Jumat, 12 Agustus 2011 02:29

PROSES PEMBANGUNAN ISTANO BASA

PADANG,HALUAN — Proses pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar 
yang kini menjadi temuan BPK RI, me­mun­culkan keprihatinan bagi keluarga besar 
keturunan Raja Pagaruyung.

Pasalnya, sejak diserah­terima­kannya hak pakai tanah kaum raja kepada
Pemerintah Provinsi Sumbar untuk pembangunan Istano Basa, pihak
keturunan keluarga Istano jarang dilibatkan dalam setiap proses yang
berkai­tan dengan Istano Basa.

“Dulu sekali pihak keluarga, bersama Gubernur Sumbar dan pihak
keluarga membuat sebuah perjanjian pada saat penyerahan hak pakai
tanah untuk pem­buatan Istano Basa Pagaruyung. Saat itu dinyatakan
bahwa hak pakai tanah berada di tangan Pemprov dan Pemda sebagai
panitia pem­bangunan dan pe­ngelolaannya. Dalam kesepakatan itu juga dinyatakan 
bahwa keluarga akan selalu dilibatkan dengan apapun yang
terkait dengan Istano,” ujar Sutan Muhammad Taufik Thaib, salah satu
keturunan Kera­jaan Pagaruyung kepada Haluan, Kamis (11/5).

Sutan Muhammad Taufik Thaib yang saat itu menjadi kepala kaum ikut
menandatangani kesepakatan antara keluarga besar raja dan pihak
Pemerintah Provin­si Sumatera Barat saat itu. Namun sayang, selang
beberapa waktu sejak pembangunan, pihak keluarga Taufik tidak begitu
diikut­sertakan dalam setiap kegiatan terkait Istano Basa Pagaruyung.

Hal yang sama di­ung­kapkan Raudha Thaib yang meru­pa­kan pewaris
perem­puan Istano Basa saat ini. Ditemui terpisah, Raudha mengatakan bahwa 
secara kesepakatan keluar­ga memang dinyatakan harus dilibatkan dalam setiap 
hal yang terkait dengan Istano Basa.

“Namun dilibatkan ternyata bukan berarti memiliki peran, akibatnya
banyak hal yang tidak memberikan ‘tempat’ kepada keluarga. Menurut
saya sebaiknya memang dalam pengelolaan Istano harus ada diskusi
antara keluarga dengan instansi manapun yang kini menggunakan hak pakai 
tersebut. Sayangnya, sejauh ini kami cenderung hanya dilibatkan dalam acara 
pemberian gelar-gelar saja,” jelasnya.

Oleh karena itu, terkait proses pembangunan Istano Basa yang kini
dalam proses pemba­ngunan­nya menjadi temuan BPK RI, baik Raudha
maupun Taufik menya­takan belum mengetahui apa-apa tentang itu.

“Belum ada yang menyam­paikan informasi tersebut kepada kami,” ujar Taufik.

Berharap Tak Lupakan Sejarah

Sebagai salah satu destinasi pariwisata budaya Minangkabau, keberadaan Istano 
Basa memang tak bisa dipisahkan dengan sejarah yang melekat erat pada bangunan 
yang menjadi tonggak sejarah Minangkabau ini.

“Bagaimanapun untuk me­ngem­bangkan pariwisata budaya kita tak bisa menafikan 
sejarah. Baik Istano Basa maupun Silin­duang Bulan merupakan simpul-simpul 
budaya Minangkabau yang saling me­lengkapi. Sudah selayak­nya dijaga 
kelestariannya secara turun te­murun,” tandas Raudha lagi.

Selain itu kisah Kerajaan Pagaruyung ini juga memiliki kaitan erat
dengan berbagai sejarah di daerah lain.

“Jadi kami hanya akan menjadi pusat adat, tidak akan ada yang
memanfaatkan nilai sejarah ini untuk sebuah unsur politik apapun,”
tegasnya. (h/dla)

http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7734:keluarga-pagaruyung-acap-tak-dilibatkan&catid=1:haluan-padang&Itemid=70


Wassalam
Nofend | 34+ | Cikasel

Sent from Pinggiran JABODETABEK®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke