Tenunan Sumbar Perlu Inovasi
Jumat, 06 Juni 2008 Batusangkar, Padek-- Tenunan hasil kerajinan Pandai Sikek, Kabupaten Tanahdatar merupakan aset yang tak ternilai harganya dan merupakan hasil karya turun-temurun yang harus dipertahankan. "Kita harus kembangkan terus tenunan ini. Untuk pengembangannya perlu inovasi baru sehingga kita tidak kalah bersaing dengan hasil tenun daerah lain," ujar Ketua Dekranas Ny Hj Mufidah Jusuf Kalla saat meresmikan Pusat Inovasi Pengembangan Tenun Pandai Sikek, Kabupaten Tanahdatar, kemarin. Pada kesempatan yang dihadiri Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Sekprov Sumbar Yohanes Dahlan dan Bupati Tanahdatar Sadiq Pasadigoe itu, Mufidah meminta pengrajin Pandai Sikek untuk mendaftarkan hak intelektualnya sehingga tidak dijiplak dan tidak bertengkar dikemudian hari. Selain itu, dinas terkait juga harus mendorong agar hasil karya yang dimiliki pengrajin itu didaftarkan. "Jika tidak didaftarkan, bisa saja hasil karya yang kita miliki itu diakui oleh orang lain," ingat Mufidah pada acara yang juga dihadiri unsur pemangku adat dan ninik mamak dalam lingkungan Kecamatan X Koto, Tanahdatar. Dia juga berharap hasil kerajinan Pandai Sikek berkembang lebih baik lagi dan bisa bersaing di pasaran global. Untuk itu, pengrajin tenun perlu terus dilatih dan dibina. Tidak cukup hanya mengandalkan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini saja. "Pengrajin juga perlu memperoleh ilmu tambahan sehingga bisa menghasilkan produk tenun songket tradisional maupun kontemporer yang cocok untuk segmen menengah ke atas," tegasnya. Usaha tenunan tersebut, lanjut Mufidah juga menyerap tenaga kerja, termasuk bagi masyarakat yang menganggur atau putus sekolah sehingga bisa mandiri dalam berusaha mencapai kehidupan lebih baik. Menteri Perindustrian RI Fahmi Idris mengaku bangga dan menyambut baik ide yang dilontarkan Ketua Dekranas, salah satunya dengan membangun pusat inovasi pengembangan tenun Pandai Sikek. Ide tersebut perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkrit oleh perajin Pandai Sikek. Apalagi jika ingin bersaing di pasar global. "Jika kita tidak menyiapkan diri sejak awal, maka kita akan kalah bersaing dengan negara lain," kata Fahmi Idris. Bupati Tanahdatat Shadiq Pasadigoe mengungkapkan, gagasan menjadikan Pandai Sikek, Kecamatan X Koto sebagai pusat pengembangan tenunan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2007 lalu. Bahkan telah dianggarkan dalam APBD Tanahdatar dana senilai Rp350 juta. "Ide pembangunan sekolah tersebut berasal dari Ibu Mufidah. Ini didasari niat agar kerajinan Tanahdatar terus dikembangkan turun temurun dan di desain dengan berbagai inovasi sesuai kebutuhan pasar atau masyarakat," jelas Sadiq. Untuk menunjang ide itu, dibangun pusat inovasi dengan memanfaatkan sekolah regrouping. Namun saat ini yang menjadi kendala, adalah sempitnya jalan untuk menuju sekolah sehingga sulit bagi bus pariwisata masuk ke lokasi pusat pengembangan tenun tersebut. Kunjungan kerja Mufidah Jusuf Kalla ke Tanahdatar kemarin, ditutup dengan penyerahan bantuan bibit kepada petani jagung hibrida di Nagari Tanjung Bonai. (mal) (c) 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar === E-MAIL: [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image002.jpg>>