Mungkin sanak pengamat sejarah bisa memberi pencerahan
ateh tulisan di eramuslim dibawah.

wassalam
ajoduta/61/usa

(http://www.eramuslim.com/berita/tha/8502074341-momentum-kebangkitan-nasional-memalukan.htm)

2008/5/5 <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Sanak dipalanta,
> Iko ado tulisan Buya HMA, ambo ambiak dari blog baliau (Tampa ijin) dan alah 
> ambo upload pulo ka cimbuak, jo blog ambo.
> Mudah2an buya berkenan tulisannyo ambo sebarkan baliak malalui blog ambo 
> sarato cimbuak.
> Dunsanak nan ingin manikmati tulisan2 buya nan lain di blog buya, iko alamaik 
> blok buya
> http://hmasoed.wordpress.com
>
> Salam
> Is St Marajo 39+
> www.cimbuak.net
> Kampuang nan jauah dimato dakek dijari
>
> NILAI AGAMA ISLAM DAN MUATAN LOKAL
>
> DI SUMATERA BARAT
>
> Oleh; H. MAS'OED ABIDIN
>
> Visi Misi Pendidikan Indonesia ;
>
> Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan Suatu sistem pendidikan nasional 
> yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta 
> akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (UUD-45)
>
> "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar 
> dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi 
> dirinya untuk mempunyai kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, 
> kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan 
> dirinya, masyarakat, bangsa dan negara", dan
>
> "Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia 
> yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, 
> berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis 
> serta bertanggungjawab, serta
>
> berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa 
> yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa". (UU No. 20 th 
> 2003, Sistem Pendidikan Nasional)
>
> MUKADDIMAH
>
> Nilai-nilai agama Islam mendorong ke penguasaan ilmu pengetahuan, seperti 
> adanya anjuran, "jadilah kamu berilmu yang mengajarkan ilmunya ('aaliman), 
> atau belajar (muta'alliman), atau menjadi pendengar (mustami'an), dan jangan 
> menjadi kelompok keempat (rabi'an). Anjuran ini mengingatkan pentingnya 
> menjaga proses dan kegiatan belajar mengajar. Pendidikan dan menuntut ilmu 
> adalah satu kewajiban asasi anak manusia.
>
> Dengan ilmu, seseorang akan mengabdikan kehidupannya dengan ikhlas, cerdas, 
> pintar, dan berakhlak, serta berkarya baik (shaleh).
>
> Dengan ilmu dapat dijelmakan hasanah pada diri, kerluarga, dan di tengah umat 
> di kelilingnya.
>
> Pengamalan agama di bidang pendidikan, bertujuan membentuk sumber daya 
> manusia pintar, cekatan, berilmu, mampu, kreatif dan produktif, kait berkait 
> dengan peningkatan kemampuan masyarakat dari sisi ekonomi, mendorong 
> partisipasi di dalam menjelmakan kebaikan untuk diri, keluarga, kemaslahatan 
> dan kemajuan generasi bangsa pada umumnya.
>
> Tujuan ini dapat diraih dengan program pendidikan dan proses pembelajaran 
> terpadu, terintegrasi antara konsep dan aplikasi, disertai peningkatan 
> kesadaran seluruh masyarakat.
>
> Pekerjaan ini perlu semangat (spirit) dan kearifan (political will) di dalam 
> penguatan jaringan pengertian (networking) dan tatanan pendidikan di antara 
> individu, kelompok keluarga, dan lembaga pendidikan.
>
> Bimbingan agama menyebutkan, "menuntut ilmu adalah wajib, bagi setiap lelaki 
> dan perempuan muslim" (Al-Hadist).
>
> Dan pesan Rasul SAW juga mengingatkan, "siapa yang inginkan mendapat 
> keberhasilan di dunia, hanya didapat dengan ilmu, dan siapa yang inginkan 
> akhirat juga dengan ilmu, dan siapa yang inginkan keduanya juga dengan ilmu" 
> (Al-Hadist).
>
> MENGHADAPI FENOMENA GLOBAL
>
> Di tengah kehidupan kini, terasa ada satu fenomena kecintaan budaya luar 
> (asing) menghimpit.
>
> Pengaruhnya ke perubahan perilaku masyarakat, antara lain pengagungan materi 
> (materialistic) secara berlebihan, amat kentara.
>
> Kecenderungan memisah kehidupan dari supremasi agama (sekularistik) makin 
> kuat.
>
> Pemujaan kesenangan indera dan kenikmatan badani (hedonistik), susah 
> dihindari. Hakikinya, perilaku umat mulai menjauh dari nilai-nilai budaya 
> luhur dan nilai-nilai agama.
>
> Sungguhpun masyarakat Sumatera Barat umumnya mempunyai kaedah adat basandi 
> syarak, syarak basandi Kitabullah, namun terasa mulai terabaikan. Akibatnya 
> terasakan ke cara pemenuhan kebutuhan masyarakat mulai payah, beriring dengan 
> malas menambah ilmu, dan enggan berprestasi.
>
> Hal inilah pada akhirnya mudah mengundang suburnya kriminalitas, sadisme, dan 
> krisis secara meluas.
>
> Pergeseran budaya dengan mengabaikan nilai-nilai agama membuat penyakit 
> sosial jadi kronis, gemar berkorupsi, lemah aqidah, tipis tauhid, lalai 
> ibadah dan berperilaku tidak Islami.
>
> Paradigma giat merantau dan badagang sambil menuntut ilmu , bergeser ke 
> menumpuk materi dengan mengabaikan ilmu serta lalai menguasai keterampilan. 
> Ketidakberdayaan generasi tampil dari ketertinggalan menguasai ilmu 
> pengetahuan dan teknologi, serta lemah minat menyerap informasi dan 
> komunikasi.
>
> Ketertingalan ini pula yang menjadi penghalang pencapaian keberhasilan di 
> segala bidang.
>
> Hilang network, menjadi titik lemah penilaian terhadap generasi bangsa.
>
> Tantangan ini mesti diatasi dengan kejelian menangkap peluang, memadukan 
> nilai-nilai agama Islam ke penguasaan ilmu pengetahuan.
>
> Nilai-nilai agama memacu peningkatan kualitas diri.
>
> Penerapan nilai-nilai Islam diujudkan melalui proses pembelajaran terpadu 
> (integrated), hingga ke tingkat perguruan tinggi.
>
> Penekanan kepada uswah (contoh tauladan), akhlak agama (etika religi), ibadah 
> (syari'at), serta nilai luhur adat istiadat Minangkabau, menjadi kekuatan 
> dari kearifan lokal.
>
> Tidak boleh ada kelalaian dan kemalasan di tengah mobilitas serba cepat, dan 
> modern.
>
> Persaingan tajam dan keras, tidak dapat dielakkan dari laju informasi dan 
> kencangnya komunikasi tanpa batas.
>
> Kemampuan bersaing dalam tantangan sosial budaya, ekonomi, politik, di era 
> globalisasi mengait ke semua aspek kehidupan. Imbasannya akan teratas dengan 
> menguasai iptek, ICT dan akhlak yang teguh.
>
> Integrasi akhlak yang kuat dari pendalaman ajaran agama (tafaqquh fid-diin) 
> sejalan dengan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Islam yang universal 
> (tafaqquh fin-naas) dalam masalah sosial (umatisasi), tampak di dalam 
> kebersamaan sebagai buah dari taqwa, dan berperilaku responsif serta kritis 
> menatap perkisaran zaman. Pendidikan dengan materi pembelajaran yang padu 
> antara nilai-nilai etika religi (akhlak mulia) dengan konsep ilmu pengetahuan 
> akan memberi kekuatan kepada generasi terdidik untuk dengan mudah menggeluti 
> kehidupan duniawi bertaraf perbedaan, memiliki kaya dimensi dalam pergaulan 
> rahmatan lil 'alamin di seluruh nagari dan di tengah bangsa-bangsa.
>
> Ketahanan umat, bangsa dan daerah, ada pada kekuatan ruhaniyah dengan iman 
> dan siasah kebudayaan.
>
> Intinya tauhid.
>
> Pengamalan ajaran syarak (agama Islam), implementasinya ada pada akhlak. 
> Aplikasinya mampu menata kehidupan berperilaku dengan adat istiadat dalam 
> lingkaran nagari.
>
> Generasi Sumatera Barat secara menyeluruh akan menjadi baik, jika mampu 
> mengembalikan nilai-nilai etika adat (ABS-SBK) dan nilai-nilai agama Islam.
>
> Dalam hubungan bermasyarakat, dapat dilakukan dengan "memulai dari diri 
> sendiri, mencontohkannya kepada masyarakat lain", (Al Hadist).
>
> Inilah cara pendidikan yang tepat.
>
> Bimbingan Allah SWT dalam Alquran menjelaskan, " bila penduduk negeri beriman 
> dan bertaqwa dibukakan untuk mereka keberkatan dari langit dan di bumi 
> (QS.7,al-A'raf:96).
>
> Penguatan dan penyebaran informasi dan komunikasi, dimulai dari pendidikan 
> dan pembelajaran yang terpadu.
>
> Beberapa contoh Nilai-Nilai Agama dalam Ilmu Pengetahuan.
>
> 1. Nilai-nilai agama Islam mengarahkan perhatian kepada alam sekeliling yang 
> merupakan sumber kehidupan bagi manusia.
>
> Diarahkan pandangan dan penelitian kepada alam tumbuh-tumbuh yang indah, 
> berbagai warna, menghasilkan buah bermacam rasa.
>
> " Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan 
> dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai 
> buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu 
> supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah 
> menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai."
>
> 2. Nilai agama Islam juga mengarahkan perhatian memahami alam hewan dan 
> ternak, yang serba guna, dapat dijadikan kendaraan pengangkutan barang, serta 
> dagingnya sumber gizi, dapat dimakan, kulitnya dipakai sebagai sandang. 
> Dengan pembelajaran itu, manusia dapat menjaga, memeliharanya sebagai 
> anugerah Allah.
>
> "Dia telah menciptakan binatang ternak untukmu, padanya ada bulu (kulit) yang 
> menghangatkan, dan berbagai-bagai manfa'at, dan sebagiannya kamu makan" 
> (QS.16, An Nahl : 5).
>
> 3. Nilai-nilai agama Islam juga mengarahkan ke perbendaharaan bumi yang 
> berisi logam yang mempunyai kekuatan besar dan banyak manfaat.
>
> Dengan demikian lahir beragam ilmu bertalian dengan pengolahan, pemeliharaan, 
> eksplorasi hasil tambang, mineral, ataupun penjagaan sumber-sumber hayati 
> baik flora dan fauna.
>
> "Dan Dia telah menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan 
> bintang-bintang itu dimudahkan untukmu dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada 
> yang demikian itu, benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum 
> yang memahaminya.
>
> Dan Dia menundukkan pula apa-apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan 
> berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar 
> terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mau mengambil pelajaran" 
> (QS.16, An Nahl : 12-13).
>
> 4. Diarahkan pula perhatian ke lautan samudera yang terhampar luas, berisikan 
> ikan dan berdaging segar, dan perhiasan yang dapat dipakai, permukaannya 
> dapat diharungi dengan kapal-kapal; supaya kamu dapat mencari karunia-Nya 
> (karunia Allah).
>
> Demikian itu, tiada lain supaya manusia pandai bersyukur, pandai menjaga dan 
> memelihara, di samping memanfaatkan untuk kemashlahatan umat manusia jua.
>
> 5. Demikian pula diarahkan perhatian ke bintang di langit, yang dapat 
> digunakan sebagai petunjuk-petunjuk jalan, penentuan arah bagi musafir".
>
> 6. Dibangkitkan kesadaran kepada ruang dan waktu (space and time 
> consciousness) kepada peredaran bumi, bulan dan matahari. Pertukaran malam 
> dan siang dan pertukaran musim, yang memudahkan perhitungan bulan dan tahun, 
> antara lain juga saat untuk menunaikan rukun Islam yang kelima kepada 
> kepentingannya waktu, yang kita pasti merugi bila tidak diisi dengan amal 
> perbuatan.
>
> 7. Di jadikan malam menyelimuti kamu (untuk beristirahat), dan kami jadikan 
> siang untuk mencari nafkah hidup. Malam itu disebut sebagai pakaian, karena 
> malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.
>
> Artinya mengajarkan manusia tidak boleh lalai dalam memanfaatkan waktu dengan 
> baik.
>
> 8. Ditanamkan kesadaran pembelajaran betapa luasnya bumi Allah. Dianjurkan 
> supaya jangan tetap tinggal terkurung dalam lingkungan yang kecil, dan 
> sempit, terjadilah emigrasi, transmigrasi, mobilitas vertikal dan horizontal, 
> transportasi dan komunikasi. .
>
> 9. Allah SWT menciptakan bumi jadi mudah untuk digunakan. Beredarlah di atas 
> permukaan bumi, makanlah rezeki dariNya dan kepadaNya tempat kembali.
>
> 10. Kalau dihitung segala ni'mat Allah, tidak mampu manusia menghitungnya.
>
> Nilai-nilai agama itu bermuatan pembelajaran karakter agar manusia terdidik 
> menjadi insan yang pandai mengendalikan diri, tidak boros, dan tidak melewati 
> batas, dan tidak berlebihan".
>
> Nilai-nilai agama Islam bermuatan pembelajaran bahwa alam di tengah mana 
> manusia berada, tidak diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan sia-sia. Di 
> dalamnya terkandung faedah kekuatan, dan khasiat yang diperlukan manusia 
> mempertinggi dan memperkembang mutu hidup jasmani dan rohaninya.
>
> Manusia diharuskan membanting tulang dan memeras otak untuk mengambil 
> sebanyak-banyak faedah alam sekelilingnya, menikmatinya, sambil 
> mensyukurinya, beribadah kepada Ilahi.
>
> Manusia harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar batas-batas 
> kepatutan dan kepantasan.
>
> Manusia mesti menjaga diri agar tidak dibawa hanyut materi dan hawa nafsu 
> yang merusak.
>
> Sikap itu lahir dari proses pembelajaran dari materi ajar yang berisi muatan 
> nilai-nilai agama Islam.
>
> Manusia dikenalkan dengan bentuk persembahan manusia kepada Maha Pencipta, 
> yang menghendaki keseimbangan antara kemajuan di bidang rohani dan jasmani.
>
> Hasil nyata dorongan tersebut tergantung dalam atau dangkalnya sikap hidup 
> yang dibentuk oleh pendidikan sesuai materi ajar yang digunakan.
>
> Materi bermuatan nilai-nilai agama Islam akan berurat berakar di jiwa umat, 
> yang pada gilirannya mendorong pemupukan tingkat kecerdasan yang dicapai dan 
> keadaan umum di mana mereka berada.
>
> Sebagai masyarakat adat dengan pegangan adat bersendi syariat dan syariat 
> bersendikan Kitabullah, maka kaedah adat memberi pelajaran-pelajaran antara 
> lain:
>
> 1. Bekerja:
>
> Ka lauik riak mahampeh
>
> Ka karang rancam ma-aruih
>
> Ka pantai ombak mamacah
>
> Jiko mangauik kameh-kameh
>
> Jiko mencancang, putuih - putuih
>
> Lah salasai mangko-nyo sudah
>
> Bekerja sepenuh hati, dengan mengerahkan semua potensi yang ada.
>
> Bila mengerjakan sesuatu tidak lalai ataupun enggan.
>
> Tidak berhenti sebelum sampai Tidak berakhir sebelum benar-benar sudah.
>
> 2. Mempedulikan tata cara atau prosedur:
>
> Senteng ba-bilai,
>
> Singkek ba-uleh
>
> Ba-tuka ba-anjak
>
> Barubah ba-sapo
>
> Anggang jo kekek cari makan,
>
> Tabang ka pantai kaduo nyo,
>
> Panjang jo singkek pa uleh kan,
>
> mako nyo sampai nan di cito,
>
> Adat mati janguak man janguak,
>
> Adat isi bari mam-bari,
>
> Adat tidak salang ma-nyalang,
>
> Karajo baiak ba-imbau-an,
>
> Karajo buruak bahambau-an,
>
> Panggiriak pisau si rauik,
>
> Patunggkek batang lintabung,
>
> Salodang ambiak ka nyiru.
>
> Setitiak jadikan lauik,
>
> Sakapa (sekepal) jadikan gunuang,
>
> Alam takambang jadi guru.
>
> Belajar kepada alam, mengambil pelajaran dari perjalanan hidup yang tengah 
> diharungi. Seiring bidal dengan pantun;
>
> Biduak dikayuah manantang ombak,
>
> Laia di kambang manantang angin,
>
> Nangkodoh ingek kamudi,
>
> Padoman nan usah dilupokan.
>
> Pawang biduak nan rang Tiku,
>
> Pandai mandayuang manalungkuik,
>
> Basilang kayu dalam tungku,
>
> Disinan api mangko hiduik.
>
> Musyawarah adalah inti ajaran Islam.
>
> Tidak boleh membiarkan umat dan generasi meninggalkan prinsip musyawarah. 
> Sikap hati-hati sangat dituntut dipunyai oleh setiap orang sesuai nilai-nilai 
> Islam. Kehati-hatian dalam bertindak pertanda kejernihan berfikir, dan 
> langkah awal meraih keberhasilan dalam segala hal.
>
> Jiko mangaji dari alif,
>
> Jiko babilang dari aso,
>
> Jiko naiak dari janjang,
>
> Jiko turun dari tanggo.
>
> Pemahaman adat bersendi syarak dan syari'at bersendi Kitabullah mesti 
> ditanamkan.
>
> Umat Islam mesti hidup dengan kecerdasan (rasyid) berpegang kuat ke ajaran 
> Alquran dan sunnah Rasul Allah.
>
> Sadar iman dibuktikan dengan benci kepada dosa dan maksiyat.
>
> Umat akan menjadi lebih kuat, dengan kecerdasan dan iman yang kokoh.
>
> Pendidikan harus dilakukan sungguh-sungguh sebagai anugerah Allah.
>
> Karakter dan moralitas hidup berbangsa akan tampak dalam cinta persaudaraan 
> dan kuat persatuannya.
>
> Sikap jiwa atau karakter umat mesti dibangun untuk menempuh kehidupan yang 
> dikaitkan dengan arif dalam bertindak dan memilih.
>
> Hendak kaya, badikit-dikit (hemat)
>
> Hendak tuah, bertabur urai (penyantun)
>
> Hendak mulia, tepati janji (amanah)
>
> Hendak lurus, rentangkan tali (mematuhi peraturan)
>
> Hendak beroleh, kuatlah mancari (etos kerja yang tinggi)
>
> Hendak nama, tinggalkan jasa (berbudi daya)
>
> Hendak pandai, rajin belajar (rajin dan berinovasi)
>
> Karena sekata, makanya ada (rukun dan partisipatif)
>
> Karena sekutu makanya maju (memelihara mitra usaha)
>
> Karena emas semua kemas (perencanaan masa depan)
>
> Karena padi makanya manjadi (pelihara sumber ekonomi)
>
> Nilai-nilai Islam mengajarkan bahwa bumi Allah yang terbentang luas ini, 
> menuntut sikap bersungguh-sungguh dalam mengolah dan mengelolanya, dengan 
> rajin dan pintar.
>
> Tantangan berat di manapun akan mampu diatasi oleh generasi terdidik dengan 
> muatan nilai-nilai agama dalam proses pembelajarannya.
>
> Kemampuan itu tumbuh karena mencari redha Allah.
>
> Dengannya, pendapatan meningkat, dan kesejahteraan terbuka luas. Peluang 
> usaha dan mobilitas terjaga dengan kebersamaan.
>
> Nan lorong tanami tabu,
>
> Nan tunggang tanami bambu,
>
> Nan gurun buek kaparak
>
> Nan bancah jadikan sawah,
>
> Nan munggu pandan pakuburan,
>
> Nan gauang katabek ikan,
>
> Nan padang kubangan kabau,
>
> Nan rawang ranangan itiak.
>
> Pemanfaatan alam yang terbatas di ranah ini, menjadi lebih bermanfaat bila 
> mampu menata dengan baik serta menempatkan sesuatu menurut keadaan dan musim, 
> serta tidak merusak alam lingkungan.
>
> Alah bakarih samporono,
>
> Bingkisan rajo Majopahik,
>
> Tuah basabab bakarano,
>
> Pandai batenggang di nan rumik. Sudah berkeris sempurna, bingklisan raja 
> Majapahit, Tuah bersebab berkarena, pandai bertenggang pada yang runmit.
>
> Latiak-latiak tabang ka Pinang
>
> Hinggok di Pinang duo-duo,
>
> Satitiak aie dalam piriang,
>
> Sinan bamain ikan rayo.
>
> "Letih-letik (sejenis burung pipit) terbang ke Pinang, hinggap di Pinang 
> dua-dua, Setitik air dalam pirin, di sana bermain ikan raya (sejenis ikan 
> nila)"
>
> 3. Berorientasi kepada kemakmuran
>
> Rumah gadang gajah maharam,
>
> Lumbuang baririk di halaman,
>
> Rangkiang tujuah sajaja,
>
> Sabuah si bayau-bayau,
>
> Panenggang anak dagang lalu,
>
> Sabuah si Tinjau Lauik,
>
> Birawati lumbuang nan banyak,
>
> Makanan anak kamanakan.
>
> 4. Bersikap hati-hati dan penuh perhitungan:
>
> Ingek sabalun kanai,
>
> Kulimek balun abih,
>
> Ingek-ingek nan ka-pai
>
> Agak-agak nan ka-tingga.
>
> Setiap orang yang secara serius ingin berjuang di bidang pendidikan membangun 
> umat lahir dan batin material dan spiritual, pasti akan menemui di dalam 
> nilai-nilai Islam itu satu iklim (mental climate) yang subur.
>
> Intinya, diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk menatap setiap 
> perubahan yang berlaku.
>
> Mengabaikan nilai-nilai agama Islam ini, di zaman modernisasi sekarang ini 
> berarti satu kerugian. Berarti mengabaikan satu partner "yang amat berguna" 
> dalam pembangunan masyarakat dan negara.
>
> Membangun kesejahteraan bertitik-tolak pada pembinaan unsur manusianya. 
> Masalah perilaku umat mesti dibimbing oleh ajaran (syari'at) agama yang haq. 
> Sesuai dengan syarak mengata, maka adat atau perilaku memakaikan.
>
> Tasindorong jajak manurun,
>
> tatukiak jajak mandaki,
>
> adaik jo syarak kok tasusun,
>
> bumi sanang padi manjadi.
>
> Apabila adat dan syarak tersusun dengan baik, masyarakat akan tenteram (bumi 
> senang, padi menjadi).
>
> Kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi aman dan damai.
>
> Perekonomian masyarakat akan berkembang.
>
> HILANGNYA AKHLAK MENJADIKAN SDM LEMAH
>
> Perilaku individu dan masyarakat, selalu menjadi ukuran tingkatan moral dan 
> akhlak.
>
> Hilang kendali menjadikan ketahanan bangsa kemah.
>
> Hilangnya panutan pengawal budaya dan pupusnya wibawa keilmuan mengamalkan 
> nilai-nilai agama Islam, menjadikan daya saing anak nagari menjadi lemah.
>
> Lemahnya tanggung jawab masyarakat, berdampak kepada meluasnya tindak 
> kejahatan.
>
> Hilang keseimbangan, enggan berusaha telah melebarkan frustrasi sosial dalam 
> menghadapi berbagai kemelut.
>
> Krisis nilai karena bergeser akhlak, menjadikan tanggung jawab moral mengarah 
> ke tidak acuh (permisiveness).
>
> Perilaku maksiat, aniaya dan durjana, payah membendung.
>
> Pergaulan masyarakat mengalami gesekan-gesekan.
>
> Sikap penyayang dan adil, sesungguhnya yang jadi pengikat hubungan harmonis 
> dengan lingkungan, ulayat, dan ekosistim lebih sempurna.
>
> Sesuatu akan selalu indah selama benar.
>
> Budaya berakhlak mulia adalah wahana kebangkitan bangsa.
>
> Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan budayanya. Memperkaya 
> warisan budaya dengan aqidah tauhid, istiqamah pada syari'at agama Islam, 
> akan menularkan ilmu pengetahuan yang segar, dengan tradisi luhur.
>
> MEMBENTUK SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS
>
> Kita wajib membentuk sumber daya umat yang memiliki nilai asas berat sepikul 
> ringan sejinjing, atau prinsip ta'awunitas.
>
> Bila pendidikan telah menjadi modus operandus membentuk SDM, maka kurikulum 
> ilmu terpadu dan holistik, perlu disejalankan dengan metodologis madani 
> (tamaddun) yang berprestasi di Sumatera Barat.
>
> Kekuatan hubungan ruhaniyah (spiritual emosional) berasas iman dan taqwa akan 
> membuat ketahanan umat.
>
> Hubungan ruhaniyah ini lebih lama bertahan dari hanya hubungan structural. 
> Domein ruhiyah perlu dibangun sungguh-sungguh.
>
> SIMPULAN MENGUATKAN LEMBAGA PENDIDIKAN
>
> Tujuan pendidikan secara sederhana adalah membina anak didik agar memiliki 
> pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup menghadapi 
> tantangan hidupnya di masa yang akan datang dengan kecerdasan yang 
> dimilikinya.
>
> Pada saat ini lembaga pendidikan kita belum dapat menghasilkan apa yang 
> diharapkan karena proses pendidikan belum berjalan dengan benar. Di antaranya 
> ;
>
> • Pendidikan terlalu akademis, kurang menghubungkannya dengan kenyataan dalam 
> kehidupan.
>
> • Pendidikan masih saja menekankan pada jumlah informasi yang dapat dihafal, 
> bukan bagaimana menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
>
> • Pendidikan kurang menekankan pada berfikir kritis dan kreatif.
>
> • Pendidikan kurang memberi tekanan pada pembentukan nilai dan sikap yang 
> mencerminkan agama dan budaya serta etos kerja yang baik.
>
> • Orientasi pendidikan pada lulus ujian dan ijazah, bukan pada kemampuan 
> nyata yang dimiliki.
>
> Kepastian kebijakan pemerintah daerah, dengan satu political action yang 
> mendorong pengajaran Nilai-Nilai Agama Islam melalui jalur pendidikan formal 
> dan non-formal.
>
> Political will ini sangat menentukan dalam membentuk generasi masa datang 
> yang kuat.
>
> Beberapa langkah nyata dapat ditempuh ;
>
> a. Memperbaiki proses belajar mengajar sehingga tekanan tidak lagi hanya pada 
> penguasaan jumlah informasi, tetapi bagaimana mencari dan mengolah informasi 
> secara kritis dan kreatif, pembentukan kepribadian dan sikap yang baik.
>
> b. Sekolah perlu memiliki perpustakaan yang menyediakan sumber belajar yang 
> lengkap untuk memperluas wawasan siswa dan tidak mencukupkan hanya pada buku 
> teks.
>
> c. Keberhasilan sekolah di ukur dari kemampuan siswanya memenuhi standar
>
> d. Dorong sekolah untuk bersaing secara sehat dengan mengutamakan mutu.
>
> e. Perlu pembudayaan nilai-nilai budaya Minangkabau yang berakar ke Islam 
> dalam keseharian di sekolah oleh seluruh warga tanpa kecuali.
>
> Pemerintah daerah perlu mengontrol pertumbuhan sekolah swasta melalui 
> penetapan standar yang ketat.
>
> Sosialisasi pengetatan standar mutu sekolah-sekolah secara terus menerus, 
> mesti dilakukan secara konsisten.
>
> Mengembangkan keteladanan (uswah hasanah) dengan sabar, benar, dan memupuk 
> rasa kasih sayang melalui pengamalan warisan spiritual religi.
>
> Menguatkan solidaritas beralaskan iman dan adat istiadat luhur.
>
> "Nan kuriak kundi nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso".
>
> Pendidikan generasi bangsa harus mampu melakukan strukturisasi ruhaniyah 
> dalam upaya mencetak generasi yang bertanggung jawab, dengan mengajarkan 
> nilai-nilai agama Islam.
>
> Strategi pendidikan maju, dan berperadaban, menjadi satu nikmat yang wajib 
> dipelihara, agar selalu bertambah.
>
> KHULASAHNYA ;
>
> Nilai-nilai Ajaran Tauhid senantiasa menguatkan hati, dengan kekuatan iman 
> dan taqwa, bersikap madani dan mandiri, serta berperilaku akhlak mulia dengan 
> meraih prestasi.
>
> Modal keyakinan tauhid memacu generasi terpelajar untuk bangkit dengan sikap 
> positif.
>
> a. Menjadi sumber kekuatan dalam proses pembangunan
>
> b. Menggerakkan integrasi aktif,
>
> c. Menjadi subjek dan penggerak pembangunan daerah dan bangsanya.
>
> Sebagai penutup, mari kita lihat perubahan di tengah arus globalisasi hanya 
> sebagai satu ujian, yang mendorong kita untuk selalu dapat berbuat lebih baik.
>
> Ketika bangsa sedang meniti cobaan demi cobaan yang melanda, mari tanamkan 
> keyakinan kuat, bahwa di balik itu, pasti ada tangan kekuasaan Allah SWT, 
> yang sedang merancang sesuatu yang lebih baik untuk kita, inna ma'al 'ushry 
> yusraa.
>
> Sebagai bangsa kita mesti sadar bahwa apapun yang terjadi di alam ini adalah 
> atas kehendak dan izin Allah Yang Maha Kuasa.
>
> Sikap terbaik dalam menghadapi ujian demi ujian, adalah sabar pada terpaan 
> awal kejadian dengan ridha.
>
> Tingkatkan kekuatan iman dan taqwa.
>
> Amalkan akhlak mulia sesuai adat istiadat bersendi syarak.
>
> Dijaga ibadah dengan teratur.
>
> Kuatkan diri dengan berdoa.
>
> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الرِّضَى بَعْدَ القَضَى
>
> "Duhai Allah, hamba mohon kepada-Mu sikap ridha dalam menerima ketentuan-Mu"
>
> Semoga Allah memberi kekuatan memelihara amanah bangsa ini dan senantiasa 
> mendapatkan redha-Nya. A m i n.
>
> Padang, di se abad Hari Kebangkitan Nasional, dan Pendidikan Nasional, Mei 
> 2008.
>
> http://hmasoed.wordpress.com/2008/05/03/nilai-nilai-agama-islam-dalam-muatan-ajar-di-sekolah-sekolah-melihat-seabad-perjalanan-hari-kebangkitan-nasional/#comment-18
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke