Terima kasih Kanda Idris atas infonya ini. Sebaiknya kita jangan terlalu terpaku terus dg paradgima lama ttg pariwisata, harus SEMUA HAL DIPAKSA ala Minang... Keunikan tetap harus dipertahankan sbg modal utamanya, ttp fasilitas utk non-Minang dan anak2 harus kita sediakan juga dg standar kebersihan Internasional atau yang lebih umum bisa diterima sebagian besar wisatawan...
Rasanya kita mendorong meningkatkan jumlah wisatawan tidak dg mengundang hanya Perantau Minang utk memajukan Pariwisata Sumbar. Pariwisata Malaysia maju bukan karena mengandalkan Perantau Malaysia...! Skl lg, tahun 2006, jumlah wisatawan asing masuk ke Malaysia sktr 16 juita orang. Per akhir 2007, wisatawan asing masuk ke Indonesia baru 4,5 juta. Pernah sekali dl bbrp tahun lalu mencapai 5,5 jt. Mari kita belajar Marketing & Promotion Strategy serta bgmn menyiapkan fasilitas utk umum dari Malaysia. Dan gak usah malu utk itu...:) Salam, Nofrins Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Selamat Hari Raya Idulfitri, maaf zahir batin. Saya amat bersetuju dengan saranan sanak, sasuai dengan keperluan customer dan consumer kita. Jauh dari mempublisiti resort ini, tujuan saya ialah untuk melihat bagaimana usahawan ini berusaha memenuhi selera tetamu mereka:- http://www.cuti.com.my/hotel/Hotelpages/Pahang/Bukit_Tinggi/colmar.htm Wassalam. Idris Talu Untuk menikmati keindahan alam semulajadi, layari: http://www.west-sumatra.com/ Untuk menambah maklumat alam Minangkabau, layari: http://www.cimbuak.net/ --- On Thu, 2/10/08, Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Fwd: [tamasyaclub] Catatan Perjalanan ke Padang Bukittinggi To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, 2 October, 2008, 11:11 AM Menarik sekali catatan dari Si Mbak yang kebetulan Dinas sambil jalan-jalan ke sumatera Barat. Wisata keluarg ayang ramah dan sejuk memangbis akita jadikan icon atau angle untuk pengembangan wisata sumatera barat. Mungkin untuk masalah makanan harusnya jadi perhatian serius kita, karena tidak semuaorang bisa/cocok dengan makanan khas Minang yang pedas dan berbumbu. Sebaiknya makanan-maknan alternatif, seperti makann Sunda, atau mungkin makanan minang yang tidak pedas dan rendah kolesterol bisa diciptakan/kreasikan sehingga pilihan makanan selama wisatwan berlibur di Sumatera Barat menjadi banyak. Padahal belum lagi makanan Eropa/Western, karena turis asing jarang yang ccok dengan makanana Padang, karena mereka cendrung menukai makanan yang tidak berbumbu tajam. Semoga Pariwisata Minang semakin maju Salam Bot SP "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Untuak makanan anak yang umur dua tahun mungkin bisa diberbagai restoran yang da di Jl M Yamin Padang atau Bopet Sianok Kiktenggi. Ado berbagai bubur serta kolak dll yang khas Minang termasuk bubur kampiun dan Ampiang Badadiah ----------------ambo kuduangkan----------- --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---