From: Ardy Muawin [mailto:niw...@gmail.com] 
Sent: Saturday, December 14, 2013 9:30 AM
To: mus-...@milis.isnet.org
Subject: Re: Bls: Re: Bls: Re: Bls: [mus-lim] Tentang bank syariah

 

Yop,
Kenapa bank syariah "bunganya" lbh mahal?
Krn mereka menggunakan cara hitung capitalism yg diterapkan utk islamic
banking.

Contoh, orang mau pinjam 10 tahun.. kl bank biasa bs cmn ksh fixed rate 2
thn. Kl syariah fixed rate hrs applied the whole life of contract.
Theory capitalism dictates the longer the maturity the higher risk. Shg bank
hrs memasukkan unsur itu. They are absorbing the risk selama 10 thn. Jd kl
thn depan cost of money jd 50%, bank takes the risk.

Itulah sy srg criticize bhw islamic banker hrs lbh creative dlm mghitung
risk.. dan adjusted risked yield.. krn indonesia ini mmg higher risk
country.

Salam

Salam.

Ardy

On Dec 14, 2013 9:22 AM, "Yopi Ilmiawan" <y.ilmia...@gmail.com> wrote:

Betul mas,

Dan itulah yg terjadi,.menggunakan murabahah.. Pembelian markup..

Jika dalam 20 tahun, market value diprediksi dengan perhitungan inflasi..dan
resiko masa depannya. Yg jadinya mirip bunga juga...
Kecuali mata uangnya perak/emas, maka inflasi bisa diabaikan (mungkin)

Setuju lagi spirit saling membantu,
Itu yg perlu didahulukan.. 

Mmg bnyk yg mengeluh minjam di syariah "bunga"nya lbh mahal.,
Something to remedy ya..?

Yopi



y.ilmia...@gmail.com
whatsapp: +6281216954636 <tel:%2B6281216954636> 

  _____  

From: Ardy Muawin <niw...@gmail.com> 

Date: Sat, 14 Dec 2013 09:13:26 +0700

To: <mus-...@milis.isnet.org>

ReplyTo: mus-...@milis.isnet.org 

Subject: Re: Bls: Re: Bls: [mus-lim] Tentang bank syariah

 

Assalaamualaykum,
Yop, sbnrnya model yg aku omongkan adalah utk bisnis.
Beli rumah bs menggunakan model markup spt mudarabah.
Atau menggunakan konsep equity dmn pihak peminjam mengembalikan porsi
lender. Dan pada saat yg sama jg dilihat nilai rumqhnya.. shg apabila nilai
rumahnya naik brdsrkan market value,  tentunya peminjam hrs byr lebih.
Konsep ini lbh rumit tp doable.. dan sy prnh dgr model spt ini di US. Pls
correct me on this.

The spirit of islamic teaching is silaturahmi, helping each other bukan
exploitasi thd org lain

Salam

On Dec 14, 2013 9:00 AM, "Yopi Ilmiawan" <y.ilmia...@gmail.com> wrote:

Waalaikum salaam,

Kalau ada org mau beli rumah, lalu pinjam uang ke mas ardy, bagaimana mas
ardy menentukan berapa cicilan yg harus dibayar ke mas ardy..
Dengan inflasi sekarang misalnya 8%.
Akad yang dipakai seperti apa?
Dan harus cicilan, seperti KPR, dalam waktu 10 - 20 tahun.



y.ilmia...@gmail.com
whatsapp: +6281216954636 <tel:%2B6281216954636> 

  _____  

From: Ardy Muawin <niw...@gmail.com> 

Date: Sat, 14 Dec 2013 08:49:12 +0700

To: <mus-...@milis.isnet.org>

ReplyTo: mus-...@milis.isnet.org 

Subject: Re: Bls: [mus-lim] Tentang bank syariah

 

Assalaamualaykum.

Uraian pak BM kali ini setuju skl. Sy bbrp kl mengkritik tmn2 yg di bank
syariah.. bhwa bank syariah lbh terkesan simbolik saja... Pengemasan dgn
simbol2 islam tp ruh islam ttg risk sharing, tdk ada hedging atau
predetermined profit krg mndpt perhatian.

Model jual beli yg disebut pak BM itu ga ada beda sama ez pay or cicilan bca
cmn beda namanya aja... Kl utk urusan bisnis, predetermined yield itu kan
sbnrnya riba... Kl yg pinjam rugi, mereka kena double punishment, bisnis
rugi n kasi profit ke bank.

Saya saat ini menjalankan konsep small private funding syariah... Kl bisnis
untung, kita bagi hasilnya... Tp kl rugi, cukup balikin pokoknya saja. Di
sini tdk ada hedge or predetermined yield. Sbg lender, saya ikut resiko naik
turunnya bisnis dgn at least sy dpt pokok pinjaman, krn akadnya adlh
pinjaman bukan penyertaan modal. Shg sy terhindar dr kerugian pokok tp ttp
rugi dr sisi time value of money.
Split bg hasil bs disesuaikan dgn risk yg lender bear dan jg resiko gagal
byr dr peminjam...

At the end, konsep predetermined yield adlh konsep riba itu sendiri...
Untung or rugi ya pokonya dpt segini. Kl syariah or bukan.. sy bkn ahli fiqh
jd ndak tahu :-)

Salam.

Ardy

Salam,

Pemahaman saya.
1. Selama kita masih pakai rupiah, maka pengurangan nilai uang akan terjadi,
jadi wajar pihak bank perlu memperhitungkan inflasi.

2. Tidak semua di bank syariah akadnya bagi hasil, ada yg jual beli. Dll.
Kalau jual beli, ambil perhitungan untung dari sgl resikonya.

3. Bank system syariah masih baru, ibarat para penyebar agama islam baru
masuk indonesia, maka masih perlu banyak adaptasi dengan system
konvensional. 
Sy melihat perhitungan risk managementnya masih mirip konvensional... 
Karena toh kita pakai mata uang kertas yg sudah systemik konvensional bgt.

Yopi



y.ilmia...@gmail.com
whatsapp: +6281216954636 <tel:%2B6281216954636> 

  _____  

From: "Bakhtiar Muin PhD" <bmsa...@gmail.com> 

Date: Sat, 14 Dec 2013 00:02:35 +0700

To: <mus-...@milis.isnet.org>; <rantaunet@googlegroups.com>

ReplyTo: mus-...@milis.isnet.org 

Cc: <bmsa...@gmail.com>

Subject: [mus-lim] Tentang bank syariah

 

Assalamualaikum:

 

Ronald:

Atas dasar apo bapak manyabuik Bank Syariah cuma akal-akalan ? Apokah alah
malakukan kajian mandalam ? Bisa agiah bukti ilmiah di siko supayo jaleh
siang malamnyo ?
 Ambo khawatir bapak berbicara ttg hal yg bapak tidak ketahui sama sekali.
 
BM:

Angku Ronald, pernah pinjam uang di bank syariah?

Bank syariah, bank akal2an, disesuaikan se olah2 sesuai dengan prinsip
Islam, tidak riba.

 

Contohnya, anda pinjam uang dari bank syariah, di islam2kan seolah2 tidak
riba, padahal hakekatnya sama saja.

 

Anda pinjam uang 100 juta, dengan perjanjian mudarabah(pakai istilah2 Arab),
dalam setahun dengan bunga 15 % misalnya, jadi anda harus kembalikan 115
juta.

Anda bikin perjanjian dengan bank, atas nama bank anda beli barang bla2,
anda se olah2 membeli barang tsb 115 juta. Jadi bayar ke bank 115juta  se
olah2 membeli barang tsb, atas nama bank 115 juta. Jadi uang 100 juta anda
kembalikan 115 juta, se olah2 bank yg mengadakan transaksi beli barang,
padahal anda sendiri.

 

Kalau dalam dagang, ada system profit sharing. Kalau berdagang profit
sharing, untung rugi ditanggung bersama, di bank syariah tidak, ditentukan
profitnya dulu untuk bank, kalau kita untung sisanya untuk kita. Kalau rugi
tanggung sendiri. Mana ada zaman rasulullah seperti itu. Makanya bank
syariah tidak laku, lebih mahal bunganya(cost of moneynya).

 

Saya berbicara berdasarkan pengalaman pinjam uang di bank syariah.

Jadi janganlah memperalat MUI, yg tidak mengerti bank syariah, keluarkan
fakta haram, bank konvensional. MUI akan kehilangan ligitimasi, kalau
keluarkan fatwa dimana mereka tidak mengerti.

 

Salam

Bakhtiar Muin

65 th

 

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke