Assalamu'alaikumWW, Pak Mochtar Naim dan sanak sapalanta nan ambo hormati,
Terimakasih atas tanggapan pak MN melalui japri dan melalui RN ini. Melalui tanggapan ini, sekurangnya terjawab prasangka dan keraguan bahwa pak MN tidak punya perhatian atau tidak pernah menanggapi komentar terhadap tulisan beliau. Pak MN, menurut logika saya, merantau (yang pada hakekatnya juga berarti migrasi dengan karakteristik tertentu) merupakan suatu proses dengan outputnya : perantau. Proses ini dari dulu sampai sekarang prinsipnya masih sama, sesuai dengan prinsip ilmu fisika (alam takambang) bahwa akan selalu terjadi aliran antara 2 tempat yang secara potensial berbeda. Bagi saya yang menarik adalah proses perubahan dan perkembangan selanjutnya dari perantau itu sendiri yang dikelompokkan sebagai 'orang rantau', yang berkembang sesuai dengan potensi, sikon, dan perjalanan nasib/takdir mereka di daerah rantaunya masing2. Ada laki2 atau perempuan Minang yang kawin dengan etnis lain, ada yang sudah sekian generasi di rantau, ada yang well educated, ada yang berpendidikan seadanya, ada yang gigih dan haus tantangan, ada yang melempem dan suka mengeluh, dlsbnya, dlsbnya. Dalam hal yang menyangkut perkawinan ini, ada yang masih 'asli' Minang karena yang perempuan masih asli Minang, ada yang sekadar masih punya bako di ranah Minang, ada yang sudah tidak punya kaitan sama sekali dengan ranah ini. Seluruh perantau dengan beragam status ini secara umum digeneralisir sebagai 'orang Minang' atau 'urang awak'. Penampilan/performance/ kinerja mereka terkait dengan urusan di ranah (pariwisata, atensi, selera, bantuan, ikut organisasi, milis, dan lain sejenisnya) kemudian juga dinilai dengan menggunakan kriteria yang sempit dan terbatas, Sebagai contoh yang paling mudah diamati adalah RN sendiri. Dikesankan bahwa kalau jadi 'urang awak' atau 'orang Minang' itu harus begini dan begitu dengan toleransi yang terkadang sangat tipis. Ada yang agresif, ada yang berkuping tipis, (banyak) yang sok tau dalam segala hal, ada yang gemar menyalahkan dan mematahkan pendapat yang lain, ada yang kadar keminangannya minim2 saja, ada yang sangat kental, dlsbnya. Ada yang tidak tahan dan kemudian pamit (untuk sementara atau selamanya). Dua minggu terakhir ini, kalau saya tidak salah sudah 2 orang yang mengesankan pamit ini. Jadi pak MN, menurut saya permasalahan 'siapa' sebenarnya orang Minang ini dengan berbagai pengelompokan dan karakteristiknya akan merupakan salah satu hal maha penting untuk diteliti oleh Sociologist dan Anthropologist. Pemahaman ini menurut saya akan membantu berbagai upaya yang terkait dengan persatuan dan kesatuan orang2 yang punya kaitan darah dengan warga asli Minangkabau ini. Salah satu produk dari pemahaman ini adalah toleransi, pengertian, simpati, dan empati yang lebih baik antar kita yang secara umum disebut sebagai 'urang awak' yang berstatus perantau ini. Dengan berbagai status perkawinan dengan berbagai suku dan etnis ini, dengan (sangat) banyaknya urang sumando yang non Minang ini, seyogianyalah pula kita mampu menahan diri untuk merendahkan, tidak/ kurang menghargai suku2 dan etnis2 lain dalam pergaulan sehari-hari, termasuk dalam berbagai pembicaraan dan pembahasan dalam Palanta RN ini. Marilah kita juga menghormati perasaan urang2 sumando kita (terbanyak rasanya dari suku 'J', meminjam kriteria yang umum digunakan pak MN) yang juga mengikuti Palanta ini. Pak MN, saya tidak mampu untuk meneliti, atau menulis secara runut dan mengikuti disiplin tertentu dalam upaya mendalami permasalahan sosiologi ini. Saya hanyalah 'si bisu yang barasian', yang mengharapkan profesional seperti pak Mochtar dan para ahli lainnya untuk membahas dan menguliti permasalahan ini secara komprehensif. Maaf dan wasalam, Epy Buchari, L-68 Ciputat Timur On Sep 25, 6:45 am, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> wrote: - Show quoted text - ... read more ยป -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/