Tentang dari mana asal nama Silungkang dan sejak kapan nagari ini memakai
nama Silungkang hingga kini masih dipertanyakan. Belum ada yang secara pasti
dapat menjawabnya. Karena memang belum pernah dilakukan penelitian.

Yang terang di Silungkang memang ada lurah yang bernama Lungkang. Lurah itu
airnya mengalir melalui Surau Bingkuang dan bertemu dengan Batang Lasi
sebelum Lubuak Nan Godang. Ada yang memperkirakan dari nama lurah Lungkang
inilah nama Silungkang.

Tetapi ada pula yang memperkirakan bahwa nama Silungkang itu berasal dari
Sawah Lungkang. Nampaknya perkiraan ini agak jauh dari kemungkinan. Sebab di
sekitar mengalirnya air lurah Lungkang sampai bertemu dengan Batang Lasi tak
ada tanda-tanda bahwa di masa lalu tempat itu adalah persawahan. Yang
terkenal (dekat pertemuan lurah Lungkang dengan Batang Lasi) ialah Polak
Pisang (Ladang Pisang). Sedang di mudieknya ialah Polak Kopi. Tak kelihatan
bekas-bekasnya bahwa Polak Piang dan Polak Kopi itu dulunya sawah.

Lain pula halnya dengan buku Mambangkik Tareh Tarandam. Nama Lungkang itu
dikaitkannya dengan legenda Adu Kerbau1). "Lungkang" itulah nasehat yang
diberikan pemimpin-pemimpin (3 bersaudara : Nan Tuo, Nan Tongah dan Nan
Ketek) Talang Tului Batu Badegui, tatkala utusan Kerajaan Bukit Batu Patah
datang mencari ikhtiar guna melawan Kerbau besar dari orang Jawa.

Tatkala utusan Kerajaan Bukit Batu Patah menanyakan apakah yang dimaksud
Lungkang, oleh Nan Tuo dikatakan yang dimaksud dengan Lungkang ialah "Lawan
yang besar ialah yang kecil, lawan yang panjang ialah yang singkat, lawan
jantan ialah betina".

Keterangan Nan Tuo itu diperkuat oleh Nan Tongah dengan kata-kata : "Itu
sebenarnya. Sebab di alam ini terjadi segala dua. Cobalah berguru ke alam
Lungkang". Kemudian Nan Ketek memperkuat pula keterangan Nan Tuo dan Nan
Tongah.

Utusan pun kembali ke Bukit Batu Patah, setelah ada kepastian dari
pemimpin-pemimpin Talang Tului Batu Badegui itu bahwa nasehatnya dapat
dipertanggung jawabkan. Nampaknya nasehat "Lungkang" itu dapat diterima
Bukit Batu Patah. Dan kemudian terjadilah pertarungan kerbau besar dari Jawa
dengan anak kerbau yang pakai taji dan pertarungan ini dimenangkan Anak
Kerbau.

Dan dari nasehat Lungkang inilah asal nama Silungkang.

Bila kita lihat Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminta maka Lungkang itu
artinya ialah "selokan" atau "pelimbahan". Bisa saja dalam selokan atau
pelimbahan itu terdapat benda atau materi yang besar berlawanan dengan yang
kecil, yang panjang berlawanan dengan yang singkat, yang jantan berlawanan
dengan betina. Tetapi yang pasti Lungkang bukan berarti besar lawan kecil,
panjang lawan singkat, jantan lawan betina.

Di samping itu ada pula yang mengatakan bahwa nama Silungkang ini berasal
dari bahasa Sansekerta yang berarti "Lowongan batu yang tinggi". Nama
Silungkang ini mulai diletakkan pada abad ke VI Sebelum Masehi. Sebelum
bernama Silungkang namanya Talang Tului Batu Badegui.

Ada dua curaian mengenai penukaran nama itu. Pertama penukaran nama ini
adalah untuk menyesuaikan nama dengan keadaan alamnya. Silungkang adalah
nagari yang tandus2), punya hanya sedikit dataran yang kiri kanannya diapit
oleh bukit yang tinggi dan memang seperti lowongan batu. Kedua penukaran
nama ini adalah hadiah dari Kerajaan di Periangan Padang Panjang.

Dari mana sumber keterangan di atas tak ada penjelasan. Karena itu belum
bisa dipastikan kebenarannya.

Apalagi bila diingat yang memakai nama Silungkang bukan hanya nagari
Silungkang yang dulunya bernama Talang Tului Batu Badegui, tetapi juga
terdapat nama kampung Silungkang di Sulit Air dan Palembayan. Apakah letak
kampung Silungkang di sana juga diapit oleh bukit-bukit yang tinggi dan
apakah juga hadiah dari Kerajaan di Periangan Padang Pajang ?

Jadi hingga kini dari mana asal nama Silungkang dan sejak kapan nama
Silungkang menggantikan Talang Tului Batu Badegui masih memerlukan
penelitian lebih lanjut. Tugas generasi mudalah untuk menggali sejarahnya.

Lepas dari persoalan dari mana asal nama
Silungkang<http://www.silungkang.com/>,
maka kini Silungkang termasuk dalam Kabupaten
Sawahlunt<http://www.sawahlunto.go.id/>
o/Sijunjung <http://www.sijunjung.go.id/> (tahun 1988). Di sebelah Barat
berbatas dengan nagari Kubang dan Lunto. Di sebelah Timur berbatas dengan
nagari Batu Manjulur dan Tarung-Tarung. Di sebelah Utara berbatas dengan
nagari Pianggu dan di sebelah Selatan berbatas dengan nagari Padang
Sibusuk.

Menurut sensus terakhir (sumber tulisan ini dibuat tahun 1988) penduduk
Silungkang yang menetap di kampungnya berjumlah 8400 orang. Sedang yang
tinggal di perantuan kurang lebih 10.000 orang. Secara administratif Negari
Silungkang dibagi dalam 7 Jorong : Silungkang Khusus (4300 orang); Muaro
Kalaban (3360 orang); Taratak Boncah (440 orang); Bukit Kociek atau Talang
Tulus (210 orang); Sungai Cocang (150 orang); Rumbio (120 orang); Bukit
Kuning (110) orang.

Dengan dikeluarnya Perda (Peraturan Daerah Sumatera Barat No. 13/1983) maka
Jorong-jorong itu ditetapkan menjadi Desa. Kini Jorong Silungkang Khusus
telah menjadi Desa Silungkang Khusus.



*Catatan Kaki :*

1) AA Navis : Alam Terkembang Jadi Guru

Pada suatu masa datanglah Balatentara yang dipimpin Anggang dari Laut yang
hendak menaklukan mereka. Melihat kekuatan pasukan itu, mufakatlah Datuk
yang berdua (Datuk Katumanggungan dan Datuk Parpatih Nan Sabatang) beserta
Cati Bilang Pandai untuk mencari akal bagaimana menangkis kedatangan musuh.

Akhirnya didapat kata sepakat bahwa untuk melawan pasukan yang kuat itu
haruslah dengan tipu muslihat. Muslihat yang dipilih ialah mengadu kerbau.
Kerbau siapa yang menang, itulah yang memenangkan pertempuran. Usul diterima
oleh Panglima Pasukan yang datang. Lalu Panglima Armada mengirim kurir ke
negeri asalnya untuk menjemput kerbau yang paling besar. Jarak kedua jung
tanduknya empat depa. Untuk menandinginya tidak ada kerbau yang sepadan.
Cati Bilang Pandai mengajukan saran agar kerbau besar itu dilawan dengan
anak kerbau yang lagi sarat menyusu. Sebelum dilepas di gelanggang, anak
kerbau itu beberapa hari tidak dibiarkan menyusu pada induknya. Pada
hidungnya diikatkan sepotong besi yang runcing. Besi itu disebut Minang"
(hlmn. 51-52).

2) Rusli Amran dalam bukunya "Sumatera Barat Plakat Panjang", yang
diterbitkan Sinar Harapan Jakarta tahun 1981, pada halaman 292 antara lain
mengemukakan bahwa Verkerck Pistorius, seorang kontrolir Belanda di
Bovenlanden pernah mengunjungi Padang Sibusuk dan Silungkang (Kolonial
Verslag 1876, lamp O 1877 lamp). Dalam laporannya antara lain mengatakan :
"Jika kita di Padang Sibusuk memasuki jalan setapak yang mendaki-menurun
sepanjang Batang Lasi yang banyak mengandung emas, hingga ke Silungkang
dengan jarak 7 1/2 km. Kita melihat semacam pintu gerbang di gua batu. Di
kiri kanan menjulang tinggi lereng gunung yang terjal dan gelap, dan sungai
tadi dengan gemuruhnya memaksakan diri melalui tempat sempit di gua batu
itu. Kalau kita melewati semacam pintu gerbang tadi, kita sampai di dataran
yang sangat elok. Di sini berdiri beratus-ratus rumah mereka di tengah
persawahan atau di sela-sela lereng gunung. Mereka kepunyaan orang-orang
yang tinggal di Silungkang dan mereka mengerjakan sawah-sawah itu
diperbatasan nagari, atau berladang di atas bukit-bukit atau bekerja di
tambang emas milik rakyat".



Sumber : Buku Silungkang dan Adat Istiadat Oleh Hasan St. Maharajo, Edisi 1,
Mei 1988

-auliahazza, 34 th-
-- 
http://auliahazza.com/
http://auliahazza.belajar-islam.com/

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke