Ongku Hamka, saya kenal sewaktu kecil. Bapak saya fans berat Hamka. Saya juga dibelikan buku mengenal 25 Nabi dan Rasul waktu kelas 5 SD. Sayang buku ini jarang disebut yach ..... Saya senang kalau Buya Hamka bercerita dengan kata-kata "Cucu-cucuku" atau "Cucu-cucuku tersayang".
Rupanya Hamka mengenal Silungkang. Waktu Silungkang mengadakan Konferensi yang I. Buya Hamka mengirim surat dari Medan. Berikut isi suratnya : PENGHORMATAN Diatas nama Konferensi ke - I daripada negeri Siloengkang, e. Dt. Kajo telah meminta kepada saja soepaja saja menjalankan pendapatan saja sedikit tentang maksoed jang itoe. Tentoe sadja kegirangan hatilah jang akan saja njatakan mendengar maksoed jang baik itoe. Orang Siloengkang akan berkonferensi, memperkatakan nasib negerinja, boeroek baik jang akan ditempoeh di zaman jang akan datang, baik jang doedoek di kampoeng, atau jang tinggal dirantau. Satoe hal jang kelak akan diikoeti poela oleh pendoedoek negeri lain. Sebenarnya soedah sedjak tahoen 1931 saja kenal kegiatan orang Siloengkang, orang jang ternjata mempoenyai semangat dagang dalam pipa darahnja. Saja datang pada tahoen terseboet ke Mangkasar, disana saja bertemoe toko besar orang Siloengkang. Saja pergi ke Soerabaja, bertemoe toko besar Siloengkang, saja datang ke Betawi, orang Siloengkang djoega perintis djalan. Bala bentjana jang menimpa negerinja lantaran perboetan orang-orang jang telah salah memilih djalan, jaitoe kaoem kominis, tidak mematikan segenap dagang orang Siloengkang, tetapi menghidoepkan. Banjak kenalan saja orang Siloengkang, dan boekan sadja kenalan tetapi sahabat mereka poen terhadap saja djoedjoer poela, memandang sahabat poela, baik di Betawi, atau Soerabaja, apalagi di Medan, tempat tinggal saja jang sekarang. Maka sebagai penghormatan, saja oetjapkan kepada Toehan moga-moga konferensi pertama ini beroleh djaja (success), mendjadi tingkatan oentoek konferensi (conferentie) jang kedoe, ketiga dan seteroesnja, bagi kemoeslihatan tanah tempat darah tertoempah. Sebab bagi jang tinggal di kampoeng, oesaha jang berdaganglah jang diharapnja, dan bagi jang berdagang : "Setinggi-tinggi melamboeng, akan kembali ke tanah djoega". Apalagi bagi kita anak Minangkabau, hati kita telah terikat kepada kampoeng dan halaman, tepian tempat mandi, roemah nan gedang, lomboeng berpereng, sawah berdjendjang, bandar boetan, poesaka nenek mojang kita .... adanja. Selamat konferensi ! Medan, awal December 1939 H. ABDOELMALIK K.A. (HAMKA) Sumber : Edisi Perdana, Bulleting Silungkang, 001/SM/JUNI/1998 On Feb 15, 4:21 pm, "kabaMinang OnLine" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Padang, Padek-- Jumat, 15 Februari 2008 > > Saat ini Indonesia belum bisa mencari Hamka generasi kedua. Pasalnya, > sebagai seorang intelektual, seorang Buya Hamka bisa mencurahkan > pemikirannya dalam segala bidang. Ia tidak hanya dikenal sebagai ulama dan > sastrawan, namun prediket lainnya sebagai seorang politisi yang konsisten > dan seorang diplomat ulung. > > Semua itu dimilikinya tanpa menjalani pendidikan formal. Padahal, Hamka > hanya menjalani pendidikan dasar hingga kelas dua sekolah rakyat. Hal ini > mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan Sumbar Intelektual Society > (SIS) di Carano Room Padang Ekspres kemarin (14/2). Diskusi dalam rangka > menyambut Seabad Buya Hamka ini menghadirkan Guest Editor Padang Ekspres H > Marthias Pandoe dan sejarawan Mestika Zed sebagai pembicara. Selain > mahasiswa yang tergabung dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan > organisasi kepemudaan, ikut ambil bagian pada diskusi ini, Dekan Fakultas > Sastra Unand Adriyetti Amir. > > Semua peserta diskusi memandang sosok Buya Hamka patut dijadikan referensi > intelektual. Bayangkan, di saat perkembangan ilmu pengetahuan belum > berkembang pesat di Indonesia, Hamka tampil dengan kecendekiawanannya > sebagai ilmuan agamis bersahaja. Marthias Duski Pandoe menyebutkan, Hamka > mampu menjadi tokoh besar di bangsa ini, baik sebagai ulama maupun tokoh > politik tidak terlepas dari cara pendidikan di surau. Karena di surau di > Minangkabau saat itu sebagai lembaga pemberdayaan ulama dan pendidikan > lainnya. > > Sedangkan di ranah politik, Hamka tampil sebagai satu-satunya tokoh yang > berani menentang kebijakan pemerintah. Ia melihat ketika di zamaan orde > baru, Hamka menolak keputusan MUI, kendati tokoh-tokoh lainnya tidak berani > unjuk keintelektualnya di tengah-tengah kesalahan sebuah kebijakan negara. > Selanjutnya Marthias menambahkan "Hamka tidak pernah melepaskan identitasnya > sebagai orang beradat dan beragama dengan berkain sarung setiap style-nya. > Padahal orang telah membudayakan mengenakan celana," ulasnya. > > Pendapat hampir senada diungkapkan sejarawan Mestika Zed. Menurutnya, Hamka > adalah intelektual Islam yang otodidak. "Ia tidak pernah merasakan > pendidikan layaknya seorang Hatta dan M Yamin yang menyelesaiakan > pendidikannya hingga sarjana," ungkapnya. Hamka memiliki kemampuan menulis > seperti ia berbicara. Tulisannya yang spektakuler adalah Tafsir Al Azhar. > "Karya besar itu dihasilkannya ketika ia dipenjara oleh presiden Soekarno > waktu itu," tambahnya. Hamka tidak pernah bisa diam. Setiap saat ia selalu > menyempatkan diri menulis. > > Sementara itu Adriyetti Amir menilai, Hamka tokoh yang memacu kemampuan > menulisnya dengan membaca. "Sejauh pengetahuan saya generasi muda sekarang > belum mampu menandingi kemampuan menulis dan membaca seorang Hamka. Padahal, > sebagai seorang ulama, Hamka melatih kemampuan keagamaannya bukan di Ranah > Minang, melainkan di Tanah Saudi Arabia. Kemampuannya mempelajari agama > Islam hanya dengan bahasa arab yang diajarkan orang tuanya di surau dan di > keluarga.(mg7) > > No virus found in this outgoing message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.5/1279 - Release Date: 14/02/2008 > 18:35 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dan dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur dan Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG!!! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. - Anggota yg posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen akan mengikuti peratiran yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahul -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---