La ili kamudiak mancari ubek
Ubek dapek Nan Kanduang ilang

  kan malang bana kok coiko
  agaknya perlu menggali lagi hal-hal yg berharga dari adat lamo pusako usang
   
  salam
   
  K Suheimi

auliah azza <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Dimano Garubang Hilang,
Di Aia Tojun-manojun
Dimano Bujang Hilang,
Di baliak Asok Bukik Takobun.
  Ka ili ka mudiak mancari Dompet
Dompet dapek kobek pinggang ilang
Dek talendo daun lado mudo 
La ili kamudiak mancari ubek
Ubek dapek Nan Kanduang ilang
Ba tamba sansai badan ambo
Begitulah bunyi bait/syair Marungui
dan Ratok Silungkang Tuo
  Seperti kita ketahui, Budaya Rakyat Minangkabau di setiap Nagari mempunyai 
ciri/kebiasaan dimasing-masing daerah, termasuk juga di Nagari Silungkang, 
mempunyai budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu, sebahagian masih tetap 
dipakai sampai sekarang, seperti Bbudaya kesenian Tak Tumbin (Rebana) yang 
dipakai atau dipertunjukkan pada setiap ada pesta Baroleh Kawin. Tapi ada satu 
Budaya Silungkang asli yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu yang 
terlupakan atau mungkin sudah dilupakan oleh masyarakat Silungkang, bahkan 
generasi muda Silungkang saat ini ada yang tidak tahu sama sekali tentang 
budaya tersebut, sehingga membuat mereka terheran-heran. Budaya tersebut adalah 
MARUNGUI, RATOK SILUNGKANG TUO SERTA RATOK INYIAK PORIANG. Budaya ini sangat 
unik sekali, karena Silungkang adalah satu-satunya yang mempunyai budaya ini di 
seluruh Minangkabau, sehingga mendatangkan decak kagum bagi masyarakat 
Minangkabau lainnya bahkan juga Negara Malaysia.
  Budaya atau kesenian Marungui ini dimainkan oleh satu orang dengan cara 
berkelumun kain sarung, juga Ratok Silungkang Tuo dan Ratok Inyiak Poriang 
dimainkan oleh satu orang dengan diiringi musik Saluang dan Talempong Botuang. 
Dalam permainan Marungui ini, Ratok Silungkang Tuo dan Ratok Inyiak Poriang, si 
pemain menceritakan keadaan yang terjadi pada seseorang maupun yang dialami 
oleh Nagari, seperti seorang yang putus cinta, atau seseorang yang ditinggal 
pergi oleh orang-orang yang dicintainya, sehingga akan menimbulkan kesedihan 
serta keharuan bagi orang yang mendengarnya. Pada saat sekarang ini yang masih 
menguasai budaya ini, hanya tinggal satu orang lagi di Nagari Silungkang ini, 
yaitu Bapak UMAR MALIN PARMATO, Kepala Dusun Sawah Darek Desa Silungkang Oso, 
bahkan sampai saat ini belum ada satupun dari generasi penerus yang mewarisi 
budaya ini, beliau ingin sekali menurunkan atau mengajarkan budaya ini kepada 
generasi muda Silungkang, supaya budaya ini tetap lestari
 serta terpelihara dengan baik, sehingga akan menimbulkan kebanggaan bagi 
masyarakat Silungkang khususnya dan Sawahlunto pada umumnya, karena budaya ini 
adalah sebuah aset daerah yang sangat berharga sekali, dan nantinya juga bisa 
menunjang pariwisata di Kota Sawahlunto, terutama sekali wisatawan akan lebih 
mengenal lagi Nagari Silungkang, tidak hanya terkenal dengan tenunan 
songketnya, tapi juga dikenal sebagai Nagari yang mempunyai budaya yang sangat 
unik sekali.
  Sewaktu SS (Suara Silungkang) berkunjung kekediaman Bapak Umar Malin Parmato 
di Sawah Darek, menanyakan sejak kapan budaya ini ada di Silungkang, beliau 
menjawab menurut cerita dari orang-orang tua dahulu, budaya ini sudah ada sejak 
Masyarakat Silungkang masih menganut agama Hindu dan Animisme, atau sebelum 
agama Islam masuk ke Minangkabau. Sewaktu ditanyakan siapa yang pertama sekali 
memperkenalkan budaya ini, beliau tidak tahu persis siapa orang yang pertama 
yang memperkenalkan budaya ini, yang jelas Bapak Umar MP ini sudah menguasai 
budaya ini sejak tahun 1942 yang lalu. Juga waktu ditanya, dengan siapa beliau 
mempelajari budaya ini, Bapak Umar MP mengatakan, dia belajar dari Inyiak SAURA 
Kampung Talak Buai yang tinggal di Sungai Cocang pada tahun 1940.
  Bapak Umar MP juga mengatakan, bahwa pada tanggal 10-18 April tahun 2005 yang 
lalu, budaya ini pernah ditampilkan pada "Pesta Gendang Nusantara 8" di Banda 
Raya Melaka Bersejarah, Negeri Sembilan Malaysia sebagai utusan dari Pemerintah 
Kota Sawahlunto. Kita sebagai warga Silungkang patut bangga sekali karena 
budaya kita sangat dikenal di negeri orang, tapi sungguh sangat ironis sekali, 
kenapa tidak ada dari warga Silungkang yang ingin melestarikan serta 
menghidupkan kembali budaya ini, sehingga nantinya akan bisa menjadi salah satu 
kunjungan wisatawan ke Silungkang, kalau dapat budaya ini bisa dijadikan salah 
satu agenda bagi kita masyarakat Silungkang untuk mengelolanya secara 
profesional.
  Diharapkan kepada PKS Jakarta, ke depan untuk bisa memperkenalkan secara 
rutin budaya ini ditingkat Nasional, mungkin bisa dimulai pada acara Halal bi 
Halal warga Silungkang Jakarta sehabis lebaran nanti, sehingga nantinya budaya 
ini akan tetap lestari dan tidak akan hilang ditelan waktu. Kedepan marilah 
sama-sama kita jaga aset budaya kita ini yang sangat berharga seklai, sehingga 
budaya ini tidak akan diambil oleh daerah lain.
  Oleh Rizal F. Daniel
  Tabloid Suara Silungkang – Edisi Ketiga September 2007
  

  silungkang.com



-- 
http://auliahazza.com/
http://auliahazza.belajar-islam.com/




       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke