Tak lagi butuh waktu lama 
dan pelatihan khusus 
seperti pada kelompok teroris dahulu. 
 
Hanya dengan memilih 
orang-orang yang memiliki keberanian 
dan berlatar belakang pemikiran sempit. 
===========
Tambahan:
Pada umumnya yang dipilih
adalah mereka 
yang memiliki ciri-ciri  "introvert",
kurang mau bergaul dengan lingkungan.
 
Untuk ini perlu kepedulian warga RT/RW,
terhadap kehidupan kebersamaan
di lingkungan masing-masing.
 
Wassalam, Jacky M.
================
 JAKARTA, KOMPAS.com — 
 
Polri menilai 
telah terjadi perubahan 
pada pola rekrutmen 
anggota teroris saat ini. 
 
Pola itu terbaca 
setelah Polri melihat para tersangka teroris 
yang ditangkap 
terkait aksi-aksi teror di 
 
Cirebon, Jawa Barat; 
Klaten, Jawa Tengah; ataupun 
Serpong, Tangerang.


Tak lagi butuh waktu lama 
dan pelatihan khusus 
seperti pada kelompok teroris dahulu. 
 
Hanya dengan memilih 
orang-orang yang memiliki keberanian 
dan berlatar belakang pemikiran sempit. 
 
Kepala Divisi Humas Polri
 Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, 
untuk menjadi seorang yang militan dan radikal 
tak lagi membutuhkan waktu lama 
dan pelatihan khusus 
seperti pada kelompok teroris dahulu. 
"Dapat diperoleh dengan sangat mudah. Hanya dengan memilih orang-orang yang 
memiliki keberanian dan berlatar belakang pemikiran yang sempit," ucap Anton di 
Mabes Polri, Sabtu (14/5/2011). 
  
Anton mengatakan, 
kelompok teroris saat ini 
memilih para aparat negara, 
salah satunya anggota Polri, 
sebagai sasaran teror. 
  
Contohnya, 
seperti aksi bom bunuh diri 
yang dilakukan M Syarif 
di Masjid di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. 
  
"Sebagai bentuk pembalasan 
kelompok teroris terhadap 
pengungkapan para pelaku sebelumnya," 
kata Anton. 
  
Seperti diberitakan, 
Tim Densus 88 Antiteror Polri 
menangkap 14 orang 
terkait aksi teror di Cirebon dan Klaten. 
Dua di antaranya tewas tertembak, 
yakni Sigit Qurdowi dan pengawalnya, 
Hendro. 
  
Adapun Sigit 
adalah pemimpin kelompok 
yang menamakan diri 
Tauhid Wal Jihad. 
  
Dia yang melatih para tersangka 
untuk membuat bom. 
Salah satu yang dilatihnya adalah M Syarif. 
  
Terkait kelompok yang dipimpin oleh Sigit ini, 
Polri belum merinci umur, pendidikan, pekerjaan, 
serta latar belakang lainnya 
dari setiap tersangka yang ditangkap. 
 
Selain keterlibatan masing-masing, 
Polri baru menyebut nama-nama mereka, 
yakni Edi Tri Wiyanto, Hari Budiarto, 
Ari Budi, Arifin Nurharyono, Achmad Basuki,
 Arief Budiman, Andri Siswanto, Musolla,
 Ishak Andriana, Ibrohim, Ferdiansyah, Zulkifli, 
Sigit, dan Hendro. 
 
Silahkan klik:
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/14/19384433/Polri.Pola.Rekrutmen.Teroris.Berubah.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke