(Atau tentang rasa malu yang redup tenggelam di tanah air kita) Reformasi sebagai gelombang raksasa Membawa perubahan politik dahsyat satu dasawarsa Dan menumpang masuklah penghancur nilai-nilai luhur bangsa, Penumpang destruktif pelaksana Dengan ciri kerja gabungan utama: Permisif: serba boleh Adiktif: serba kecanduan Brutalistik: serba kekerasan Transgresif: serba melanggar aturan Hedonistik: serba mau enak, foya-foya Materialistik: serba benda, diukur
Dan mereka bekerja dengan leluasa, karena tidak ada rasa malu lagi dalam panca indera Dengan mengusung nilai permisif, serba boleh begitu-begini Hak orang lain diambil, tanpa rasa malu lagi Populernya ini disebut korupsi Dan menjadilah negeri ini menduduki papan atas di dunia koruptif kini Karena rasa malu terkikis nyaris habis Nilai permisif yang serba boleh itu menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain Diambil dicuri tanpa rasa isi Karena rasa malu sudah sangat erosi Perilaku adiktif, serba kecanduan di negeri kita ini Melingkupi alkohol, nikotin, narkotika dan pornografi Dilakukan orang karena rasa malu yang makin kerdil mengecil Tingkah laku brutalistik, serba kekerasan Menyebabkan wajah Indonesia tak lagi ramah dan sopan Sedikit-sedikit murka, kepalan teracung, kata-kata nista Menggoyang pagar, merusak kantor, membakar kendara Bringas, ganas, sampai membunuh sesama bangsa Begitulah rasa malu sudah habis dan sirna Kelakuan transgresif, serba melanggar peraturan Mengakunya progresif, pelopor kemajuan Tapi sejatinya transgresor, melangkahi merusak tatanan Mendobrak tabu kepada yang muda diajarkan Karena rasa malu sudah hancur berantakan Perilaku hedonistik, serba mau enak dan foya-foya Memperagakan kekayaan di lautan kemiskinan Empati jadi direduksi luar biasa Karena rasa malu sudah raib ke angkasa Kelakuan materialistik, serba benda Segala aspek kehidupan diukur dengan uang semata Cengkeramannya makin terasa dalam perilaku hidup kita Karena rasa malu akan kita cari kemana Inilah adegan kehancuran budaya bangsa kita Salah satu sebab utama, dari banyak faktor yang dapat dieja Yang sepatutnya kita sebut sambil menangis Di dalam praktik di masyarakat kita hari ini Terutama berlangsung sejak Reformasi Tak ada sosok dan bentuk organisasi resminya Tapi jaringan kerjasamanya mendunia, Kapital raksasa mendanainya, Ideologi gabungan melandasinya Dengan gagasan neo-liberalisme sebagai lokomotifnya Dan banyak media massa jadi pengeras suaranya Dan tak ada rasa malu dalam pelaksanaannya Inilah Gerakan Syahwat Merdeka Dan pornografi salah satu komponen pentingnya. Sumber: HERU TRIYONO/ http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/06/25/brk,20100625-258521,id.ht ml -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.