Selasa, 02 Juli 2013 01:43 Pasar Lubuk Buaya terbakar, pedagang meradang. Wakil Walikota Padang pun dikejar pedagang dengan menggunakan gergaji, namun dapat dicegah. Untuk sementara para pedagang lapak itu terpaksa berjualan di trotoar.
PADANG, HALUAN — Pasar tradisional Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah Padang terbakar. Setidaknya 100 lapak dan satu toko habis dilalap api dalam peristiwa yang terjadi, Senin (7/1) sekitar pukul 04.00 WIB. Akhir Maret lalu, juga terjadi kebakaran di Kota Padang dengan menghanguskan Toko Sari Anggrek di Jalan Permindo. Kerugian akibat kebakaran Pasar Lubuk Buaya ini diperkirakan ratusan juta rupiah. Kebakaran ini diduga disebabkan human eror (kesalahan manusia). Informasi yang dihimpun Haluan menyebutkan, lapak-lapak terbuat dari kayu yang terbakar di Pasar Lubuk Buaya berukuran 2x2 meter. Saat kebakaran, pasar masih sepi sehingga tidak banyak pemilik lapak yang mengetahui peristiwa tersebut. Namun sudah ada beberapa pedagang yang berada di lokasi. Mereka pun, berusaha memindahkan barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan dari lalapan api. Kobaran api dengan cepat melalap seluruh bangunan lapak-lapak milik pedagang. Dalam waktu kurang dari satu jam, Pasar Lubuk Buaya ini rata dengan tanah. Ini disebabkan karena sebagian besar bangunan di dalam pasar itu terbuat dari kayu. Ratusan pedagang pun panik, dan mencoba berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka yang masih bisa dibawa. Api baru berhasil dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Padang sekira pukul 07.00 WIB. “Kami tidak menyangka sedikitpun akan terjadi kebakaran, namun saat saya berniat membuka lapak sayur, api itu sudah membesar dan orang sudah sibuk memadamkan api, lapak saya pun ikut terbakar,” kata Nel (38), salah seorang pedagang di Pasar Lubuk Buaya. Kobaran api makin menjadi-jadi ketika bangunan lapak posisinya berdekatan. Antara satu lapak dengan lapak lainnya hanya berjarak sekitar dua hingga lima meter. Ditambah lagi dengan banyaknya tumpukan sampah di bagian belakang pasar tersebut. ”Ini sudah kali kedua terjadi kebakaran selama saya berjualan di sini, dan ini yang paling besar apinya,” ujarnya. Sekitar pukul 10.00 WIB, Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan rombongan mendatangi lokasi kebakaran bersama Dinas Pasar Kota Padang untuk mencarikan solusi para korban kebakaran itu. Namun kedatangan mereka berujung adu mulut dengan para pedagang yang menjadi korban dalam kebakaran itu. Pertengkaran tersebut disebabkan karena pihak Pemko Padang meminta para korban untuk merelokasi dagangannya ke arah selatan (belakang pasar). Tawaran dari Pihak Pemko tersebut tidak diterima pedagang. Alasannya, tempat itu terlalu sempit untuk mereka berdagang dan malah mereka ngotot meminta pasar tersebut segera dibangun. Para pedagang menunjukkan kegeraman mereka, karena dugaan para pedagang, pasar itu tidak terbakar sendiri namun dibakar oleh pihak Dinas Pasar Pemko Padang. “Pak Mahyeldi memang sempat dikejar oleh beberapa pedagang yang geram dengan menggunakan gergaji, tapi untung dapat dicegah,” ujar Thalib (36) salah seorang pedagang. Karena suasana yang tak kondusif, ahirnya Wawako Padang bersama rombongan memilih meninggalkan lokasi kejadian untuk menghindari pertengkaran dengan para pedagang. Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Damkar (BPBD&PK) Kota Padang Edi Asri mengatakan, kebakaran diduga diakibatkan arus pendek listrik akibat kelalaian salah satu pedagang yang lupa mematikan listrik. Namun, petugas Polresta Padang masih menyelidiki kasus ini. Untuk sementara, para pedagang yang kiosnya selamat dari amukan api menggelar dagangan mereka di pinggir trotoar jalan raya. Mereka pun tetap berjualan karena takut kehilangan pelanggan. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai hampir Rp250 juta. Kami berhasil memadamkan api setelah tiga jam kemudian, karena laporan tersebut terlambat diinformasikan kepada kami,” kata Edi Asri kepada wartawan. Selain itu, lanjut Edi Asri, untuk menempuh ke lokasi tersebut memang cukup jauh. Walaupun demikian, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk memadamkan api. Kemudian dalam pemadaman tersebut, pihaknya menurunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dengan 30 personil. Kapolsek Koto Tangah Kompol Manatari mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi itu beberapa petugas langsung menuju ke lokasi dan melakukan pengamanan di tempat kebakaran. Setelah selesai dipadamkan oleh petugas Damkar, kata Manatari, pihaknya memberikan garis polisi di sekitar lokasi kebakaran. Kemudian dilakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) oleh anggota Identifikasi Polresta Padang. “Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga kebakaran tersebut diakibatkan arus pendek listrik. Meski demikian, kami terus mencari barang bukti dan keterangan saksi di lokasi untuk mengetahui penyebab pastinya,” ungkapnya. (h/nas/hri) http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24569:100-lapak-dan-1-toko-ludes&catid=1:haluan-padang&Itemid=70 -- * * *Wassalam * *Nofend St. Mudo 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.