Berikut daftar lengkap 34 parpol nasional yang lolos menjadi peserta Pemilu
2009.

A. Parpol Lama:

1. Partai Amanat Nasional (PAN)
2. Partai Bintang Reformasi (PBR)
3. Partai Bulan Bintang (PBB)
4. Partai Damai Sejahtera (PDS)
5. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
6. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
7. Partai Demokrat (PD)
8. Partai Golkar
9. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
10. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
11. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
12. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
13. PNI Marhaenisme
14. Partai Pelopor
15. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
16. Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

B. Parpol Baru:

1. Partai Bangsa Nasional (PBN), 24 provinsi
2. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), 27 provinsi
3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), 31 provinsi
4. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), 33 provinsi
5. Partai Indonesia Sejahtera (PIS), 33 provinsi
6. Partai Karya Perjuangan (PKP), 22 provinsi
7. Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), 25 provinsi
8. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), 25 provinsi
9. Partai Kedaulatan, 23 provinsi
10. Partai Matahari Bangsa (PMB), 25 provinsi
11. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), 25 provinsi
12. Partai Patriot, 23 provinsi
13. Partai Buruh Rakyat Nasional (PBRN), 23 provinsi
14. Partai Pemuda Indonesia (PPI), 23 provinsi
15. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), 23 provinsi
16.  Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB), 22 provinsi
17. Partai Persatuan Daerah (PPD), 22 provinsi
18. Partai Republik Nusantara (PRN), 22 provinsi



Selain 34 parpol nasional, KPU juga menetapkan 6 parpol lokal Nanggroe Aceh
Darussalam sebagai peserta Pemilu 2009 berdasarkan hasil verifikasi oleh
Komite Independen. Parpol lokal tersebut adalah Partai Aceh, Partai Aceh
Aman Sejahtera, Partai Bersatu Aceh, Partai Daulat Aceh, Partai Rakyat Aceh
dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh.

Pada 7 Juli 2008 21:58, jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>   Pak Syaaf
>
> Ambo mangirim tulisan sajo
> nan baru angek ambo buek minggu kapatang
> sekedar...manambah2 isi blog ambo
> semoga berkenan..salamaik mambaco
>
> ---------------------------------------------
>
> *DUNIA POLITIK *
>
> *Oleh :  Ir. Jupardi*
>
> *
> *
> Saya memang cukup banyak kenal dengan teman-teman dari berbagai latar
> belakang pendidikan dan profesi yang terjun di dunia Politik khususnya di
> Kota Pekanbaru. Sejak menjamurnya partai diera Reformasi setelah tumbangnya
> Orde Baru ( Iwan Falls dalam sebuah lirik lagunya tentang Orde Reformasi ini
> berkata "Orde Paling Baru).
>
> Bahkan teman-teman satu alumni saya di Fahutan IPB yang jumlahnya cukup
> banyak di Riau semenjak tumbangnya industri kayu (Baca; HPH) yang berakibat
> PHK, mereka mencoba beralih haluan menjadi Politikus atau minimal aktif
> dalam sebuah Partai, berbagai jabatan yang dipegangnya mulai hanya sekedar
> aktif di Partai, elemen penting organisasi kepemudaan yang merupakan
> onderbow partai, anggota dewan di tingkat pemerintahan kota, atau sekedar
> heboh sana sini menjelang Pilkada sebagai Tim Sukses.
>
> Nah jika kita mau terjun di dunia Politik mau tidak mau kita harus masuk
> dalam jeratan idiom mereka"* Inilah dunia politik tidak ada kawan dan
> lawan yang abadi dan politik itu berubah setiap waktu, yang abadi itu adalah
> kepentingan".
>
> *Pertanyaan bisakah saya seperti itu, dan harus diingat juga saya bukan
> malaikat, saya hanya seorang manusia sedikit banyak tentunya saya belum bisa
> menahan godaan di glamournya dunia Politik yang penuh gonjang ganjing, sikut
> menyikut, tohok menohok dari belakang, menggunting dalam lipatan dan lain
> sebagainya sesuai dengan Idiom di dunia  partai/politik tersebut.
>
>
>
> Faktanya jika saya berkumpul dan berdiskusi dengan teman-teman saya yang
> terjun di dunia partai/politik memang begitu, saya mencoba berbaur saja atau
> sedikit sumbang saran bisa saja dalam bentuk taktik dan strategi atau
> tulisan-tulisan untuk pidato  mereka tanpa mengikuti lagak ragam dan gaya
> mereka dalam berpolitik. Hal ini disebabkan "periuk nasi" saya selama ini
> memang ditopang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan saya di
> dunia swasta. Tentunya saya tidak punya waktu untuk bergerak bebas seperti
> mereka karena terikat dengan segala aturan di Perusahaan (Terutama Jam
> Kerja)
>
>
> Paling imbas dari berteman dengan mereka,  saya suka ditraktir makan
> enak-enak disebuah restoran mewah..atau mungkin saja dia sedang mengadakan
> lawatan ke Jakarta atau  studi banding (piknik kali ya)  misalnya ke
> Hongkong, Singapur dan Malaysia biasanya pulang-pulang memberi saya
> oleh-oleh  berupa souvenir cantik semisal pulpen..yang agak mentereng
> (he..he..he)
>
>
> Jika saya terjun kedunia politik (ada juga teman yang menyarankan
> bergabung) mau tidak mau saya selama ini  hobby musik Art Rock, Dang Dut,
> Pop serta Iwan Falls harus membuang jauh-jauh nyanyian tersebut. Setiap hari
> saya harus bernyanyi lagu Vina Panduwinata yang liriknya sedikit dibelokan
> "Politik...tak mengenal Logika"
>
> Seandainya diperjalanan saya menyanyikan lagu Iwan Fals (Baca: Kritik
> Sosial dll) maka saya harus berada diluar dan akan dicibir baik oleh kawan
> maupun lawan. Seandainya juga saya masih memaksakan diri tetap berteriak
> dengan lagu Iwan Falls maka ibaratnya saya berteriak ditengah gurun tandus
> yang ganas tak bertepi, saya akan kehabisan suara, tenggorokan saya perih
> meradang, tubuh saya dehidrasi dan akhirnya saya pingsan serta terkapar di
> gurun tandus tersebut
>
>
>
>
> Berharapan dan berdoalah lewat seorang musafir baik hati dengan ontanya,
> lalu dia memberi seteguk air dan sebutir korma serta  membopong  keatas
> ontanya lalu membawa saya keluar dari Gurun tandus yang gersang dan panas
> (baca : Dunia Politik).
>
> Hidup memang terkadang dihadapkan pada sebuah pilihan, dan kita dipaksa
> harus memilih, tapi semua kembali kepada diri kita mana yang harus kita
> pilih.
>
>
>
>
> Begitulah sedikit ilustrasi saya tentang dunia politik, silahkan kembali
> pada diri sendiri jika kita siap ,  tidak ada salahnya terjun kedunia
> politik, dan kita juga harus siap dengan kondisi serta realitata bangsa kita
> dalam berpolitik dan berdemokrasi. Mungkin ada juga para politikus yang
> bertahan dan berteriak di gurun tandus yang ganas dan  selalu meneriakan
> kebenaran dan kepentingan rakyat tapi orang seperti ini harus  memiliki
> "ekstra energi" yang luar biasa, agar tidak pingsan dan terkapar di gurun
> tandus yang gersang tersebut, Nah ..berapa banyak orang seperti ini di
> Negeri ini,  entahlah saya tidak pernah menghitungnya.
>
>
>
> *Pku,6 Juli 2008*
>
>
>
> http://jupardi.multiply.com
>
>
>
> --- On *Mon, 7/7/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] OOT: PEMILU 2009, URANG AWAK KA MAMILIAH PARTAI APO
> ?
> To: "Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com>
> Date: Monday, July 7, 2008, 11:29 AM
>
>
>    Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
>
> Karano kito urang Minang adolah juo warganegara Indonesia, ambo angkek
> topik ko ka palanta, partai ma nan ka kito piliah ? Ma nan madakeki ABS SBK
> ?
> Artikel pak Salahuddin Wahid no mungkin dapek jadi pambuka ota politik.
> [Dulu kabanyo urang awak ko jago politik. Kini antah baa kolah, nampaknyo
> dingin-dingin sajo, kalau ambo indak salah liek. Wacana kito nampaknyo kini
> bakisa ka nan ketek-ketek ajo. ]
>
>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (L, 71 th, Jakarta)
> Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
>
> SUARA PEMBARUAN DAILY  7 Juli 2008.
>  ------------------------------
>  Perkiraan Peta Politik 2009
>
> *Oleh Salahuddin Wahid *
>
> PU belum memutuskan parpol mana yang boleh ikut Pemilu 2009, tetapi
> tampaknya akan lebih banyak jumlahnya daripada peserta Pemilu 2004, lebih
> dari 30 partai. Itu menunjukkan tingginya minat untuk mendirikan parpol di
> kalangan tokoh masyarakat. Contohnya, Wiranto mendirikan Partai Hanura,
> Prabowo mendirikan Gerindra, Sutiyoso membantu sejumlah partai, Harmoko
> juga. Selain itu, muncul beberapa partai sebagai sempalan dari partai lama
> yaitu Partai Matahari Bangsa dan PKNU.
>
> Tentu timbul pertanyaan sejauh mana prospek sekian banyak partai itu?
> Partai mana saja yang bisa menembus angka pemilih 2,5% dari jumlah pemilih
> yang menggunakan hak suara sehingga bisa dihitung perolehan suaranya? Partai
> mana yang bisa memperoleh kursi di atas 3% sehingga bisa membentuk fraksi di
> DPR. Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan itu kalau tidak menguasai peta
> politik Indonesia .
>
> Peta politik Indonesia dimulai pada pemilu pertama tahun 1955. Saat itu
> empat partai teratas, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, menguasai sekitar 72%
> kursi DPR. Pemilu 1971 sampai 1997 bisa kita abaikan karena pemilunya tidak
> bebas dan rahasia. Era Orde Baru berhasil memunculkan Golkar sebagai
> kekuatan politik yang berarti sampai sekarang.
>
> Kalau kita kaji secara sederhana, maka PNI menjelma menjadi PDI Perjuangan.
> Masyumi menjelma menjadi PAN, PKS, PBB, dan sebagian ikut PPP. Partai NU
> menjelma menjadi PKB dan sebagian ikut PPP dan Partai Golkar. Kalau pada
> tahun 1998 ketika PBNU (baca: Gus Dur) mendirikan partai mengikutsertakan
> tokoh-tokoh NU di PPP dan Partai Golkar, bisa jadi partai yang dibentuk PBNU
> bagi warga NU itu akan mendapat suara terbesar. PPP akan gembos dan pemilih
> Partai Golkar akan berkurang cukup banyak. Tahun 1955 NU memperoleh 18%
> jumlah suara
>
> Pemilu 2004 menghasilkan tujuh parpol yang menguasai 85% jumlah kursi,
> yaitu Partai Golkar, PDI-P, PKB, PPP, PD, PKS, dan PAN. Dari tujuh partai
> itu, beberapa mengalami perpecahan. Dari Golkar muncul partai Hanura, dari
> PDI-P muncul PDP, dari PKB muncul PKNU, dari PAN muncul PMB. Dari peta 1955,
> hanya PNI yang relatif masih utuh, walaupun ada PDP dan partai lain dari
> rahim PNI yang sudah ada sejak 1998.
>
> Partai Golkar adalah tempat berhimpun pengikut Pak Harto, yang merupakan
> salah satu kekuatan politik yang amat berarti. Selain Golkar, mereka juga
> berhimpun di Demokrat, Hanura, dan sejumlah partai lainnya. Tetapi yang bisa
> menjadi fraksi di DPR selain Golkar dan Demokrat, tampaknya hanya Hanura,
> mungkin masih ada satu partai lagi. Yang lain akan rontok.
>
> Pewaris Masyumi yang masih dekat secara ideologis adalah PKS, yang jelas
> akan bertahan bahkan mungkin meningkat perolehan suaranya. PPP hanya
> menampung sebagian kecil pelanjut pemilih tradisional Masyumi. PAN dan PMB
> akan memperebutkan suara warga Muhammadiyah, walaupun PAN sudah mencoba
> memperluas wilayah pemilih. Tampaknya keduanya akan menembus batas 2,5%
> jumlah pemilih dan menjadi fraksi kecil atau menengah di DPR. PBB masih
> belum jelas apakah bisa menembus batas 2,5% jumlah suara.
>
> Pewaris suara pemilih NU adalah PKB, PKNU, PPP, serta Golkar. PKB jelas
> akan me- nurun suaranya akibat konflik internal, tetapi akan tetap bertahan
> sebagai fraksi me-nengah kalau didukung Gus Dur. Kalau Gus Dur tidak
> mendukung, PKB bisa men- jadi fraksi kecil di DPR. PKNU belum jelas
> prospeknya dan belum tentu akan menjadi fraksi di DPR. PPP akan tetap
> bertahan menjadi fraksi menengah di DPR.
>
> Dari keempat partai utama Pemilu 1955, masih menjadi teka-teki ke mana para
> pe- milih PKI pada Pemilu 1955 akan menyalurkan suaranya? Pada tahun 1999,
> mereka memilih PDI-P sehingga partai itu menjadi pemenang per- tama.
> Tampaknya dalam Pemilu 2004, banyak dari mereka yang tidak puas terhadap
> PDI-P dan menjadi golput, sehingga suara PDI-P merosot tajam. Ke mana mereka
> akan menyalurkan suaranya pada 2009? Mereka pasti tidak akan memilih Partai
> Golkar dan partai sempalannya. Apakah akan memilih kembali PDI-P? Tampaknya
> tidak karena PDI-P di mata mereka tidak lagi memperjuangkan kepentingan
> rakyat kecil. Kalau Partai Buruh bisa menjadi peserta pemilu, tampaknya
> mereka akan memilihnya. Tapi itu tidak berarti bahwa Partai Buruh itu
> identik dengan PKI, karena partai itu berasas Pancasila dan memperjuangkan
> gagasan negara kesejahteraan dan tidak anti-agama.
>
> *Partai Akan Terpangkas *
>
> Dari sekilas analisis di atas, partai yang akan bisa mempunyai fraksi di
> DPR RI tidak akan lebih dari sepuluh, bahkan mungkin kurang dari itu.
> Pendiri dan aktivis partai yang sekian banyak itu sama sekali tidak
> memperhatikan peta politik 1955, 1999, dan 2004, sehingga mereka tidak sadar
> bahwa kursi yang diperebutkan sekitar hampir 30 partai itu hanya sekitar 20%
> dari jumlah kursi. Mereka terlalu yakin bahwa pemilih akan memilih partai
> mereka sehingga ada yang tidak jera ikut dalam pemilu sejak 1999.
>
> Jumlah fraksi sekitar 10 juga masih terlalu banyak, karena itu harus
> dilakukan peningkatan batas perolehan suara untuk bisa menjadi fraksi. Angka
> 3% itu perlu di tingkatkan menjadi 6% dan akhirnya 15%. Dengan langkah itu,
> diharapkan hanya akan ada 4 atau 5 fraksi. Diharapkan dalam Pemilu 2019
> batas minimal 15% itu tercapai.
>
> Pemilihan presiden hanya akan diikuti oleh dua peserta sehingga hanya perlu
> pilpres satu putaran. Posisi partai oposisi dan partai pemerintah juga
> menjadi jelas dan tegas, tidak seperti sekarang. Diharapkan, kehidupan
> politik Indonesia akan menjadi sehat dan partai betul-betul bekerja untuk
> kepentingan pemilih (rakyat) dan negara, bukan untuk kepentingan partai dan
> tokohnya.
>
> Bagaimana masyarakat dan media bisa mengawal upaya penyederhanaan partai
> seperti diuraikan dalam alinea di atas, bisa dijalankan? Kalau partai
> politik masih meneruskan perilakunya yang lebih mementingkan parpol dan para
> tokohnya, jangan heran kalau angka golput akan sangat tinggi.
> Penulis adalah Pengasuh Pesantren Tebuireng.
> ------------------------------
>
> *Last modified: 7/7/08*
>
>
>
>
>
> >
>


-- 
Z Chaniago - Palai Rinuak

Sukseskan Peringatan Enam Dasawarsa SMPN 1 Maninjau Ikut Membangun
Pendidikan di Indonesia (1948 - 2008), 3- 5 Oktober 2008
" Pertama SMPN di Kecamatan di Indonesia "

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke