69 M ? wow... bayangkan kalau uang segitu besar dipakai untuk memberdayakan masyarakat kecil di jalur wisata juga misalnya branding handycraft atau mendirikan pusat infiormasi dll ..outcame nya pasti besar juga ketimbang replika istana yang telah terbukti gak bisa "mempertahankan dirinya" sendiri.
Rakyat Merdeka. Rencana pembangunan replika Istano Pagaruyung Batusangkar, diperkirakan menelan biaya hingga Rp 69 miliar untuk bangunan fisik dan kelengkapan istano. Saat ini sudah terkumpul dana untuk pembangunan hingga Rp 10 miliar. Jika DPRD menyetujui, Pemprov Sumbar akan alokasikan anggaran untuk pembangunan istano di APBD Perubahan. Saat ini panitia sedang melakukan melengkapi design bangunan istano. Kita melibatkan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) dan Ikatan Kontruksi Indonesia (Inkindo) untuk mendesign pembangunan ini lagi. Rencananya ini nanti akan kita tenderkan, ujar Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi kepada wartawan, Minggu (13/5). Selain penyempurnaan design, kata Gubernur saat ini sedang dilakukan penyelesaian tanah bangunan dengan pihak keluarga pemilik tanah keluarga Taufik Thaib. Insya Allah, bulan Juni mendatang kita akan melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kembali Istano Pagaruyung ini, kata Gamawan. Dana terkumpul Rp 10 miliar tersebut, kata Gamawan Rp 5 miliar lebih terkumpul di bank, Rp 3,5 miliar merupakan klaim asuransi dari Tata Wahana dan Rp 2 miliar bantuan dari dari Departemen Pariwisata Seni dan Budaya untuk non-fisik. Dana ini dimaksimalkan dulu untuk pembangunan fisik istana. Kalau memang DPRD Sumbar menyetujui kita akan anggarkan dalam APBD perubahan. Selain juga direncanakan menghimpun dari masing-masing kabupaten/kota, kata Gamawan. Rencananya pembangunan nantinya akan mengadopsi teknologi pembangunan. Misalnya, kalau selama ini rangka atap terbuat dari kayu, ke depan diusulkan materialnya berasal dari aluminium. Selain tahan bakar, bahan ini lebih ringan dan lebih mudah dalam pemasangan. Berbeda dengan kayu, selain langka di pasaran, bahan ini juga rawan terbakar. afi/jpnn Apo ka dibuek pak Gubernur? Senin, 14 Mei 2007, 08:15:15 WIB - oleh : bima Di Batusangkar tidak ada Raja Pak Gubernur, Batusangkar adalak Luak Nan Tuo. Dimana Luak punya Raja?. Luak itu Berpenghulu. Jadi kalau mau buat Rumah Bagonjong yg diklaim sebagai Istano jangan di Batusangkar, sebaiknya Kantor Gubernur itu disulap jadi Istano, selain di ibukota propinsi, jelas lebih netral. Dan Padang itu secara adat adalah Rantau. Rantau itu Ber Raja. Tolong direnungkan, sebab kalau nekat diahjar gempa dan petir kayak kematin. --------------------------------- Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---