Mungkin sanak pengamat sejarah bisa memberi pencerahan ateh tulisan di eramuslim dibawah.
wassalam ajoduta/61/usa (http://www.eramuslim.com/berita/tha/8502074341-momentum-kebangkitan-nasional-memalukan.htm) 2008/5/5 <[EMAIL PROTECTED]>: > > Sanak dipalanta, > Iko ado tulisan Buya HMA, ambo ambiak dari blog baliau (Tampa ijin) dan alah > ambo upload pulo ka cimbuak, jo blog ambo. > Mudah2an buya berkenan tulisannyo ambo sebarkan baliak malalui blog ambo > sarato cimbuak. > Dunsanak nan ingin manikmati tulisan2 buya nan lain di blog buya, iko alamaik > blok buya > http://hmasoed.wordpress.com > > Salam > Is St Marajo 39+ > www.cimbuak.net > Kampuang nan jauah dimato dakek dijari > > NILAI AGAMA ISLAM DAN MUATAN LOKAL > > DI SUMATERA BARAT > > Oleh; H. MAS'OED ABIDIN > > Visi Misi Pendidikan Indonesia ; > > Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan Suatu sistem pendidikan nasional > yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta > akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (UUD-45) > > "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar > dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi > dirinya untuk mempunyai kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, > kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan > dirinya, masyarakat, bangsa dan negara", dan > > "Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia > yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, > berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis > serta bertanggungjawab, serta > > berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa > yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa". (UU No. 20 th > 2003, Sistem Pendidikan Nasional) > > MUKADDIMAH > > Nilai-nilai agama Islam mendorong ke penguasaan ilmu pengetahuan, seperti > adanya anjuran, "jadilah kamu berilmu yang mengajarkan ilmunya ('aaliman), > atau belajar (muta'alliman), atau menjadi pendengar (mustami'an), dan jangan > menjadi kelompok keempat (rabi'an). Anjuran ini mengingatkan pentingnya > menjaga proses dan kegiatan belajar mengajar. Pendidikan dan menuntut ilmu > adalah satu kewajiban asasi anak manusia. > > Dengan ilmu, seseorang akan mengabdikan kehidupannya dengan ikhlas, cerdas, > pintar, dan berakhlak, serta berkarya baik (shaleh). > > Dengan ilmu dapat dijelmakan hasanah pada diri, kerluarga, dan di tengah umat > di kelilingnya. > > Pengamalan agama di bidang pendidikan, bertujuan membentuk sumber daya > manusia pintar, cekatan, berilmu, mampu, kreatif dan produktif, kait berkait > dengan peningkatan kemampuan masyarakat dari sisi ekonomi, mendorong > partisipasi di dalam menjelmakan kebaikan untuk diri, keluarga, kemaslahatan > dan kemajuan generasi bangsa pada umumnya. > > Tujuan ini dapat diraih dengan program pendidikan dan proses pembelajaran > terpadu, terintegrasi antara konsep dan aplikasi, disertai peningkatan > kesadaran seluruh masyarakat. > > Pekerjaan ini perlu semangat (spirit) dan kearifan (political will) di dalam > penguatan jaringan pengertian (networking) dan tatanan pendidikan di antara > individu, kelompok keluarga, dan lembaga pendidikan. > > Bimbingan agama menyebutkan, "menuntut ilmu adalah wajib, bagi setiap lelaki > dan perempuan muslim" (Al-Hadist). > > Dan pesan Rasul SAW juga mengingatkan, "siapa yang inginkan mendapat > keberhasilan di dunia, hanya didapat dengan ilmu, dan siapa yang inginkan > akhirat juga dengan ilmu, dan siapa yang inginkan keduanya juga dengan ilmu" > (Al-Hadist). > > MENGHADAPI FENOMENA GLOBAL > > Di tengah kehidupan kini, terasa ada satu fenomena kecintaan budaya luar > (asing) menghimpit. > > Pengaruhnya ke perubahan perilaku masyarakat, antara lain pengagungan materi > (materialistic) secara berlebihan, amat kentara. > > Kecenderungan memisah kehidupan dari supremasi agama (sekularistik) makin > kuat. > > Pemujaan kesenangan indera dan kenikmatan badani (hedonistik), susah > dihindari. Hakikinya, perilaku umat mulai menjauh dari nilai-nilai budaya > luhur dan nilai-nilai agama. > > Sungguhpun masyarakat Sumatera Barat umumnya mempunyai kaedah adat basandi > syarak, syarak basandi Kitabullah, namun terasa mulai terabaikan. Akibatnya > terasakan ke cara pemenuhan kebutuhan masyarakat mulai payah, beriring dengan > malas menambah ilmu, dan enggan berprestasi. > > Hal inilah pada akhirnya mudah mengundang suburnya kriminalitas, sadisme, dan > krisis secara meluas. > > Pergeseran budaya dengan mengabaikan nilai-nilai agama membuat penyakit > sosial jadi kronis, gemar berkorupsi, lemah aqidah, tipis tauhid, lalai > ibadah dan berperilaku tidak Islami. > > Paradigma giat merantau dan badagang sambil menuntut ilmu , bergeser ke > menumpuk materi dengan mengabaikan ilmu serta lalai menguasai keterampilan. > Ketidakberdayaan generasi tampil dari ketertinggalan menguasai ilmu > pengetahuan dan teknologi, serta lemah minat menyerap informasi dan > komunikasi. > > Ketertingalan ini pula yang menjadi penghalang pencapaian keberhasilan di > segala bidang. > > Hilang network, menjadi titik lemah penilaian terhadap generasi bangsa. > > Tantangan ini mesti diatasi dengan kejelian menangkap peluang, memadukan > nilai-nilai agama Islam ke penguasaan ilmu pengetahuan. > > Nilai-nilai agama memacu peningkatan kualitas diri. > > Penerapan nilai-nilai Islam diujudkan melalui proses pembelajaran terpadu > (integrated), hingga ke tingkat perguruan tinggi. > > Penekanan kepada uswah (contoh tauladan), akhlak agama (etika religi), ibadah > (syari'at), serta nilai luhur adat istiadat Minangkabau, menjadi kekuatan > dari kearifan lokal. > > Tidak boleh ada kelalaian dan kemalasan di tengah mobilitas serba cepat, dan > modern. > > Persaingan tajam dan keras, tidak dapat dielakkan dari laju informasi dan > kencangnya komunikasi tanpa batas. > > Kemampuan bersaing dalam tantangan sosial budaya, ekonomi, politik, di era > globalisasi mengait ke semua aspek kehidupan. Imbasannya akan teratas dengan > menguasai iptek, ICT dan akhlak yang teguh. > > Integrasi akhlak yang kuat dari pendalaman ajaran agama (tafaqquh fid-diin) > sejalan dengan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Islam yang universal > (tafaqquh fin-naas) dalam masalah sosial (umatisasi), tampak di dalam > kebersamaan sebagai buah dari taqwa, dan berperilaku responsif serta kritis > menatap perkisaran zaman. Pendidikan dengan materi pembelajaran yang padu > antara nilai-nilai etika religi (akhlak mulia) dengan konsep ilmu pengetahuan > akan memberi kekuatan kepada generasi terdidik untuk dengan mudah menggeluti > kehidupan duniawi bertaraf perbedaan, memiliki kaya dimensi dalam pergaulan > rahmatan lil 'alamin di seluruh nagari dan di tengah bangsa-bangsa. > > Ketahanan umat, bangsa dan daerah, ada pada kekuatan ruhaniyah dengan iman > dan siasah kebudayaan. > > Intinya tauhid. > > Pengamalan ajaran syarak (agama Islam), implementasinya ada pada akhlak. > Aplikasinya mampu menata kehidupan berperilaku dengan adat istiadat dalam > lingkaran nagari. > > Generasi Sumatera Barat secara menyeluruh akan menjadi baik, jika mampu > mengembalikan nilai-nilai etika adat (ABS-SBK) dan nilai-nilai agama Islam. > > Dalam hubungan bermasyarakat, dapat dilakukan dengan "memulai dari diri > sendiri, mencontohkannya kepada masyarakat lain", (Al Hadist). > > Inilah cara pendidikan yang tepat. > > Bimbingan Allah SWT dalam Alquran menjelaskan, " bila penduduk negeri beriman > dan bertaqwa dibukakan untuk mereka keberkatan dari langit dan di bumi > (QS.7,al-A'raf:96). > > Penguatan dan penyebaran informasi dan komunikasi, dimulai dari pendidikan > dan pembelajaran yang terpadu. > > Beberapa contoh Nilai-Nilai Agama dalam Ilmu Pengetahuan. > > 1. Nilai-nilai agama Islam mengarahkan perhatian kepada alam sekeliling yang > merupakan sumber kehidupan bagi manusia. > > Diarahkan pandangan dan penelitian kepada alam tumbuh-tumbuh yang indah, > berbagai warna, menghasilkan buah bermacam rasa. > > " Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan > dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai > buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu > supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah > menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai." > > 2. Nilai agama Islam juga mengarahkan perhatian memahami alam hewan dan > ternak, yang serba guna, dapat dijadikan kendaraan pengangkutan barang, serta > dagingnya sumber gizi, dapat dimakan, kulitnya dipakai sebagai sandang. > Dengan pembelajaran itu, manusia dapat menjaga, memeliharanya sebagai > anugerah Allah. > > "Dia telah menciptakan binatang ternak untukmu, padanya ada bulu (kulit) yang > menghangatkan, dan berbagai-bagai manfa'at, dan sebagiannya kamu makan" > (QS.16, An Nahl : 5). > > 3. Nilai-nilai agama Islam juga mengarahkan ke perbendaharaan bumi yang > berisi logam yang mempunyai kekuatan besar dan banyak manfaat. > > Dengan demikian lahir beragam ilmu bertalian dengan pengolahan, pemeliharaan, > eksplorasi hasil tambang, mineral, ataupun penjagaan sumber-sumber hayati > baik flora dan fauna. > > "Dan Dia telah menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan > bintang-bintang itu dimudahkan untukmu dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada > yang demikian itu, benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum > yang memahaminya. > > Dan Dia menundukkan pula apa-apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan > berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar > terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mau mengambil pelajaran" > (QS.16, An Nahl : 12-13). > > 4. Diarahkan pula perhatian ke lautan samudera yang terhampar luas, berisikan > ikan dan berdaging segar, dan perhiasan yang dapat dipakai, permukaannya > dapat diharungi dengan kapal-kapal; supaya kamu dapat mencari karunia-Nya > (karunia Allah). > > Demikian itu, tiada lain supaya manusia pandai bersyukur, pandai menjaga dan > memelihara, di samping memanfaatkan untuk kemashlahatan umat manusia jua. > > 5. Demikian pula diarahkan perhatian ke bintang di langit, yang dapat > digunakan sebagai petunjuk-petunjuk jalan, penentuan arah bagi musafir". > > 6. Dibangkitkan kesadaran kepada ruang dan waktu (space and time > consciousness) kepada peredaran bumi, bulan dan matahari. Pertukaran malam > dan siang dan pertukaran musim, yang memudahkan perhitungan bulan dan tahun, > antara lain juga saat untuk menunaikan rukun Islam yang kelima kepada > kepentingannya waktu, yang kita pasti merugi bila tidak diisi dengan amal > perbuatan. > > 7. Di jadikan malam menyelimuti kamu (untuk beristirahat), dan kami jadikan > siang untuk mencari nafkah hidup. Malam itu disebut sebagai pakaian, karena > malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia. > > Artinya mengajarkan manusia tidak boleh lalai dalam memanfaatkan waktu dengan > baik. > > 8. Ditanamkan kesadaran pembelajaran betapa luasnya bumi Allah. Dianjurkan > supaya jangan tetap tinggal terkurung dalam lingkungan yang kecil, dan > sempit, terjadilah emigrasi, transmigrasi, mobilitas vertikal dan horizontal, > transportasi dan komunikasi. . > > 9. Allah SWT menciptakan bumi jadi mudah untuk digunakan. Beredarlah di atas > permukaan bumi, makanlah rezeki dariNya dan kepadaNya tempat kembali. > > 10. Kalau dihitung segala ni'mat Allah, tidak mampu manusia menghitungnya. > > Nilai-nilai agama itu bermuatan pembelajaran karakter agar manusia terdidik > menjadi insan yang pandai mengendalikan diri, tidak boros, dan tidak melewati > batas, dan tidak berlebihan". > > Nilai-nilai agama Islam bermuatan pembelajaran bahwa alam di tengah mana > manusia berada, tidak diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan sia-sia. Di > dalamnya terkandung faedah kekuatan, dan khasiat yang diperlukan manusia > mempertinggi dan memperkembang mutu hidup jasmani dan rohaninya. > > Manusia diharuskan membanting tulang dan memeras otak untuk mengambil > sebanyak-banyak faedah alam sekelilingnya, menikmatinya, sambil > mensyukurinya, beribadah kepada Ilahi. > > Manusia harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar batas-batas > kepatutan dan kepantasan. > > Manusia mesti menjaga diri agar tidak dibawa hanyut materi dan hawa nafsu > yang merusak. > > Sikap itu lahir dari proses pembelajaran dari materi ajar yang berisi muatan > nilai-nilai agama Islam. > > Manusia dikenalkan dengan bentuk persembahan manusia kepada Maha Pencipta, > yang menghendaki keseimbangan antara kemajuan di bidang rohani dan jasmani. > > Hasil nyata dorongan tersebut tergantung dalam atau dangkalnya sikap hidup > yang dibentuk oleh pendidikan sesuai materi ajar yang digunakan. > > Materi bermuatan nilai-nilai agama Islam akan berurat berakar di jiwa umat, > yang pada gilirannya mendorong pemupukan tingkat kecerdasan yang dicapai dan > keadaan umum di mana mereka berada. > > Sebagai masyarakat adat dengan pegangan adat bersendi syariat dan syariat > bersendikan Kitabullah, maka kaedah adat memberi pelajaran-pelajaran antara > lain: > > 1. Bekerja: > > Ka lauik riak mahampeh > > Ka karang rancam ma-aruih > > Ka pantai ombak mamacah > > Jiko mangauik kameh-kameh > > Jiko mencancang, putuih - putuih > > Lah salasai mangko-nyo sudah > > Bekerja sepenuh hati, dengan mengerahkan semua potensi yang ada. > > Bila mengerjakan sesuatu tidak lalai ataupun enggan. > > Tidak berhenti sebelum sampai Tidak berakhir sebelum benar-benar sudah. > > 2. Mempedulikan tata cara atau prosedur: > > Senteng ba-bilai, > > Singkek ba-uleh > > Ba-tuka ba-anjak > > Barubah ba-sapo > > Anggang jo kekek cari makan, > > Tabang ka pantai kaduo nyo, > > Panjang jo singkek pa uleh kan, > > mako nyo sampai nan di cito, > > Adat mati janguak man janguak, > > Adat isi bari mam-bari, > > Adat tidak salang ma-nyalang, > > Karajo baiak ba-imbau-an, > > Karajo buruak bahambau-an, > > Panggiriak pisau si rauik, > > Patunggkek batang lintabung, > > Salodang ambiak ka nyiru. > > Setitiak jadikan lauik, > > Sakapa (sekepal) jadikan gunuang, > > Alam takambang jadi guru. > > Belajar kepada alam, mengambil pelajaran dari perjalanan hidup yang tengah > diharungi. Seiring bidal dengan pantun; > > Biduak dikayuah manantang ombak, > > Laia di kambang manantang angin, > > Nangkodoh ingek kamudi, > > Padoman nan usah dilupokan. > > Pawang biduak nan rang Tiku, > > Pandai mandayuang manalungkuik, > > Basilang kayu dalam tungku, > > Disinan api mangko hiduik. > > Musyawarah adalah inti ajaran Islam. > > Tidak boleh membiarkan umat dan generasi meninggalkan prinsip musyawarah. > Sikap hati-hati sangat dituntut dipunyai oleh setiap orang sesuai nilai-nilai > Islam. Kehati-hatian dalam bertindak pertanda kejernihan berfikir, dan > langkah awal meraih keberhasilan dalam segala hal. > > Jiko mangaji dari alif, > > Jiko babilang dari aso, > > Jiko naiak dari janjang, > > Jiko turun dari tanggo. > > Pemahaman adat bersendi syarak dan syari'at bersendi Kitabullah mesti > ditanamkan. > > Umat Islam mesti hidup dengan kecerdasan (rasyid) berpegang kuat ke ajaran > Alquran dan sunnah Rasul Allah. > > Sadar iman dibuktikan dengan benci kepada dosa dan maksiyat. > > Umat akan menjadi lebih kuat, dengan kecerdasan dan iman yang kokoh. > > Pendidikan harus dilakukan sungguh-sungguh sebagai anugerah Allah. > > Karakter dan moralitas hidup berbangsa akan tampak dalam cinta persaudaraan > dan kuat persatuannya. > > Sikap jiwa atau karakter umat mesti dibangun untuk menempuh kehidupan yang > dikaitkan dengan arif dalam bertindak dan memilih. > > Hendak kaya, badikit-dikit (hemat) > > Hendak tuah, bertabur urai (penyantun) > > Hendak mulia, tepati janji (amanah) > > Hendak lurus, rentangkan tali (mematuhi peraturan) > > Hendak beroleh, kuatlah mancari (etos kerja yang tinggi) > > Hendak nama, tinggalkan jasa (berbudi daya) > > Hendak pandai, rajin belajar (rajin dan berinovasi) > > Karena sekata, makanya ada (rukun dan partisipatif) > > Karena sekutu makanya maju (memelihara mitra usaha) > > Karena emas semua kemas (perencanaan masa depan) > > Karena padi makanya manjadi (pelihara sumber ekonomi) > > Nilai-nilai Islam mengajarkan bahwa bumi Allah yang terbentang luas ini, > menuntut sikap bersungguh-sungguh dalam mengolah dan mengelolanya, dengan > rajin dan pintar. > > Tantangan berat di manapun akan mampu diatasi oleh generasi terdidik dengan > muatan nilai-nilai agama dalam proses pembelajarannya. > > Kemampuan itu tumbuh karena mencari redha Allah. > > Dengannya, pendapatan meningkat, dan kesejahteraan terbuka luas. Peluang > usaha dan mobilitas terjaga dengan kebersamaan. > > Nan lorong tanami tabu, > > Nan tunggang tanami bambu, > > Nan gurun buek kaparak > > Nan bancah jadikan sawah, > > Nan munggu pandan pakuburan, > > Nan gauang katabek ikan, > > Nan padang kubangan kabau, > > Nan rawang ranangan itiak. > > Pemanfaatan alam yang terbatas di ranah ini, menjadi lebih bermanfaat bila > mampu menata dengan baik serta menempatkan sesuatu menurut keadaan dan musim, > serta tidak merusak alam lingkungan. > > Alah bakarih samporono, > > Bingkisan rajo Majopahik, > > Tuah basabab bakarano, > > Pandai batenggang di nan rumik. Sudah berkeris sempurna, bingklisan raja > Majapahit, Tuah bersebab berkarena, pandai bertenggang pada yang runmit. > > Latiak-latiak tabang ka Pinang > > Hinggok di Pinang duo-duo, > > Satitiak aie dalam piriang, > > Sinan bamain ikan rayo. > > "Letih-letik (sejenis burung pipit) terbang ke Pinang, hinggap di Pinang > dua-dua, Setitik air dalam pirin, di sana bermain ikan raya (sejenis ikan > nila)" > > 3. Berorientasi kepada kemakmuran > > Rumah gadang gajah maharam, > > Lumbuang baririk di halaman, > > Rangkiang tujuah sajaja, > > Sabuah si bayau-bayau, > > Panenggang anak dagang lalu, > > Sabuah si Tinjau Lauik, > > Birawati lumbuang nan banyak, > > Makanan anak kamanakan. > > 4. Bersikap hati-hati dan penuh perhitungan: > > Ingek sabalun kanai, > > Kulimek balun abih, > > Ingek-ingek nan ka-pai > > Agak-agak nan ka-tingga. > > Setiap orang yang secara serius ingin berjuang di bidang pendidikan membangun > umat lahir dan batin material dan spiritual, pasti akan menemui di dalam > nilai-nilai Islam itu satu iklim (mental climate) yang subur. > > Intinya, diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk menatap setiap > perubahan yang berlaku. > > Mengabaikan nilai-nilai agama Islam ini, di zaman modernisasi sekarang ini > berarti satu kerugian. Berarti mengabaikan satu partner "yang amat berguna" > dalam pembangunan masyarakat dan negara. > > Membangun kesejahteraan bertitik-tolak pada pembinaan unsur manusianya. > Masalah perilaku umat mesti dibimbing oleh ajaran (syari'at) agama yang haq. > Sesuai dengan syarak mengata, maka adat atau perilaku memakaikan. > > Tasindorong jajak manurun, > > tatukiak jajak mandaki, > > adaik jo syarak kok tasusun, > > bumi sanang padi manjadi. > > Apabila adat dan syarak tersusun dengan baik, masyarakat akan tenteram (bumi > senang, padi menjadi). > > Kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi aman dan damai. > > Perekonomian masyarakat akan berkembang. > > HILANGNYA AKHLAK MENJADIKAN SDM LEMAH > > Perilaku individu dan masyarakat, selalu menjadi ukuran tingkatan moral dan > akhlak. > > Hilang kendali menjadikan ketahanan bangsa kemah. > > Hilangnya panutan pengawal budaya dan pupusnya wibawa keilmuan mengamalkan > nilai-nilai agama Islam, menjadikan daya saing anak nagari menjadi lemah. > > Lemahnya tanggung jawab masyarakat, berdampak kepada meluasnya tindak > kejahatan. > > Hilang keseimbangan, enggan berusaha telah melebarkan frustrasi sosial dalam > menghadapi berbagai kemelut. > > Krisis nilai karena bergeser akhlak, menjadikan tanggung jawab moral mengarah > ke tidak acuh (permisiveness). > > Perilaku maksiat, aniaya dan durjana, payah membendung. > > Pergaulan masyarakat mengalami gesekan-gesekan. > > Sikap penyayang dan adil, sesungguhnya yang jadi pengikat hubungan harmonis > dengan lingkungan, ulayat, dan ekosistim lebih sempurna. > > Sesuatu akan selalu indah selama benar. > > Budaya berakhlak mulia adalah wahana kebangkitan bangsa. > > Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan budayanya. Memperkaya > warisan budaya dengan aqidah tauhid, istiqamah pada syari'at agama Islam, > akan menularkan ilmu pengetahuan yang segar, dengan tradisi luhur. > > MEMBENTUK SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS > > Kita wajib membentuk sumber daya umat yang memiliki nilai asas berat sepikul > ringan sejinjing, atau prinsip ta'awunitas. > > Bila pendidikan telah menjadi modus operandus membentuk SDM, maka kurikulum > ilmu terpadu dan holistik, perlu disejalankan dengan metodologis madani > (tamaddun) yang berprestasi di Sumatera Barat. > > Kekuatan hubungan ruhaniyah (spiritual emosional) berasas iman dan taqwa akan > membuat ketahanan umat. > > Hubungan ruhaniyah ini lebih lama bertahan dari hanya hubungan structural. > Domein ruhiyah perlu dibangun sungguh-sungguh. > > SIMPULAN MENGUATKAN LEMBAGA PENDIDIKAN > > Tujuan pendidikan secara sederhana adalah membina anak didik agar memiliki > pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup menghadapi > tantangan hidupnya di masa yang akan datang dengan kecerdasan yang > dimilikinya. > > Pada saat ini lembaga pendidikan kita belum dapat menghasilkan apa yang > diharapkan karena proses pendidikan belum berjalan dengan benar. Di antaranya > ; > > • Pendidikan terlalu akademis, kurang menghubungkannya dengan kenyataan dalam > kehidupan. > > • Pendidikan masih saja menekankan pada jumlah informasi yang dapat dihafal, > bukan bagaimana menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. > > • Pendidikan kurang menekankan pada berfikir kritis dan kreatif. > > • Pendidikan kurang memberi tekanan pada pembentukan nilai dan sikap yang > mencerminkan agama dan budaya serta etos kerja yang baik. > > • Orientasi pendidikan pada lulus ujian dan ijazah, bukan pada kemampuan > nyata yang dimiliki. > > Kepastian kebijakan pemerintah daerah, dengan satu political action yang > mendorong pengajaran Nilai-Nilai Agama Islam melalui jalur pendidikan formal > dan non-formal. > > Political will ini sangat menentukan dalam membentuk generasi masa datang > yang kuat. > > Beberapa langkah nyata dapat ditempuh ; > > a. Memperbaiki proses belajar mengajar sehingga tekanan tidak lagi hanya pada > penguasaan jumlah informasi, tetapi bagaimana mencari dan mengolah informasi > secara kritis dan kreatif, pembentukan kepribadian dan sikap yang baik. > > b. Sekolah perlu memiliki perpustakaan yang menyediakan sumber belajar yang > lengkap untuk memperluas wawasan siswa dan tidak mencukupkan hanya pada buku > teks. > > c. Keberhasilan sekolah di ukur dari kemampuan siswanya memenuhi standar > > d. Dorong sekolah untuk bersaing secara sehat dengan mengutamakan mutu. > > e. Perlu pembudayaan nilai-nilai budaya Minangkabau yang berakar ke Islam > dalam keseharian di sekolah oleh seluruh warga tanpa kecuali. > > Pemerintah daerah perlu mengontrol pertumbuhan sekolah swasta melalui > penetapan standar yang ketat. > > Sosialisasi pengetatan standar mutu sekolah-sekolah secara terus menerus, > mesti dilakukan secara konsisten. > > Mengembangkan keteladanan (uswah hasanah) dengan sabar, benar, dan memupuk > rasa kasih sayang melalui pengamalan warisan spiritual religi. > > Menguatkan solidaritas beralaskan iman dan adat istiadat luhur. > > "Nan kuriak kundi nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso". > > Pendidikan generasi bangsa harus mampu melakukan strukturisasi ruhaniyah > dalam upaya mencetak generasi yang bertanggung jawab, dengan mengajarkan > nilai-nilai agama Islam. > > Strategi pendidikan maju, dan berperadaban, menjadi satu nikmat yang wajib > dipelihara, agar selalu bertambah. > > KHULASAHNYA ; > > Nilai-nilai Ajaran Tauhid senantiasa menguatkan hati, dengan kekuatan iman > dan taqwa, bersikap madani dan mandiri, serta berperilaku akhlak mulia dengan > meraih prestasi. > > Modal keyakinan tauhid memacu generasi terpelajar untuk bangkit dengan sikap > positif. > > a. Menjadi sumber kekuatan dalam proses pembangunan > > b. Menggerakkan integrasi aktif, > > c. Menjadi subjek dan penggerak pembangunan daerah dan bangsanya. > > Sebagai penutup, mari kita lihat perubahan di tengah arus globalisasi hanya > sebagai satu ujian, yang mendorong kita untuk selalu dapat berbuat lebih baik. > > Ketika bangsa sedang meniti cobaan demi cobaan yang melanda, mari tanamkan > keyakinan kuat, bahwa di balik itu, pasti ada tangan kekuasaan Allah SWT, > yang sedang merancang sesuatu yang lebih baik untuk kita, inna ma'al 'ushry > yusraa. > > Sebagai bangsa kita mesti sadar bahwa apapun yang terjadi di alam ini adalah > atas kehendak dan izin Allah Yang Maha Kuasa. > > Sikap terbaik dalam menghadapi ujian demi ujian, adalah sabar pada terpaan > awal kejadian dengan ridha. > > Tingkatkan kekuatan iman dan taqwa. > > Amalkan akhlak mulia sesuai adat istiadat bersendi syarak. > > Dijaga ibadah dengan teratur. > > Kuatkan diri dengan berdoa. > > اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الرِّضَى بَعْدَ القَضَى > > "Duhai Allah, hamba mohon kepada-Mu sikap ridha dalam menerima ketentuan-Mu" > > Semoga Allah memberi kekuatan memelihara amanah bangsa ini dan senantiasa > mendapatkan redha-Nya. A m i n. > > Padang, di se abad Hari Kebangkitan Nasional, dan Pendidikan Nasional, Mei > 2008. > > http://hmasoed.wordpress.com/2008/05/03/nilai-nilai-agama-islam-dalam-muatan-ajar-di-sekolah-sekolah-melihat-seabad-perjalanan-hari-kebangkitan-nasional/#comment-18 > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---