Radhar: Pancasila Sudah Bermasalah Sejak Lahir 

Sabtu, 04 Juni 2011 


Hidayatullah.com--Masalah dasar negara Pancasila dinilai sudah bermasalah sejak 
Pancasila itu dilahirkan. Jangankan masyarakat, perumus Pancasila juga 
kebingungan. Demikian diungkapkan budayawan, Radhar Panca Dahana, dalam sebuah 
diskusi yang bertema Pancasila di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (4/6).

 "Persoalan (Pancasila) besar itu, bukan pada masa reformasi saja. Pada masa 
Soeharto juga terjadi masalah, zaman Soekarno pun Pacasila terjadi kesulitan. 
Bisa dikatakan, sejak Pancasila lahir Juni 1945, Soekarno bingung menerapkan 
sila-sila yang dibuat sama teman-temannya itu sendiri," ujar Radhar   dikutip 
laman Liputan6.com.

Selain itu, menurut Radhar, sebenarnya Pancasila itu tidak bisa dijadikan 
panduan hidup di negeri ini. "Pancasila belum mampu menjadi pegangan. Bukan 
perumusannya yang masalahnya, aplikasi itu yang masalahnya, kita hidup hanya 
memandang slogan. Apakah kita tahu arti setiap sila dalam Pancasila? katanya.

Aktivis muda, Melki Lakalena, mengatakan hal senada. Menurutnya sejak Pancasila 
lahir pro dan kontra sudah terjadi. Tapi secara tidak langsung Pancasila bisa 
membuat persatuan di negeri ini, meski sedikit efeknya.







"Tanpa Pancasila itu kita sudah pecah, Pancasila menyelesaikan agama," ungkap 
Melki Lakalena.

Demam Pancasila

Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan, bangsa Indonesia sedang 
demam Pancasila. Menurut Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid, hal ini terjadi 
sebagai titik balik bagi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam masa transisi seperti ini kita tidak bisa bayangkan dalam dunia 
pendidikan kita. Kita berharap segala hal akan kembali kepada etika politik 
berbangsa sesuai dengan Pancasila. Penegakan hukum dan relasi sosial juga 
demikian, dan aspek lainnya," katanya   di sela-sela pembukaan pelatihan untuk 
pelatih sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, di Sanur, 
Denpasar, Bali, Jumat (3/6) malam.   

Sementara itu Presiden RI Ketiga, Baharuddin Jusuf Habibie, dalam pidato 
kebangsaan memperingati Pidato Bung Karno 1 Juni di Gedung DPR/MPR, Rabu 1 Juni 
2011 mengatakan, ada penyalahgunaan Pancasila di masa Orde Baru yang memicu 
trauma di masa reformasi. Hal itulah yang menyebabkan Pancasila absen dalam 
kehidupan berbangsa di Indonesia saat ini.

"Penolakan terhadap segala hal yang berhubungan dengan Orde Baru menjadi 
penyebab mengapa Pancasila kini absen," kata Habibie.

Menurut Habibie, penolakan Pancasila di awal era reformasi memang akibat 
ketakutan indoktrinisasi Pancasilai pada masa Orde Baru. Habibie mengakui, di 
masa lalu terjadi mistifikasi dan ideologisasi Pancasila secara sistematis, 
terstruktur, dan masif. Pancasila dijadikan senjata ideologis untuk 
mengelompokkan kelompok yang tak sepaham dengan pemerintah.

Selain itu, ia juga mengajak semua pihak memperkuat empat pilar kebangsaan 
melalui aktualisasi nilai-nilai Pancasila  dan secara bersamaan menjauhkan 
stigma lama bahwa Pancasila penuh mistis, sakti dan sesuatu yang disakralakan.

“..kita perlu menyegarkan kembali pemahaman kita terhadap Pancasila dan dalam 
waktu yang bersamaan, kita melepaskan Pancasila dari stigma lama yang penuh 
mistis bahwa Pancasila itu sakti, keramat dan sakral, yang justru membuatnya 
teraleinasi dari keseharian hidup warga dalam berbangsa dan bernegara,” 
ujarnya.*
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to