Senin, 08 Agustus 2011
MUSRIADI MUSANIF

Menghafal Alquran butuh kesungguhan. Kurikulum dan anjuran saja tentu
tidaklah cukup. Perlu pembelajaran berketerusan.
Inilah yang dilakukan Diniyyah Tahfidzul Quran (DTQ), sebuah divisi
otonom di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri, Padang Panjang,
terhadap ratusan santri, guru dan karyawan di lingkungan pesantren
khusus putri terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Guna memberi apresiasi terhadap santri yang memiliki hafalan Alquran
tertinggi dan terbaik, dilakukan melalui seleksi khusus selama 14
hari, akhirnya 118 santriwati dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diwisuda sebagai penghafal Alquran tertinggi dan terbaik. Acara
wisudanya digelar pada 30 Juli 2011.

Direktur DTQ Idris Al-Hafidz kepada Singgalang, kemarin menegaskan,
seiring dengan telah diwisudanya 118 santri penghafal Alquran itu,
pihaknya bertekad, pada wisuda mendatang, jumlah wisudawati dapat
ditingkatkan. Beragam program inovatif pun terus ditingkatkan.
“Kami punya obsesi, jumlah penghafal Alquran tidak hanya meningkat di
Perguruan Diniyyah Puteri saja, tetapi mencakup Sumatra Barat,
Indonesia dan Asia Tenggara. Kami juga bertekad untuk menjadikan
Padang Panjang sebagai sentral pembentukan penghafal (tahfidz) Alquran
tingkat nasional,” ujar Idris.

Diakui, sejak diresmikan oleh Imam Besar Masjidil Haram Syekh
As-Syuraim tiga tahun silam, tepatnya tanggal 29 Juli 2008, DTQ telah
mencetak para santri penghafal Alquran, di antaranya ada yang mendapat
beasiswa Rp200 juta dari Kementerian Agama RI dengan hafalannya 12
juz. Ada juga yang lulus di ITB dengan tinggi hafalan hingga 15 juz.

Kalau tahun sebelumnya, wisuda tahfidz hanya diperuntukkan guru dan
karyawan di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri yang dinilai dari
tingkat hafalan dari terendah hingga tertinggi, maka kini,
ditingkatkan hingga ke level santri juga.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan, SE,
Akt, M.Si mengaku bangga atas prestasi yang diraih santrinya di bidang
penghafalan Alquran atas bimbingan DTQ itu. “Kami memberi penghargaan
setinggi-tingginya kepada DTQ. Dalam tiga tahun belakangan, mereka
berhasil membina para santri menjadi hafidzah pemula,” tegasnya.

Fauziah menegaskan, DTQ tidak hanya berkiprah di Diniyyah Puteri,
tetapi juga melakukan pembinaan di berbagai sekolah di Indonesia dan
Malaysia. Tamu-tamu dari Malaysia yang hampir setiap hari mampir di
Diniyyah Puteri, katanya, selalu memberi apresiasi positif atas
kinerja DTQ.
“Insya Allah Desember ini, DTQ kembali akan memberi training tahfidz
Alquran di salah satu sekolah menengah Malaysia dengan format Camp
Alquran,” ujar muslimah enerjik dari Padang Panjang itu.

Secara terpisah, Wakil Direktur DTQ, Sri Hastuti Al-Hafidzah, merinci,
para santri yang meraih peringkat hafalan terbanyak dengan nilai
tertinggi pada wisuda kali ini adalah Nurul Azmita dengan tinggi
hafalan empat juz, disusul Ezi Fadhila (3 juz), Muthiah (2 juz) dan
Desi Ramadanti (1 juz), mereka memperoleh hadiah uang tunai Rp1 juta.
“Santri yang memiliki hafalan di atas lima juz sengaja tidak
dilibatkan pada wisuda kali ini,” katanya.
Menurut alumni Sekolah Tinggi Al Hikmah Jakarta ini, levelisasi
hafalan santri yang diwisuda itu antara lain meliputi santri yang
memiliki hafalan 1 juz mencapai 80 orang.

Sedangkan 2 juz sebanyak 20 orang, 3 juz 17 orang dan 4 juz 1 orang.
Sebenarnya ada beberapa orang santri kami yang mencapai hafalan 10
juz, tapi sengaja tidak diikutsertakan dalam wisuda ini.

Selama prosesi wisuda, pemberian sertifikat kepada 118 orang santri
dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan dan
Kepala Sekolah MA.KMI Diniyyah Puteri, Yulizawarti. dalam waktu
bersamaan di Auala Perguruan Diniyyah Puteri.
Kepala Humas Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifa’i menegaskan,
program tahfidz adalah paket unggulan dalam mencetak generasi muslimah
berakhlak mulia.

Kepada santri tahfidz, dalam minggu ini akan dikukuhkan sebagai Duta
Tahfidz dari Diniyyah Puteri untuk mengisi ceramah Ramadhan di
kampungnya masing-masing yang tersebar di delapan provinsi di
Indonesia.
Tahun ini Diniyyah Puteri menurunkan dua tim berbeda, Duta Daiyah dan
Duta Tahfidz yang akan mengisi ceramah Ramadhan dengan topik berbeda.
“Satu tentang hidup mulia bersama Alquran. Khusus Duta Daiyah tampil
dengan topik jujur membawa berkah untuk bangsa. Pekan ini mereka
memasuki masa pelatihan dan pembekalan bersama DTC,” kata Ahmad.

http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=7750

Salam
Nofend/34+ CKRG

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke