Hingga Mei, Disparsenibud menurut James mencatat kunjungan wisata ke Sumbar 12 ribu wisman dan 2,6 juta wisatawan domestik. Melihat target 131 ribu wisman dan 6 juta wisatawan domestik untuk tahun ini, target tersebut akan tercapai. (dy) (c) 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---