Sumbar Tak Punya Panutan, Azwar : Dunsanak di Kampuang Ndak Bataratik   

Selasa, 17-Juli-2007, 11:34:31
Telah dibaca sebanyak 38 kali

        
  <http://67.15.74.95/~butiki01/images/dot.gif>         

  <http://67.15.74.95/~butiki01/images/inset/17-07-07_hl1.jpg> Jakarta, 
Padek-Masalah mendasar bangsa (termasuk di Sumbar) sekarang hanya satu, yakni 
tak punya panutan lagi. Pejabat saat ini hanyalah berpura-pura jadi panutan dan 
sama sekali tidak memberikan teladan yang dapat ditiru oleh generasi muda.      
  
  <http://67.15.74.95/~butiki01/images/dot.gif>         
Penegasan tersebut disampaikan tokoh masyarakat Minang Awaloeddin Djamin dalam 
acara memperingati seperempat abad Bako IKK Padang di Hotel Sjofian Cikini 
Jakarta Pusat, baru-baru ini. "Pilkada yang diselenggarakan saat ini, lebih 
kepada nuansa politis dan sama sekali tidak memberi ruang gerak bagi masyarakat 
luas secara lebih adil.Akibatnya muncullah para pejabat yang berpura-pura jadi 
panutan," tegas Awaloeddin Djamin. 

Menurut mantan Kapolri itu, proses lahirnya tokoh yang benar-benar mampu jadi 
panutan itu, dimulai dari sikap hidup yang secara ikhlas mau menghargai 
jasa-jasa para pahlawan. "Sikap mau menghargai inilah tidak lagi dipunyai oleh 
bangsa ini," tegasnya.Salah satu di antara tanda-tanda bangsa ini tidak lagi 
menghargai nilai-nilai kejuangan para pahlawan, kata Awaloeddin adalah 
kurangnya upaya bangsa ini untuk menelusuri para pejuang kemerdekaan yang wafat 
dan tahu dimana hutan rimbanya."Khusus untuk orang Minang, pun demikian. Tak 
satupun di antara generasi Minang yang punya rasa ingin tahu di mana wafatnya 
tokoh-tokoh nasional asal Minang seperti Tan Malaka, Sutan Syahrir dan Chairul 
Saleh," kata Awal. 

  <http://67.15.74.95/~butiki01/images/inset/17-07-07_hl.jpg> Selamat datang: 
Tugu Selamat Datang di Jalan Dr Hamka samping Minang Plaza ini menjadi simbol 
keramah-tamahan masyarakat Minangkabau yang siap menerima tamu. 

Tiga tokoh nasional asal Minang tersebut, lanjut Awaloeddin, meninggal dengan 
cara yang sangat tragis."Tan Malaka tak pasti di mana wafatnya, sementara 
Syahrir dan Chairul Saleh meninggal sebagai orang tahanan dan hingga kini tak 
satu pun di antara orang Minang yang mempertanyakan statusnya sebagai tahanan 
oleh sebuah rezim," ujar Awal.Bersamaan dengan itu, Azwar Anas, juga 
mengkritisi soal dekadensi moral di Ranah Minang. "Dunsanak wak di kampuang lah 
banyak ndak bataratik. Sopan santun terhadap orangtua dan ninik-mamak tidak 
lagi jadi pakaian orang Minang," tegas Azwar Anas. 

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah daerah selalu mengelu-elukan bahwa prestasi 
pendidikan di Sumbar kian membaik. Sementara hal lain yang lebih berharga dari 
sekadar kecerdasan intelektual, yakni kecerdasan emosional yang kian merosot 
tidak lagi dijadikan indikator kecerdasan anak nagari.Azwar berharap, kondisi 
yang menyuramkan masa depan Minang ini hendaknya dapat disikapi secara bijak 
oleh Bako IKK Padang yang berusia 25 tahun pada 14 Juli lalu. "Kalau akan 
membantu dunsanak, bantulah mereka dengan hal-hal yang lebih bersifat produktif 
dan berdampak positif terhadap kecerdasan emosional di masa datang," pinta 
Azwar. 

Mantan Menko Kesra itu juga mengkritik prilaku para pejabat di Sumbar yang PAD 
oriented. "Saya sering sekali menerima keluhan dari para calon investor di 
Sumbar yang belum memulai usahanya tapi dikejar-kejar oleh para pejabat untuk 
membayar pajak. Melalui forum ini, saya mengimbau agar kepala daerah, baik itu 
gubernur maupun walikota/ bupati memecat para pejabat yang tidak pro investasi 
dan lapangan kerja bagi anak nagari itu," tegas Azwar Anas.Selain dihadiri 
Awaloeddin Djamin dan Azwar Anas, peringatan seperempat abad Bako IKK Padang 
juga terlihat para tokoh Minang antara lain Dasrul Lamsuddin, Irzan Said, 
Ridwan Fatharuddin, Ketua Umum Gebu Minang Asril Tanjung dan Himpunan Alumni 
SLTA Sumbar Jasri Marin. (fas) 
        

 <http://us.rd.yahoo.com/evt=48224/*http://sims.yahoo.com/>  


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke