Tuan Peramal yang insyaallah dirahmati Allah...

Saya tidak yakin anda adalah seorang peramal? apakah anda seorang analis?? jika 
tidak anda pastilah orang yang berwawasan luas... 

sebenarnya saya tidak berrtapa secara bijak, karena terkadang saya masih suka 
mencuri dengar berita di pasar... dalam perenungan saya terpikir pula masalah 
perubahan kota kabupaten menjadi kota, dan dibentuk pula kota kabupaten yang 
baru... seperti payakumbuh, bukittinggi dan sebagainya... jika saya menilik 
budaya birokrasi dan administrasi yang sudah mengakar dalam masyarakat 
konservatif minang, dahulu tentu semangat merubah kabupaten kota menjadi 
kotamadya adalah sesuatu yang berarti, tetapi saat ini saya tidak memahami 
peranan tersebut selain menambah PAD dan menambha beban negara terhadap 
terbentuknya DPRD yang baru... ntahlah, saya tak yakin menuduh kita 
bersama-sama menikmati negara, memeras dan mengatasnamakan birokrasi dan 
administrasi telah memperbudak kita melakukan in-effisiensi dalam pengelolaan 
negara... tapi saya tak yakin ada yang sadar akan hal ini selain mengatakan 
manfaatkan lah apa yang ada...

terimakasih atas nasehat anda tuan peramal, saya tidak yakin manifesto massal 
yang dianut oleh masyarakat minang iniĀ  begerak dari aksi massa dalam kerangka 
yang lebih mayoritas... tetapi lebih pada dominasi pengatasnamaan kaum 
intelektual atas legalisasi state... saya tak yakin akan ada perubahan... 

oh ya tuan peramal, akhir-akhir ini saya dihantui mimpi buruk bahwa akan datang 
segerombolan orang yang menarik saya ke istana... bisakah tuan peramal 
meramalkan mimpi ini??

tanJabok

--- On Thu, 9/11/08, syehann <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: syehann <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kembali ke Ranah Menuju Akar
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thursday, September 11, 2008, 5:56 AM

Sutan Jabok yg sedang bertapa,

gampang saja mekanismenya agar caleg2 ini bisa menjadi lebih efektif.
Yaitu, suruh saja mereka berenti berfikir. Karena mereka cuma sanggup
berfikir sampai pada tatanan merasa benar. nah setelah itu seringkali
sudah tak berguna. Maka dari itu daripada mereka berfikir, lebih baik
bekerja saja. ga usah mengerjakan hal2 yg besar dulu. kerjakan aja
pekerjaan2 yg sanggup dikerjakan. bagaimanapun juga bekerja juga perlu
pembelajaran. tak mungkin juga mereka disuruh melakukan pekerjaan2
berat dengan sekonyong2. Setidaknya setelah ini dilakukan maka caleg
kita dari yg senang berfikir kalau sedang benar maka akan berubah
menjadi caleg yg sedang belajar bekerja dan menjadi lebih rajin. Tentu
ini lebih bermanfaat buat kehidupan. Karena zikir utama dalam hidup
ini adalah bekerja sungguh2.


begitu dari saya sutan....

kemiskinan bukan utk diberantas tapi untuk dijadikan pelajaran. Mana
mungkin memberantas kemiskinan. apalagi kalau hanya sekedar dg janji2
caleg. Mulailah mengentaskan kemiskinan dari diri sendiri.



--- In [EMAIL PROTECTED], sutan jabok <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak peramal yang budiman... selamat pagi... 
> saya mau bertanya...
> 
> gimana peruntungan saya? setalah indonesia umumnya, sumbar
khususnya, berubah atau stagnan atau bahkan bisa jadi lebih buruk oleh
politikus-politikus sekarang... apa saya masih bisa makan?
> 
> nah itu dia yang membuat saya tertegun, kalkulasi biaya dengan
cashflow dan BEP, biaya-biaya besar yang dikeluarkan oleh caleg, dan
sudah umum, apakah ini menandakan sebuah korelasi relevan, no money no
game... apa artinya memindahkan gaji parlemen ke sebuah kampung???
apakah ini yang menjadikan parlemen kita termasuk sangat-sangat tidak
effisien...
> 
> saya sebenarnya mau simpatik dengan Tuan IJP, tapi saya ingat kata
mamak saya, terhadap pejuang tak boleh kasihan, hanya akan membuatnya
lemah... 
> 
> tapi kalau saya boleh komentar tentang mekanisme, mekanisme apa yang
bisa membuat seorang caleg atau beberapa orang caleg mendirikan atau
menciptakan kesempatan pembangungan Universitas atau dalam hal ini
pendidikan. GBHN sudah dicoret, Repelita???, menciptakan atau merubah
perundangan karena legislatif ini berada dalam level nasional artinya
semua DATI II Indonesia berdiri sebuah universitas. hmmm, saya takut
ini berat...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- On Thu, 9/11/08, syehann <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: syehann <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Kembali ke Ranah Menuju Akar
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Thursday, September 11, 2008, 3:06 AM
> 
> Ha?? apa memang betul saudara jaya itu menjadi caleg?
> Tentu dia itu org kaya. Atau setidak org dengan berbagai bakat dan
> kebisaan yang membanggakan tentunya. 
> 
> Namun saya tetaplah hanya peramal. Tak paham dg akar-akaran spt yg di
> tulis di subject ini. Apapun kebisaan dan kekayaan saudara jaya ini,
> maka sebaik2 dan seuntung jalan yg mesti dia tempuh adalah menjadi
> dosen sastra atau penjaga museum. Kalau tidak segala yg dia miliki
> hanya akan menjadi sia-sia. Tidak tumbuh dalam perjalanan nya namun
> hanya menghabiskan diri dalam sisa hidup yg tak seberapa itu. 
> 
> Dan saya juga tak paham masalah kampang-perkampungan sdr mantari. Yang
> saya paham kampung memang tempat org banyak menderita bersama. saya
> menduga, bahkan seribu caleg pun tak akan menyingkirkan derita dari
> sebuah kampung. apalagi kalo kampung itu dikuti imbuhan halaman. maka
> satu2nya cara tak menderita hanyalah jgn menetap. terus lah berjalan.
> Berjalan dalam angan2 menjadi legislatifpun adalah sebuah cara
> menghindari penderitaan.
> 
> Begitu dari saya mantari.... semoga anda tak sedang menjadi caleg juga.
> 
> 
> 







      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to