Wimar:
"Beberapa calon sudah terbiasa menjadi gubernur pada zaman dulu dimana ditunjuk 
dari atas. Jadi sedikit mungkin bertemu wartawan, sedikit mungkin muncul di 
televisi. Yang penting bertemu Pak Harto atau siapa. Kalau sekarang barangkali 
yang penting bertemu pemodal. Kalau zaman sekarang makin banyak bertemu 
masyarakat makin terpilih. SBY sudah masuk ke pola yang kedua. Dia menghadapi 
masyarakat. Tapi di DKI ada calon yang belum yakin apakah dia perlu bertemu 
masyarakat atau hadir di Gubernur Kita, atau dia diam saja dengan pasang poster 
di sana-sini. Dia juga tidak pernah bicara apa-apa, hanya gambar saja. Dia juga 
tidak ada program, tidak ada keberpihakan, tidak bisa menerangkan tanggung 
jawabnya dalam 10 tahun di DKI kemarin. Dia hanya berharap bisa menang hanya 
dari fotonya saja. Jadi tergantung pemilih. Kalau pemilih bisa kena kibul sama 
foto maka kita tidak bisa apa-apa karena itu adalah kedaulatan pemilih" 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke