Lalok di TPU, bukan hanya di DKI dan Jawa sana Di Ranah Minang ado juo
Singgalang hari ini : Salam Hormat untuk One YOSE Pernahkah Anda dinihari, gelap, hujan, lalu duduk di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang? Atau terang bulan, dinihari juga, menghabiskan waktu agak 20 menit di sana? Ampun! Tapi tidak dengan One Kuburan. Wanita ini, berumah di sana, menggalas. Sejak pagi hingga pagi, 32 tahun lamanya. Salam hormat kita untuk One! Begitulah, Jumat (6/5) matahari mulai rebah. Angin masih kencang berhembus, menyibak daun kamboja yang subur di TPU Tunggul Hitam. Semilirnya sesekali mendesau di telinga. One, merapatkan jendelanya. Berderit. Angin mencuri masuk dari celah-celah dinding. “Telah malam pula hari,” kata One. Jalan mulus di depannya, sibuk. Kendaraan lalulalang. Lampu jalan sudah menyala. Tiap Anda melintas di sepanjang jalan yang hampir 700 meter di depan TPU Tunggul Hitam itu, cobalah lihat sebentar ke arah ku-buran, di situ ada kedai minuman yang selalu buka. Kedai ini hanya menjual makanan ringan. Sore kemarin di kedai One, terlihat bunga rampai yang digelar di meja kayu lapuk. Bunga itu sudah layu. Dari pagi bunga untuk menaburi kuburan ini belum ada yang terjual. Diletakan 8 kantong plastik, sampai sore masih sebanyak itu juga. “Dari tadi belum ada yang beli,” kata One Kuburan pada Singgalang. One Kuburan,60, begitu ia disapa. Nama aslinya? “Itu sajalah, sudah bisa dikenal orang,” katanya. Benar saja, namanya One Kuburan, dikenal orang. One menempati sedikit tempat di sebelah Unit Pelaksan Teknis Komplek Kuburan Tunggul Hitam. Di sana dia membuat kedai. Kedai itu dibangunnya sejak 32 tahun lalu, tepatnya 1981. Belum banyak benar kuburan, dia sudah berada di sana. Tiga orang dari enam anaknya dilahirkan di komplek kuburan itu. Bagi One, tinggal di kuburan tak menakutkan. Setiap hari pemandangan yang dilihatnya itu ke itu saja. Bangun pagi yang tampak kuburan, mau tidur yang tampak juga kuburan. Meski begitu tak ada rasa takut. Biar malam atau siang. Biasa saja. “Sudah 32 tahun saya tinggal di sini tidak pernah saya merasa takut. Saya hanya takut pada Tuhan,” sebut dia. One tahu riwayat orang yang dikuburkan di sana. Mati wajar, mati tak wajar seperti kecelakaan, gantung diri, kena tembak, kena tusuk, jatuh dari pohon, jatuh dari mobil, korban perampokan. Itu nasib orang, One tak merasa terganggu. “Saya tiap malam tidur di sini. Hanya beberapa bulan ini saya mulai tidur di rumah, karena suami saya enam bulan yang lalu tabrakan di jalan. Jadi saya harus pulang,” ungkapnya. Tinggal di komplek kuburan bagi One, adalah romantika kehidupan. Berjualan mencari makan di komplek pemakaman sejak dari muda sampai anak-anaknya dewasa, menjadi hari-hari yang landai. Jualannya hanyalah minuman teh dan kopi. Selain itu juga menyediakan makanan ringan. Pengunjungnya siang hari petugas UPTD dan penggali kubur. Itu dulu, sekarang tidak banyak lagi penggali kubur. Karena lokasi ini dinyatakan ditutup untuk kuburan baru. Kini TPU ada di Aie Dingin, Koto Tangah. Matahari makin menghilang udara mulai dingin, angin tidak sekencang sebelumnya. Kendaraan sudah menyalakan lampunya, namun One masih bertahan. Sebetar lagi dirinya beranjak hendak ke rumah. Kali ini One harus pulang menemani suaminya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/