Komputer adalah media pengolah data. to compute= menghitung. 
  Contoh kalimatnya: It is not easy to compute correctly. Calculator adalah 
bagian dari komputer seperti juga telepon, jam, kamera, tool untuk grafis dsb. 
bisa dimasukkan kedalam komputer.
  Laptop adalah personal computer yang bisa ditenteng, layaknya seseorang 
meneteng tas.
  Jadi tidak tepat apabila perencanaan pembelian laptop oleh DPRD Padang dengan 
alasan untuk penghematan penggunaan kertas oleh DPRD sebanyak 50%.
  Kertas HVS cap Bola Dunia harganya lk. Rp 25.000,- per rim (500 lbr) ----> 1 
lbr = Rp 50,-
  Seseorang hanya mampu mengkonsep dan mengetik paling banyak 10 lembar per 
hari. Untuk konseppun bisa dipakai lembaran belakang surat yang tak terpakai, 
jadi bisa dihemat pula dari sepuluh lembar kertas tsb. Anggota DPRD = 45 orang. 
  Seorang anggota DPR apabila bekerja full 7 hari dalam seminggu hanya akan 
menggunakan kertas sebanyak: 365 hari x 10 lbr x Rp 50,- =  Rp 162.500,- serta 
lk. 12 batang ballpen a Rp 500,- 
  Untuk mengetikkan konsep atau naskah tersebut tidak perlu menggunakan laptop, 
cukup memakai printer yang dihubungkan dengan PC oleh beberapa orang sekretaris 
dewan.
  Seandainya setiap anggota dewan perlu dibelikan laptop dengan uang pemerintah 
(masyarakat) maka perlu diperhatikan hal-hal sbb:
    
   Yang akan dibeli hanya hardware laptop saja; artinya komputer tsb. harus 
kosong tanpa software. Hal ini karena pemerintah kita telah mencanangkan IGOS. 
Dengan demikian harga laptop tsb. tidak akan melebihi 5 atau 6 juta per laptop. 
Pasanglah/gunakan software open source di setiap laptop tsb. Seandainya laptop 
yang dibeli tsb menggunakan software yang bukan open source maka hal tsb. 
melanggar aturan (bisa dicurigai ada komisi...!), apalagi bila menggunakan 
software bajakan, maka hal ini merupakan tindakan kriminal oleh si pembeli (cq. 
Pemda). 
  Meskipun berdalih tak bisa/takterbiasa menggunakan/menginstal linux misalnya, 
ya nggak usah pakai laptop dulu secara resmi..! Bila untuk penggunaan laptop 
milik pribadi, silakan saja mau menggunakan bajakan, orang lain tak akan 
mengetahuinya..! baitu ya angku Datuak.
    
   Kalau syarat tsb. telah terpenuhi maka laptop tsb. bisa ditenteng 
kemana-mana menambah pede dan mengikuti gaya-hidup masa-kini yang metropolis 
(Kok jaman saisuak nan dipamerkan di labuah nan rami iolah keris sehinggo ado 
pameo di kalangan urang awak nan suko mancemeeh: “bak bujang jolong bakarih”). 
Tapi fungsi sesunguhnya komputer bukan sekedar untuk mengkonsep dan 
mepersiapkan pengetikan yang dihubungkan dengan printer saja. Argumentasi DPRD 
meningkatkan “kinerja” sudah benar. Mubazir uang 5 juta tsb (seandainya dananya 
dari PAD yang terkumpul pajak penjualan telur itik Rp. 50,-/butir, maka harus 
diambil dari penjualan lk. 500.000 /setengah juta butir telur, barulah dapat 
satu laptop. Bayangkan berapo ton talua itiak tajua untuak mambali 45 laptop 
(Maaf dari penulis yang merefleksikan perhitungan ini dengan nostalgia ketika 
masih duduak di bangku SR lk. 50 tahun yl, bukan dengan perhitungan investasi 
modal bank dari pengusaha masakini. Penulis adalah mantan penggembala
 20 ekor itik di darek dan paling banyak telur sepagi hanya 10 butir saja. 
Waktu itu belum ada retribusi penjualan telur itik).  
   Peningkatan kinerja anggota DPRD haruslah terukur secara kuantitatif dan 
kualitatif setelah dilengkapi laptop.  
  45 laptop tsb harus mampu untuk membuat/menampilkan grafik-grafik, peta-peta, 
angka-angka serta analisa-prediksi permasalahan yang ada di SB sekaligus 
mengkomunikasikannya dengan masyarakat dunia internasional misalnya melalui 
teleconference, VOIP dsb.  tamasuak jo ambo nan mambuak surek elektoronik iko!
  Sekali-sekali boleh saja dipakai untuk main game atau disambungkan dengan 
internet untuk chatting melihat situs yang baik atau yang porno sekalipun 
(Sekedar studi banding lho, agar hal tsb tak ditiru pula oleh masyarakat kita 
di kampuang).
  Seharusnya gagasan Nicholas Negroponte (Media Lab/MIT) pada WSIS (World 
Summit on Information Society) PBB di Tunisia tg. 16 - 19 Nopember 2005 yang 
perlu segera ditanggapi oleh Angku-angku, Bundo-bundo yang mewakili kepentingan 
anak-kemenakan kita di kampuang  (http://www.nagari.org/palanta.php?no=79)
  Laptop adalah barang impor (dibali setelah urang kampuang manjua talua itiak, 
atau buah karambie jo padi antah barapo sumpik), sedangkan keris bisa dibuek 
tukang apa di Sungai Pua, sehinggo indak samo do....he..he...he..!
  Maaf jo ampun ambo sampaikan jo pandapek iko. Bukan ambo nan pandai tampek 
baguru tapi sekadar tak rotan akarpun jadilah untuk menanggapi guntingan koran 
tersebut di atas.
  Kapado dinda Yurnaldi nan alah mamasuakkan barita iko di koran pusat ambo 
ucapkan tarimo kasih.
  Auzu billahi min asy syathon nir rojim.
   
   


Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  FYI

Darul M <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   To: <[EMAIL PROTECTED]>
From: "Darul M" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 30 Mar 2007 08:48:32 +0700
Subject: [SMA 1 Bkt Jaya] Internet Untuk Pendidikan Sumbar (2/2)

            Baa disikola awak? Nampakno masih ketinggalan yo?
  Salam
  Mod
  
      
---------------------------------
  

          From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
fekrynur
Sent: Thursday, March 29, 2007 6:31 AM
To: [EMAIL PROTECTED]


  
  Internet Untuk Pendidikan Sumbar (2/2)
  (Sambungan)
  4.     Secara nasional, Usaha Pemakaian Internet Untuk Kemajuan Pendidikan di 
Indonesia  telah dimulai semenjak akhir tahun 1990-an. [Direktur Dikmenjur, 12  
Feb. 2005] Mulanya dalam bentuk LAN (local area network);  ketika sistem itu 
diperkenalkan di beberapa sekolah kejuruan di berbagai kabupaten dan kota. 
Kemudian, dikembangkan menjadi WAN (wider area network), yang memungkinkan 
antar sekolah dan kantor dinas saling terhubung, dengan saluran radio sebagai 
media. Kini telah ada ICT dengan hubungan ke internet melalui protocoler ICT 
Depdiknas Jakarta. Sistem ini telah memungkinkan semakin banyak sekolah dan 
kantor pendidikkan di seluruh Indonesia terhubung dengan internet. Ada sepuluh 
propinsi di Indonesia yang telah diberikan peralatan dan akses internet gratis 
dalam program ICT ini.
  Usaha sosialisasi pemamfaatan internet untuk pendidikan maupun untuk berbagai 
kegiatan pemerintahan, cukup gencar, kita saksikan di layar televisi. Ada 
sidang pengadilan (mendengar kesaksian) jarak jauh, bahkan ada konferensi 
asosiasi mendiknas 11 negara se-Asean di Bali, yang diresmikan Presiden Susilo. 
Sidang itu, malah, diikuti pula oleh  tujuh anggota asosiasi, dari negara maju 
lain-nya. Tema konferensi ini adalah "Pemanfaatan Komunikasi Informasi dan 
Teknologi untuk meningkatkan kualitas dan nilai-nilai pendidikan".
  Secara makro, Indonesia sudah melakukan sosialisasi pemakaian komputer dan 
internet secara memadai. Yang diperlukan sekarang, menurut saya, adalah 
sosialisai yang langsung menyentuh para staf dinas pendidikan di propinsi, 
kabupaten dan kota serta semua guru mata pelajaran. Dengan begitu pemakaian 
internet dikalangan pendidik dan siswa akan bisa berkembang.
              
  5            Kondisi Sumatera Barat dalam Pemamfatan Komputer dan Internet 
untuk Pendidikan 
  Sumatera Barat telah mempunyai jaringan WAN Kota, dan jaringan internet 
gratis ICT berikut dengan peralatannya, sebagai salah satu provinsi, dari 
sepuluh provinsi ujicoba penggunaan internet untuk pendidikan. Namun, masih ada 
di antara kota yang perangkat komputernya masih dalam kardus, seperti di kota 
Payakumbuh. Dari sekian banyak kabupaten dan kota yang telah mempunyai 
perangkat jaringan komputer terpasang, belum cukup banyak pejabat maupun guru 
yang menggunakan internet. 
  Ini dibuktikan oleh sedikitnya guru dan pejabat Sumbar yang mempunyai alamat 
(account) e-mail, aktif.
  Padahal Direktur Dikmenjur, semenjak tanggal 5 Oktober 1999, meng-klaim telah 
mempunyai 3600 anggota mailinglist (tentu sudah punya alamat e-mail). Ini 
membuktikan guru SMK Sumbar tidak ikut membentuk konstituen  30%, dari guru dan 
kepala sekolah SMK se-Indonesia, yang punya e-mail.
  
  Milist [EMAIL PROTECTED], tempat mangkalnya para pendidik dan warga yang 
peduli tentang pendidikan Sumbar, kini telah beranggota sebanyak 200 orang 
netters. Disayangkan, hanya dua atau tiga orang saja dari semua netters itu 
yang berdomisili di Sumbar sendiri. 
  
  Walaupun jaringan ICT, di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sumbar,  sudah 
hampir satu tahun umurmya, dari sepuluh tahun yang direncanakan sesuai kontrak, 
belum tampak tanda-tanda tumbuhnya kegandrungan untuk memamfaatkan ICT itu di 
kalangan kantor Dinas sendiri. Peralatan untuk teleconfrence (rapat jarak jauh) 
telah ada di masing-masing ruangan pejabat, termasuk di ruangan 
kasubdin-kasubdin tapi belum pernah digunakan, selain untuk teleconfrence 
dengan tanggal 5 Maret lalu dengan seorang Dirjen di Jakarta dan Kepala Dinas 
Pendidikan di sembilan propinsi lainnya. Untuk lancarnya teleconference tanggal 
5 Maret itu, malah didatangkan beberapa teknisi pendamping dari Jakarta. 
Ternyata tidak cukup dengan tenaga yang ada di kantor Disdik sendiri.
  
  Orang Padang, katanya suka berdagang. Sebetulnya, pemamfaatan internet untuk 
pendidikan, mirip dengan pengenalan ‘produk dagang baru’. Diperlukan pula suatu 
tahap pengenalan, internet, kepada para pejabat pendidikan, guru dan peserta 
didik, serta kepada para orang tua siswa. Ini penting, agar jangan timbul 
persepsi yang salah. Persepsi yang salah terhadap pemakaian komputer dan 
internet, dalam dunia pendidikan akan berdampak kepeda ‘sikap menolak’. 
  Yang bertanggung-jawab dalam ‘pemasarannya’ internet sebagai alat bantu 
manajemen administrasi kependidikan adalah pejabat. Agar tugas sosialisasi bisa 
sukses, tentu Sumbar memerlukan pejabat yang dapat diharapkan melakukan 
sosialisasi dengan benar. Sosialisasi komputer dan internet yang benar dan 
efektif tentu hanya akan dapat dilakukan oleh orang (pemimpin) yang ‘akrab’ 
dengan teknologi itu.
  
  Begitu pula halnya dengan usaha memperkenalkan pemamfaatan internet atau 
komputer untuk pembelajaran bagi siswa; hanya guru, yang mengerti cara mamfaat 
internet dan komputer, yang langsung berinteraksi dengan siswalah yang akan 
bisa mengembangkan pemakaian komputer dan internet itu kepada siswanya di 
sekolah dan pusat-pusat belajar. Para guru yang berada diujung tombak atau lini 
depan pembelajaran untuk pendidikan kita mestilah diarahkan dan digerakkan oleh 
para pejabat agar bisa dan mau berubah kearah penggunaan internet itu untuk 
membelajarkan siswanya.
  
  Atau, benarkah Sumbar tidak memerlukan internet?
  
  
  6.     Saran-saran dan Pendapat
  ü      Inventarisasi staf/pejabat dan guru di lingkup dinas pendidikan yang 
menggandrungi komputer dan internet untuk diberdayakan
  ü      Pemamfaatan internet untuk pendidikan, memang sudah waktunya untuk 
digalakkan secara formal, melalui sekolah dan dorongan kantor dinas pendidikan.
  ü      Pemamfaatan internet atau komputer untuk manajemen pendidikan dan 
pembelajaran tidaklah terlalu rumit. 
  ü      Cara penggunaan internet dengan fitur seperti: e-mail, chatting, 
browsing, atau alat pandang dengar interaktif melalui PC dapat dikuasai siswa 
dengan mudah. 
  ü      Fasilitas untuk itu telah cukup banyak tersedia. 
  ü      Guru dan siswa perlu didorong segera untuk memamfaatkannya.
  ü      Program pengadaan komputer dan fasilitas internet perlu terus 
dilanjutkan. 
  ü      Pemamfaatan internet dan komputer untuk pembelajaran akan dapat 
mengatasi sebahagian kesulitan pengadaan sumber (buku) belajar. 
  ü      Pemamfaatan internet juga bisa menghemat alokasi dana untuk komunikasi 
dan koordinasi antar institusi kependidikan, secara signifikan.
  
  Daftar Bacaan (antara lain):
  ü      http://maskwarta.blogspot.com/  à  Saturday, February 12, 2005: 
Education Innovative Based on ICT in Indonesia. 
  ü      http://gatothp.blog.com/               à Saturday, November 12, 2005: 
Maju Bersama Dikmenjur
  ü      http://edukasi.net.go.id/                à Berita
  ü      http://pakguruonline.pendidikan.net/   àE_Newsletter.html
    





  

_
  .

 
__,_._,___         

    
---------------------------------
  Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. 



 
---------------------------------
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.
 
---------------------------------
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke