Assalamu'alaikum wr.wb.

Dari lapau sabalah


Percayalah Pada Saya, Anda Sudah Sukses Detik Ini Juga

Bapak, Ibu, dan Saudara yang budiman. Saya sungguh-sungguh
mengatakannya. Percayalah pada Saya, Anda sudah sukses pada detik ini
juga! Jika hanya sekedar sukses, Anda sudah tak perlu lagi mencarinya.
Sukses itu telah bersemayam di dalam diri Anda. Itulah yang dikatakan
Jennie S. Bev, "Sukses adalah Anda".

Diri Anda, dibentuk oleh karakter Anda. Karakter Anda, disusun dari
berbagai perilaku Anda. Perilaku Anda, dibangun oleh berbagai sikap
dan kebiasaan Anda. Dan apa yang menjadi kebiasaan Anda, adalah
pengulangan berbagai fenomena kesuksesan. Nggak percaya?

Apa yang akan menjadi kebiasaan Anda, adalah segala hal, tindakan,
atau aktivitas yang Anda anggap - dengan sadar atau tanpa sadar -
sukses dan berhasil. Apa yang berhasil Anda ciptakan atau lakukan,
akan mendorong Anda untuk mengulanginya. Lagi dan lagi. Sebaliknya,
apa yang Anda anggap gagal atau tidak berhasil, normalnya sih tak akan
Anda ulangi lagi.

Untuk sementara, mari kita lepas dulu aspek benar atau salah, dan baik
atau buruk. Letakkan di luar diri Anda, dan mari ikuti Saya.

Seorang pencuri melakukan pencurian untuk pertama kalinya. Jika ia
berhasil mencuri tanpa tertangkap, akankah ia mencuri lagi? Ya, ia
akan mencuri lagi. Jika tidak tertangkap juga pada tindak pencurian
berikutnya, ia akan mencuri lagi untuk ketiga kalinya. Begitu
seterusnya, sampai terbentuk kebiasaan "sukses"-nya. Terbentuklah
perilaku "sukses"-nya. Terbentuklah karakter "sukses"-nya. Jadilah
pencuri itu sebagai pencuri "sukses".

Jika suatu kali sang pencuri itu tertangkap polisi, akankah ia
mengulanginya lagi? Bisa ya, bisa tidak. Jika ia mengulanginya lagi,
maka ia mengulangi "kegagalan". Itu namanya pencuri bodoh. Pencuri
yang tidak sukses.

Bagaimana dengan diri Anda sekarang? Apakah Anda terbiasa begadang
sampai detik ini? Jika ya, tetap saja, Anda adalah manusia sukses.
Sebab kebiasaan begadang Anda, hanya terjadi karena begadang itu
sukses buat Anda. Anda begadang, dan kemudian Anda tidak merasakan
efek buruknya. Anda merasa berhasil dan "sukses" begadang. Anda
mengulanginya, dan terbentuklah diri "sukses" Anda.

Jika suatu saat Anda jatuh sakit karena kebiasaan begadang Anda, maka
Anda akan dihadapkan pada pilihan. Jika Anda berhenti atau mengurangi
begadang, maka Anda akan terlahir kembali menjadi manusia "sukses"
yang baru. Jika Anda tetap doyan begadang, maka Anda terjerumus
menjadi manusia tidak sukses. Ndablek namanya. Gagal kok diulangi
lagi.

Contoh lain. Jika sampai detik ini Anda terbiasa telat masuk kantor
setiap hari, Anda juga tetap manusia "sukses". Sebab karakter,
perilaku, dan kebiasaan itu, pasti terjadi karena Anda "sukses"
melakukannya. Alias, selama ini aman-aman saja. Jika kemudian,
ternyata gaji Anda dipotong sebagai konsekuensi dari terbongkarnya
kebiasaan Anda, maka sekali lagi Anda punya pilihan. Berhenti atau
meneruskan. Melakukan hal yang sama atau melakukan hal yang berbeda.

Jika Anda berhenti dan berubah menjadi rajin masuk kerja, maka Anda
lahir kembali menjadi manusia "sukses" yang baru. Jika Anda berusaha
kreatif untuk tetap telat dengan berganti "metode telat", dan itu
ternyata berhasil, maka Anda akan menjadi manusia "sukses" yang baru
juga. Tetap saja, Anda adalah manusia "sukses". Akan tetapi, jika Anda
teruskan strategi telat Anda dengan metode lama yang sudah terbukti
gagal, maka sekali lagi Anda ndablek. Anda berganti menjadi manusia
yang tidak "sukses".

Anda suka ngebut sembarangan di jalanan? Sepanjang Anda tidak celaka,
Anda adalah manusia "sukses" sebagai setan jalanan. Jika Anda kemudian
nyungsep ke got atau berkesempatan mencium tiang listrik, maka
waspadalah, di situ akan muncul pilihan. Besok ngebut lagi dengan
kesembarangan yang sama, atau lebih hati-hati berkendara. Anda lebih
berhati-hati, maka Anda berubah menjadi manusia "sukses" yang baru.
Anda tetap ngebut sembarangan, Anda mungkin sudah gila. Setan jalanan
yang gila dan tidak sukses.

Suka ninggalin shalat? Anda tetap sukses tuh. Sebab, konsekuensinya
bisa jadi belum akan Anda terima selagi Anda hidup di dunia. Karena
Anda anggap aman-aman saja, maka Anda mengidentifikasinya sebagai
sebentuk kesuksesan. Kemudian, Anda akan mengulanginya sehingga
menjadi sikap, kebiasaan, perilaku, dan akhirnya karakter. Karakter
manusia yang "sukses" (di dunia).

Begitulah. Anda sebut saja. Apapun yang menjadi pilihan cara berpikir
dan cara bertindak Anda, dan kemudian Anda kembangkan menjadi sikap,
perilaku, dan kebiasaan, akan selalu mencerminkan karakter sukses
Anda. Anda memilih jadi orang baik atau jadi orang jahat, tetap saja
Anda adalah manusia "sukses". Jadi orang kuat atau orang lemah,
dua-duanya sama suksesnya.

Kuncinya, ada pada pilihan Anda. Pandai-pandailah memilih. Dan
ingatlah bahwa apapun yang Anda pilih, akan mencerminkan "kesuksesan"
Anda.

Mari kita masukkan kembali aspek benar atau salah dan baik atau buruk,
yang tadi kita copot untuk sementara. Sekarang Anda pilih yang mana?
Hal, cara pikir, sikap, tindakan yang baik atau yang buruk? Yang benar
atau yang salah? Dari situlah semua kesuksesan Anda bersumber. Apapun
yang Anda pilih, akan mensukseskan diri Anda. Sukses apa yang Anda
mau? Sukses mana yang Anda inginkan?

Percayalah pada Saya. Tak perlu khawatir, sebab Anda sudah sukses
detik ini juga. Just beware of Your choices!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 
[EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke