From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Tanjuang Heri
 Ambo agiah warna se lah komentar ambo :
Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> a écrit :
Wassalamu'alaykum wr.wb

Ambo satuju program ko dikaji bana, setuju, iko memang paralu kajian nan mantap.


 dikmpuang kito kini ado anggota dprd nan mesum di hotel, mahasiswa ngeseks di 
hotel melati dll, karano indak ado peraturan nan bisa membatasi kejadian ko. 
Iko nan salah kaprah.

        Contoh soal : Turki. Urang asing nan datang ka hotel, ya silahkan, 
walaupun bukan muhrim,  tapi jaan cubo cubo baok urang lokal ka hotel kalau 
inyo indak tacatat sabagai tamu awalnyo, baik itu di hotel tingkat melati 
ataupun bintang. 

        
=========================================================================================================================
         
        Wassalamu'alaykum wr.wb
        
        Apak-apak kito dari DPRD atau birokrat dari berbagai Departemen baik di 
daerah sendiri apolai lah lapeh kalua daerah dek sadang KUNKER memang sabana 
banyak  nan mancubo berbagai macam kehidupan malam yang berakhir dengan wanita 
malam atau dengan pasangan lain. Ambo indak tau apokoh kunjungan iko masih 
merupakan bagian dari pariwisata.  Nan jaleh baliau tu memang banyak 
jalan-jalan 
         
        Kalau soal aturan yang berlaku di Turki itu mungkin indak bisa 
diberlakukan di daerah kito yang katonyo sadang mendongkrak angka kunjungan 
para turis tsb.
        Lieklah di Batam dan Tanjung Balai Karimun sarato Lagoi Bintan diwaktu 
weekend.
         Senin - Kamis umumnya tidak ada kunjungan para turis ini, sehingga 
biaya hotel pada saat seperti ini kadang bisa turun kalau kita lebih jeli dalam 
menawar atau memperhatikan paket yang diberikan
         
        Para apek-apek tuo yang dinegerinya hanya berprofesi sebagai sopir , 
cleaning service dan professi biasa lain sanggup menggandeng dan berkencan para 
ABG kita untuk kunjungan beberapa jam. Suatu hal yang sulit didapatnya didaerah 
asalnya karena harga yang dibayar mereka untuk kencan sesaat dinegeri mereka 
cukup mahal.
        
        Sebagian besar para turis itu memang hanya untuk melepas hasrat yang 
itu saja, mereka datang check in di hotel atau langsung kelokalisasi bagi yang 
sudah biasa. Tidak butuh sarana budaya atau flora dan fauna, paling hanya 
sedikit biaya transport dan wisata kuliner untuk menambah kegembiraan dengan 
pasangannya wanita lokal tsb
         
        Jadi kalau konsep murah meriah yang kita tonjolkan via homestay ini, 
harusnya ada rambu-rambu lain supaya kondisi di Kepri diatas tidak terjadi 
dikampuang awak,  termasuk untuk para  back-packer yang kadang baru ketemu 
pasangan diperjalanan . Karena merasa cocok dan lebih efisien/ekonomis sehingga 
mereka berpasangan terus dalam melanjutkan  perjalanan wisatanya.  
         
        Caliaklah kehidupan malam dikampuang Cino Kiktenggi untuak urang lua, 
tapi ado kehidupan malam nan labiah parah dengan pelaku semuanya warga lokal.
         
        Sisi lain yang cukup positif  ado juo wisata rohani dari berbagai 
kelompok pengajian baik di Malaysia maupun Singapura yang dibawa oleh urang 
awak yang bermukim disana untuk berkunjung ke nagari awak dan nginap di 
homestay yang sudah lebih dahulu dipersiapkannya. Mereka juga sudah 
mempersiapkan mobil L-300 untuk menjemput tamu tsb ke BIM (  kunjungan iko lah 
ado sajak di Tabiang dulu) dan membawanya ke berbagai lokasi wisata yang ada di 
Sumbar dengan lama kunjungan sekitar 5-7 hari . 
         
        Walau bagaimanapun secara keseluruhan ambo setuju jo konsep homestay 
iko,  apolai mengingat susahnyo mencari hotel di Kiktenggi dimusim liburan. 
Sahinggo kito maraso lah ado pasar untuk itu walau masih secara insidentil. 
         
        Jadi homestay hanya untuk keluarga bapak, ibu, anak dan anggota 
keluarga lain  yang ikut rombongan itu bukan untuak pasangan remaja atau jadi 
semacam hostel yang bisa disewa jam jam-an dan mobil bisa masuk kegarasi yang 
berhubungan langsung dengan masing-masing kamar/cottage tanpa bisa dideteksi 
dari luar.
         
        Wassalam
        TR-52
         


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Jika anda, kirim email kosong ke >>:
berhenti >> [EMAIL PROTECTED]
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED]
digest: >> [EMAIL PROTECTED]
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke