Indonesia, antara Mayoritas dan Minoritas
Oleh: Ali Mustafa Yaqub


SABTU, 1 Maret 2014, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta menerima kunjungan
15 wartawan yang tergabung dalam East and West Center yang bermarkas di
Honolulu, Hawaii, AS. Kunjungan para wartawan ini dalam rangka berdialog
dengan Imam Besar tentang masalah Islam dan demokrasi. Dialog ini merupakan
yang ketiga kalinya.



Dialog kali ini berlangsung hampir dua jam. Ada pertanyaan menarik oleh
wartawan dari Myanmar dan wartawati dari India. Mereka mengatakan bahwa
mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam. Namun, mereka tidak
melihat adanya konflik antar-pemeluk agama Islam sebagai mayoritas dan
pemeluk agama lain sebagai minoritas. Kemudian mereka bertanya apa yang
menyebabkan konflik antarumat beragama itu tidak terjadi di Indonesia?



Pertanyaan mereka ini boleh jadi karena mereka membandingkan antara
kehidupan beragama di Indonesia dan kehidupan beragama di negara
masing-masing, yaitu Myanmar dan India. Kepada mereka, kami menjelaskan
bahwa Islam memiliki prinsip dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
Prinsip itu, sebagaimana disebut di dalam Al Quran, adalah "Lakum dinukum
waliyadin" (for you your religion and for me my religion) dan seperti
disebut juga di dalam hadis Nabi SAW, "Sesungguhnya orang-orang Yahudi dari
Kabilah Bani 'Auf adalah satu bangsa dengan umat Islam. Bagi orang-orang
Yahudi, agama mereka dan bagi orang-orang Islam, agama mereka."



Prinsip ini berarti kelompok non-Muslim punya hak untuk menjalankan ajaran
agamanya, sementara kelompok Muslim tak boleh mengganggu mereka. Pada saat
yang sama, kelompok Muslim juga memiliki hak menjalankan ajaran agama
mereka, sementara kelompok non-Muslim tak boleh mengganggu mereka.



Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semua makhluk hidup di alam
raya ini. Islam juga tidak hanya untuk Muslim. Karena itu, Islam
menegaskan: orang Muslim yang membunuh non-Muslim dzimmi (yang satu warga
negara dengan Muslim), maka ia tak akan masuk ke dalam surga. Kendati di
Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak ada ajaran sedikit
pun yang membolehkan orang Islam menghabisi kelompok non-Muslim meski
mereka minoritas.



Di Indonesia, baik sebelum merdeka maupun sesudah merdeka, tidak pernah ada
seorang pun yang mengatakan bahwa Indonesia adalah milik orang Muslim.
Inilah ajaran Islam yang diterapkan oleh umat Islam di Indonesia ataupun di
negara-negara mayoritas Muslim lainnya.



Keterangan ini tampaknya menarik bagi mereka, khususnya dua wartawan dari
Myanmar dan India. Tampaknya mereka tak pernah mengenal prinsip seperti
itu: kelompok mayoritas wajib melindungi kelompok minoritas. Tak
dimungkiri, terkadang memang ada sedikit gesekan antara umat beragama di
Indonesia, tetapi hal itu hanya merupakan kasus-kasus sesaat yang tidak
jadi konflik berkepanjangan. []



KOMPAS, 14 Maret 2014
Ali Mustafa Yaqub ; Imam Besar Masjid Istiqlal, Advisor Darul Uloom, New
York

*----- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah
Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan
-----*

*Salam dan Terima Kasih,*
*Dedi Suryadi*

_____________________________________________________________________________
                       *****    Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang
Berani Bertindak Dan   *****
      ******Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil
Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *****
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The
Others" (Hadith by Bukhari)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
****...."Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
".....*****
                  "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke