Padang, Singgalang | Tanggal 23 July 2013 Pada Lebaran tahun ini, diperkirakan lebih 300.000 perantau akan pulang kampung ke Ranah Minang. Angka itu muncul dari jumlah perantau yang pulang sejak tiga tahun terakhir di masing-masing nagari.
Perantau terbanyak pulang kampung setiap tahunnya berasal dari Kabupaten Tanah Datar, seperti Rao-rao dan Lintau, Padang Pariaman, dan Agam. Sedangkan daerah rantau asalnya paling banyak dari Jawa Barat dan Jabodetabek. Sedangkan di pulau Sumatra terbanyak dari Riau dan Bengkulu. “Kita perkirakan perantau yang mudik tahun ini lebih dari tiga ratus ribu orang. Biasanya perantau terbanyak pulang kampung itu asal Tanah Datar, Padang Pariaman, Agam, Limapuluh Kota. Perantau Padang Pariaman merata pulang pada setiap nagari,” kata Kepala Biro Pembangunan dan Kerja Sama Rantau Setdaprov Sumbar, Ahmad Yani, Senin (22/7). Biasanya, masing-masing perantau akan membawa uang jutaan hingga puluhan juta rupiah. Uang itu akan menggerakkan berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi. Perputaran uang selama Lebaran diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah hingga mencapai triliun rupiah. Perputaran uang itu digunakan untuk zakat, belanja di pusat-pusat perbelanjaan, bantuan bagi korban bencana alam dan kegiatan lainnya. Terutama mereka berniat untuk membangun rumah ibadah, seperti mushalla dan masjid. “Kita berharap potensi besar ini dapat menjadi stimulan tahunan untuk membangun nagari,” sebutnya. Di Sumbar terdapat sebanyak 700 nagari. Masing-masing nagari memilik paguyuban di rantau. Dari jumlah itu juga sudah terbentuk sejumlah asosiasi sebagai wadah yang tersebar dalam bentuk primordial. Sepeti, PKDP, SAS, Gebu Minang dan BAKO IKK. Dia berharap walinagari diingatkan untuk menjalin silaturrahmi yang baik dengan perantau. Sehingga ketika ada permasalahan di kampung, maka wali nagari bisa meminta pendapat perantau untuk memecahkan persoalan yang me-reka hadapi. Sulitnya pendataan Perantau memiliki peran besar dalam membangun daerah. Sumbangan yang mengalir dari rantau tak terhingga nilainya. Banyak bangunan dan sarana publik lainnya yang dibangun atas partisipasi perantau. Sebab kemampuan pemerintah daerah dalam membangun Ranah Minang termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat hanya sepertiganya, sedangkan dua pertiga lagi diharapkan dukungan perantau. Hanya saja, hingga sekarang Pemprov Sumbar masih kesulitan untuk mengumpulkan data perantau Sumbar. Sehingga komunikasi antara perantau dengan ranah masih terputus. “Mereka akan berkomunikasi dengan daerah lahirnya masing-masing, jadi sulit kita mendatanya,” ujarnya. Sambut dengan spanduk Khusus tahun ini Pemprov Sumbar tidak ada menyediakan iven tertentu untuk menyambut perantau. Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Rantau hanya akan memasang spanduk-spanduk untuk mengucapkan selamat datang. “Tahun ini kita memang tidak punya iven, sedangkan yang akan mengadakan acara di kampung hanya ada Sulik Air Sepakat (SAS). Anggotanya sekitar 7 ribu hingga 10 ribu orang,” ungkapnya. (401) http://hariansinggalang.co.id/maliang-sabana-pancilok/ -- * * *Wassalam * *Nofend St. Mudo 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.