Ke kantor aku memakai jeans.  Kadang atasnya kemeja, seringnya adalah kaos.  
Berkerah atau tidak.  Dari pertama bekerja, belum pernah aku mengenakkan celana 
bahan atau kemeja panjang tangan lengkap dengan dasinya.  Terakhir mengenakkan 
gaya seperti itu, hanyalah ketika wawancara kerja untuk sebuah perusahaan.  
Dimana, akhirnya pekerjaan itu tidak jadi kuambil.


Aku sudah kehilangan kemampuan berpakaian rapih.  Pernah dipaksakan, tapi 
hasilnya sangat kacau.  Aku menyerah, sepertinya memang aku sudah terlahir 
untuk tidak bisa rapih seperti itu.  Kemaren seorang teman menghadiahkan sebuah 
kemeja, yang konon kata isteriku harganya berkisar 800an.  Ketika aku coba, 
kukatakan pada isteriku kalau rambutku pakai gel atau celana pantalun mungkin 
baru pas.  Kemungkinan kemeja itu akan tetap nongkrong di lemari, sangat jarang 
terpakai.


Aku termasuk seorang minang yang telat mengenal 501. Alasan pertama,karena 
tidak bergaul.  Kedua, sampai lulus kuliah aku tetap menganggap ayah ibuku 
orang yang miskin. Bercelana levis 501 adalah sebuah mimpi yang hampir mustahil 
terwujud.  Sampai lulus SMA, jeans termahal yang kupunya adalah bermerek edwin, 
satu pasang.  Itulah yang menemaniku ketika class meeting, perpisahan kelas 3 
dan pendaftaran kuliah.


Aku pernah menjadi olok-olok tentang jeans yang kupakai.  Ketika edwin 
kesayangan dipakai, aku diolok. Celana kebangsaan! ketika merek antah berantah 
kupakai, ucapannya sabana gaul sarawa komandan mah. Itu sempat membuatku 
minder.  Kalau ada acara di sekolah dimana boleh berpakaian bebas, aku lebih 
memilih memakai celana abu-abu sekolah saja.


Beruntung aku sekolah di tanah jawa. Di kampus yang merk celana bukanlah hal 
penting lagi.  Kubeli celana edwin satu lagi ketika tingkat satu.  Ketika aku 
sudah bisa mendapatkan uang sendiri dari mengajar di sebuah bimbingan belajar, 
aku membeli celana lea.


Pertama kali bekerja, aku mendapatkan pendapatan di atas rata-rata sarjana baru 
lulus kuliah.  Konsekuensinya, aku harus mengembara ke tempat-tempat yang jauh 
di pelosok kalimantan dan papua.  Gaji pertama, kubelikan adikku komputer.  Aku 
tahu rasanya bagaimana dalam sebuah kos-kosan, hanya kita yang tidak punya 
komputer.  Gaji bulan keduaku adalah membeli sebuah walkman, satu jam casio, 
sepatu adidas, satu celana lea, satu celana levis 501.  Adidas dan levi's 
pertamaku!


Hari ini aku membuka lemari.  Melihat koleksi celana jeansku.  Hanya satu yang 
tidak bermerk levi's.  Kulihat sepatu ketsku, 3 pasang. Adidas 2 dan 1 puma.  
Kalau hanya untuk mewujudkan mimpi punya levi's dan adidas, aku sudah 
melewatinya. Obsesiku untuk merek-merek tersebut sudah mulai habis. Jeans 
selanjutnya dibeli  hanya didasar faktor kenyamanan belaka.  Tak peduli lagi 
mereknya levi's, lea atau merk lain yang pernah diledek temanku.  Masih kuingat 
beberapa: elpaso, rocky jeans, chris power.  Harganya sepersepuluh levi's.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke