SARANG LABAH-LABAH

Oleh : Dr.H.K.suheimi


Setiap kali saya lihat sarang labah-labah itu hati ini
 jadi 

kesal,  sebal, mata jadi berbulu. Betapa tidak,
dimanapun  sarang 

labah-labah itu berada selalu menimbulkan kekotoran,
kotor bentuk 

dan  suram  warnanya,  dipojok ruangan, disudut 
kamar,  di  atas 

jendela,  di temapat-tempat yang gelap, sulit di capai
dan  sukar 

dijangkau. Di pekarangan didalam taman, dan didekat
bungapun  dia 

membuat sarang menimbulkan kesan kotor dan kumuh. Maka
 dimanapun 

tampak  sarang  labah-labah ini selalu saya  musnahkan
 dan  han¬

curkan. 

Begitulah  kejadiannya  disuatu hari  minggu,  saya 
bersama 

anak-anak  membersihkan, merapikan dan menyiangi 
pekarangan  dan 

taman  bunga,  semua sampah dan semua yang 
kotor-kotor  termasuk 

sarang  labah-labah kami kikis habis, tidak  bersisa 
dibersihkan 

sampai  ke akar-akarnya. Anak-anak sayapun 
bercelopotan  bajunya 

karena  jaringan dan sarang labah-labah itu melekat
dan  menempel 

sewaktu  mereka memusnahkan sarang labah-labah itu.
Sampai  siang 

kami  bergotong  royong,  hingga terasa  sengatan 
dari  teriknya 

cahaya  matahari, barulah kami berhenti. Hati inipun
terasa  puas 
dan lega karena pekarangan tampak bersih dan sarang 
labah-labah¬pun  musnah.  Tapi  apa yang terjadi
sewaktu  esok  harinya  saya 
menyigi kembali pekarangan, ternyata disudut-sudut dan
di  tempat 
yang  agak  gelap tampak dan muncul kembali  sarang 
labah-labah, 
saya  sikat  sarang labah-labah itu dengan  sedikit 
kesal,  baru 
kemarin di sapu bersih, sekarang muncul lagi. Namun
besoknya  dan 
besoknya sarang labah-labah itu muncul kembali,
seperti tak  akan habis-habisnya,  sehingga saya bosan
membersihkannya,  lalu  saya 
duduk termenung, merenungkan sarang labah-labah dan
memperhatikan 
labah-labahnya sediri yang asyik menjalin dan merajut 
sarangnya. 
Tampak  dari  perutnya keluar lendir yang begitu 
keluar  berubah 
menjadi benang-benang seperti sutera, secara otomatis
lendir  itu 
mengering  dan berubah menjadi benang, dan benang
itupun  terajut 
dan  terjalin demikian indah dan sempuna seperti di 
perhitungkan 
secara matematik. Kotak-kotak yang di bentuknya
berukuran  kecil-
kecil  dan  hampir sama besarnya, cukup kuat untuk 
menangkap  se
rangga  yang tersesat, terjerat dan terperangkap,
sehingga  kalau 
ada  serangga yang terbang  melewati sarang
labah-labah itu  akan 
terjerat  dan  terperangkap, semakin serangga  itu 
bergerak  dan 
berusaha  melepaskan diri semakin dia terikat dan
terjerat  erat, 
hingga serangga itu letih tak berdaya, dan dengan
mudah akan   di 
terkam   di   mangsa  oleh  labah-labah   dan  
disantap   dengan 
lahapnya....  Begitulah cara labah-labah membuat 
sarangnya  yang 
berfungsi  sebagai  tempat tinggal, sekalian tempat 
tinggal  itu 
berguna  sebagai tempat mencari makan dengan menjaring
 serangga-
serangga yang akan lewat. Rumah dwifungsi, sebagai
tempat  nginap
mencari  ketentraman  dan  kedamaian sekali  gus 
tempat  mencari 
nafkah melahap makanan nan lezzat cita rasanya.
Menyaksikan semua 
itu  saya tak jadi marah dan saya tak jadi kesal, 
kemarahan  dan 
kekesalan  secara  berangsur-angsur berubah menjadi 
rasa  kagum, 
kagum merenungkan kegigihan dan ketabahan sang
labah-labah.  Yang 
walaupun  sarangnya,  tempat  tinggal yang  sekali 
gus  tempatya 
mencari  makan  dimusnahkan dan dihancurkan, dengan 
sabar  semua 
itu  di  terimanya bahkan begitu rumahnya  hancur 
dengan  segera 
rumah baru di bikinnya lagi, lebih indah , lebih kokoh
dan  lebih apik.  Tidak pernah dia mengeluh dan tidak
pernah dia  dia  keluh 
kesah,  tidak  pernah dia risau,  sewaktu  rumahnya 
dimusnahkan, 
padahal sarang itulah tempat satu-satunya dia
mengantungkan  diri 
dan  megantungkan nasib. Diterimanya semua itu sacara 
sabar  dan 
tawakal, lalu dengan pelan-pelan tapi penuh kepastian
dia  bangun 
kembali, dia berusaha kembali merajut dan membikin
sarang baru. Kalau  kita  simak bagaimana caranya dia 
mengharungi  hidup ini, mungkin kita akan taparangah,
lihatlah; dia tidak punya apa-apa. Dia  tidak punya
cangkul dia tidak punya bajak  dan  diapun tidak punya
 sesuatu apa, kepandaianpun dia tak  punya,  kakinya
lemah, rumahya  tidak kuat, badannya tidak kokoh dan 
dia  tidak perkasa, namun dia tidak cemas dan tidak
takut dalam  mengharungi hidup, karena dia punya satu
keyakinan bahwa asal  mau  berusaha akan memperoleh
hasil,"jariah manantang buliah". Walaupun  hanya
dengan modal  lendir   di perutnya yang bisa  di 
robah  menjadi benang ayak sutera, hanya dengan modal
itu saja dia dapat membi¬kin  rumah dan dengan sabar
di nantinya serangga yang  akan  jadi mangsa dan
makanannya.
        
Menyaksikan semua itu saya jadi salut dan angkat
tangan pada ketabahan,  keuletan dan kesabaran sang
labah-labah dalam  mengha rungi hidupnya. Dan saya
coba mwmbandingkan dengan diri saya sen¬diri,  yang 
punya kaki dan tangan,  kepandaian,  kepintaran  dan 
punya  fasilitas  yang bermacam-macam,  kok 
kadang-kadang  dalam 
menghadapi  dan  mengharungi hidup ini masih resah 
dan  gelisah, 
cemas dan takut seperti tak percaya bahwa Tuyhan itu
Maha  Penga¬sih dan Maha Penyayang, akan menyayangi
ummatnya, Dia menjanjikan 
rezki  pada  yang sungguh-sungguh berusaha,  Mengapa 
saya  harus lebih  lemah dari labah-labah yang lemah
itu.  Labah-labah  telah banyak memberi ajaran untuk
saya. Labah-labah bagaikan guru  yang mengajari dan
membimbuing kita bagaiman caranya mengharungi hidup
ini. Dia yang lemah, dia yang tidak berdaya, tapi
dalam  tubuhnya dalam  pribadinya terpancar
perjuangan, kesabaran  dan  ketabahan dan  semua  itu
menghasilkan buah yang lezat dan  sedap.  Sayapun
teringat akan jasa labah-labah ini sewaktu Nabi
Muhammmad  terke¬pung didalam sebuah Goa di Jabbal
Syuur, musuh sudah  berkeliling dan berdiri di mulut
Goa. Dengan pedang terhunus para musuh rasul itu 
ingin membunuh nabi, tapi musuh itu diamuk  keraguan 
karena menyaksikan  di pintu goa ada labah-labah lagi
asyik merajut  dan membuat  sarang.  Tak mungkin
Muhammad ada di dalam  kata  musuh, lihatlah  jaringan
 labah-labah tak ada yang  putus.  Labah-labah ikut 
berperan  aktif dalam menyelamatkan Rasul kita  Nabi 
besar Muhammad  S.A.W. Pantas rasanya acungan jempol
dan uluran  tangan di peruntukkan baginya.
Di  hari ini kebencian dan kekesalan saya  pada 
labah-labah mulai berubah,  karena  labah-labah yang 
semula  menganggu  dan menyebalkan  itu ternyata punya
hikmah dan pelajaran  tersendiri, saya  jadi lapang
hati dan jadi lebih sabar dan  pemaaf.  Semakin saya 
perhatikan labah-labah itu, semakin saya  mengerti 
tentang dirinya,  makanya  saya dengan mudah dapat 
memaafkannya.  Memang kalau  kita mengerti sesuatu,
maka kita mudah  memaafkan  sesuatu Semua itu karena
saya sempat menyaksikan kehidupan dan perjuangan
mempertahankan  hidup dari seekor labah-labah 
disarangnya.  Saya kenang labah-labah itu dan saya
kirimkan satu tulisan untuknya.

Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah  Firman 
suci_Nya dalam Al_Qur'an surat Ali Imran ayat 133 dan
134 :

  
"Dan bersegeralah kepada keampunan dari Tuhanmu dan
kepada Syurga 
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk  orang-orang yang bertaqwa.(Yaitu) orang-orang
yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang mauoun 
di waktu sempit, dan orang-orang yang  menahan 
amarahnya dan  memaafkan kesalahan orang. Allah
menyukai  orang-orang  yang berbuat kebaikkan". 



P a d a n g  24 April
1993............................................      
   


 
____________________________________________________________________________________
Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke