Padang Ekspres • Rabu, 26/09/2012 10:41 WIB • GUSTI AYU GAYATRI

Padang, Padek—Pengembangan pa­riwisata di Sumbar tidak cukup hanya de­ngan 
seminar dan rapat. Kini yang di­tunggu publik adalah komitmen dan action para 
pemangku kepentingan mem­bangun industri pariwisata Sumbar.   

Kemauan politik itu harus dimulai dari kepala daerah. Rapat koordinasi kepala 
daerah membahas pengemba­ngan kepariwisataan Sumbar di Padang hari ini (26/9), 
dinilai pelaku wisata tidak banyak gunanya bila hanya sere­monial. Sebab, sudah 
tidak terhitung lagi rapat dan seminar membahas pariwisata Sumbar digelar, tapi 
sepi aksi. 
“Tanpa komitmen pimpinan daerah, pengembangan pariwisata hanya berja­lan di 
tempat. Pembenahan infras­truktur pariwisata harus menjadi priori­tas untuk 
menggaet wisatawan,” ungkap Ketua Asita Sumbar, Ian Hanafiah kepada Padang 
Ekspres, kemarin (25/9). 

Sudah banyak keluhan pe­mangku kepentingan terhadap kondisi pariwisata Sumbar, 
tapi realisasinya tidak kunjung ada. “Maka dari itu, kami berharap rakor 
tersebut benar-benar membawa angin segar bagi pengembangan pari­wisa­ta 
Sumbar,” jelasnya. 

Tak bisa dipungkiri, siapa pun mengangumi keelokan alam Sumbar. Namun begitu, 
potensi itu belum juga mem­buat pemerintah Sumbar ber­sungguh-sungguh 
mening­kat­kan pendapatan dan ekonomi masyarakat lewat pariwisata .

Ini terlihat pada kondisi objek-objek wisata strategis di Sumbar, yang masih 
jauh dari ha­rapan. Di samping infra­struk­tur yang minim, prema­nisme di 
sejumlah objek wisa­ta, dan kebersihan yang tak terjaga.
“Persoalan itu sudah sering disampaikan, tapi belum ada langkah pembenahan yang 
konkret. Apabila dibiarkan te­rus begitu, maka wisatawan ti­dak nyaman 
berlama-lama ber­wisata ke daerah ini,” ingatnya. 

Asita juga jengah dengan alasan Dinas Pariwisata yang sering menjadikan 
minimnya anggaran sebagai “kambing hitam” dalam pembenahan objek wisata. 
“Keterbatasan anggaran sebetulnya bisa saja disiasati. Misalnya untuk satu 
tahun, pemda fokus pem­bena­han objek wisata pada suatu tempat yang dijadikan 
desti­nasi utama, sedangkan lainnya perawatan atau pembinaan dalam pengelolaan 
objeknya,” tegasnya. 

Pe­ngamat pariwisata, Yul­no­frins Napilus mengusulkan agar pariwisata Sumbar 
perlu pembenahan fasilitas umum di objek wisata. Seperti keber­sihan toilet, 
tempat makan atau restoran, serta pemberan­tasan premanisme. Pria yang selama 
ini konsen mempro­mosikan pariwisata Sumbar, menambahkan, lahan parkir di objek 
wisata mendesak ditata. 

Karena itu, ia berharap rakor kepala daerah hari ini, melahirkan hasil konkret 
dan berkomitmen mengek­seku­sinya. Tidak habis pada rakor dan kesimpulan saja. 
Salah satunya, menetapkan penye­lengaraan iven pariwi­sata se­cara berkala.
“Itu dijadikan kalender tetap, sehingga wisatawan mengetahuinya, begitu pula 
rekan-rekan dari travel agent. Kalender iven itu dikoordinir provinsi, dan 
kabupaten dan kota harus sudah siap dengan apa yang akan mereka jual kepada 
wisatawan,” tandas Nofrins seraya mencontohkan iven pacu jawi, atraksi 
ke­senian, dan lainnya. 

Sebelum tahun baru, kata Nofrins, sedianya telah ada iven agar travel agent 
mudah memasarkannya. “Persia­pan­nya bisa tiga bulan sebelum itu. Nah, kalender 
iven yang bisa dijadikan paket wisata ini yang mesti dijadikan perhatian 
pemerintah daerah, bersinergi dengan travel agent. Lihat Malaysia, kan sudah 
jelas jad­wal iven dan paket wisatanya setiap tahun, cuma saja di Sumbar yang 
tak jelas,”  pa­parnya. 

Ditambahkannya, target wisatawan juga harus dipa­hami dalam memasarkan 
des­tinasi wisata. Malaysia, misal­nya. Ketika ada iven besar, wisatawan yang 
akan dibidik sudah jelas.
“Beberapa bulan sebelum liburan sekolah di Indonesia, mereka sudah sibuk ke 
berba­gai daerah di Sumbar mema­sarkan paket-paket wisata murah dan menarik 
untuk dikunjungi di negara mereka. Artinya, mereka sudah tahu jadwal libur 
negara-negara di dunia,” sarannya.

Nofrins mengungkapkan apresiasinya pada pengem­bangan pariwisata di 
Sawah­lunto, yang dari kota kecil mam­pu membuat pariwisa­tanya maju dan 
dikenal luas di dunia. “Harusnya kepala dae­rah yang lain juga mencontoh apa 
yang telah dilakukan ke­pala daerah Sawahlunto,” ucap­nya. 

Ketua Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Maulana Yusran 
me­nyarankan pemerintah daerah tidak hanya fokus pada wisata alam, tapi juga 
melirik wisata meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). 
Sebab, potensinya tidak kalah besar dengan wisata  alam. Tapi butuh kesiapan 
infras­truktur, seperti fasilitas ballroom, peningkatan layanan bagi wisatawan 
serta akses darat dan udara.

Dengan banyaknya wisata MICE di Sumbar, maka akan jadi promosi gratis dalam 
menggerakkan roda pariwisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Sebab, 
setiap ada iven besar di Sumbar, maka para  pesertanya akan mengi­nap dan  
berbelanja. Artinya, pergerakan uang di Sumbar semakin besar. Ini wisata yang 
sangat menjanjikan,” tuturnya.  (*)

[ Red/Administrator ]
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=35195

Wassalam

Nofend St. Mudo 
36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
Tweet: @nofend | YM: rankmarola

Powered by KalioJariang®

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke