Assallaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu

Wa lantardhaa 'ankalyahuudu walannashaaraa......

Allah 
telah mengingatkan kita kaum Muslimin tentang keinginan orang-orang 
Yahudi dan Nashrani untuk membelokkan keimanan kita, agar mengikuti 
cara-cara mereka dalam beragama. Peringatan itu termaktub dalam al Quran surah 
Al Baqarah ayat 120, yang bahagian awalnya kita jadikan kepala 
tulisan ini. 'Tidak akan pernah ridha orang Yahudi dan tidak pula 
orang Nasharani (kepada kalian) sampai kalian mengikuti milah (agama) 
mereka....' Begitu sejak kehadiran agama Islam dan akan begitu seterusnya 
sampai hari kiamat.

Ketidak 
ridhaan mereka itu mereka tunjukkan dengan bermacam cara, sesuai dengan 
situasi dan kondisi. Di awal kehadiran agama Islam, di jaman Rasulullah 
shalallahu 'alaihi wa sallam, orang-orang Yahudi berkali-kali 
berkhianat, menusuk dari belakang sampai mereka diusir dari Madinah 
bahkan akhirnya dari jazirah Arab. Orang-orang Nashrani memerangi umat 
Islam dalam perang salib yang berlangsung selama hampir dua ratus tahun, di 
akhir abad ke sebelas sampai akhir abad ke tigabelas, di daerah 
Palestina. Orang Kristen berjaya mengusir umat Islam dari semenanjung 
Iberia, di negeri Andalusia di akhir abad ke lima belas. Begitu terus 
menerus, sampai mereka menaklukkan negeri-negeri orang Islam untuk 
dijajah, yang berlangsung sampai pertengahan abad ke duapuluh.

Dalam 
menaklukkan negeri-negeri Islam kadang-kadang mereka berhasil, semisal 
beberapa kurun mereka mampu menguasai Tanah Palestina selama masa perang salib, 
atau bahkan berhasil mengusir umat Islam dari bumi Andalusia, 
setelah agama Islam berada di negeri itu seama delapan abad. Tetapi 
adakalanya mereka dikalahkan oleh kaum Muslimin. Salahuddin Al Ayyubi 
memenangkan babak terakhir dari perang salib, dan beberapa ratus tahun 
kemudian, Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel, ibunegeri 
kerajaan Romawi Timur.

Ketidak 
relaan orang-orang Yahudi dan Nashara itu berlanjut sampai sekarang. 
Taktik menyerang mereka tetap disesuaikan dengan keadaan. Adakalanya 
mereka memerangi umat Islam secara fisik, seperti ketika mereka 
menegakkan negara Israel di tanah orang Palestina. Meski sebenarnya 
antara Yahudi dan Nashara juga ada bibit perseteruan yang sangat serius, dalam 
menghancurkan umat Islam mereka saling bahu-membahu. Mereka 
menyadari, bahwa memerangi umat Islam secara fisik, sekarang ini tidak 
mudah dan beresiko tinggi dan mahal biayanya. Lalu mereka merobah 
taktik. Sekarang mereka lebih banyak melakukan perang pemikiran. 
Mempengaruhi orang-orang Islam agar mau meniru cara-cara hidup mereka 
dan meninggalkan tuntunan agama Islam. Peracunan pemikiran ini mereka 
(terutama orang-orang Yahudi) lakukan dengan sistematis dan terarah. 
Mereka mempunyai jaringan media massa bermodal sangat besar untuk 
melakukan itu. 

Sementara orang-orang Kristen, yang banyak kehilangan pamor di banyak negara, 
terutamanya di Eropah, berusaha pula menebar pengaruh di negeri-negeri 
Islam. Mereka mempunyai dana yang banyak. Pemuka agama mereka membayar 
siapa saja yang mau pergi mengkristenkan orang Islam. Di negara-negara 
Eropah (terutama Eropah Barat) banyak orang tidak lagi mau mengaku 
sebagai orang Kristen. Mereka mengaku sebagai orang-orang agnostik. Orang yang 
tidak percaya dengan Tuhan. Banyak gereja-gereja tidak lagi 
punya pengikut, menjadi kosong karena tidak pernah lagi digunakan, 
bahkan banyak yang dijual.

Di 
negeri kita, pemuka-pemuka Kristen tetap bekerja keras ingin membelokkan aqidah 
umat Islam. Dengan bermacam-macam cara. Yang agak halus adalah 
dengan mencoba berbaik-baik dengan orang-orang Islam miskin, membantu 
mereka dengan beras dan supermie untuk menukar agama mereka. Atau 
memberi anak-anak mereka beasiswa, yang perlahan-lahan dipengaruhi untuk pindah 
agama. Yang agak berat dari itu dengan cara mengawini orang 
Islam dengan mula-mula berpura-pura masuk Islam, lalu setelah beberapa 
tahun berputar haluan dan membawa serta pasangan mereka masuk Kristen. 
Yang lebih kasar lagi dengan cara menghipnotis, menculik (ingat kasus 
Wawah di Padang). 

Begitu 
taktik mereka. Orang Kristen berusaha keras untuk mengkristenkan 
masyarakat-masyarakat yang terkenal cukup kental keislamannya seperti 
masyarakat Sunda, Aceh dan Minangkabau. Dengan segala daya dan upaya. 
Dengan segala taktik. Sudah kita lihat bagaimana nekadnya mereka, 
mendatangi tempat-tempat yang kena musibah bencana alam, lalu dengan 
terang-terangan menawarkan bantuan sambil membagi-bagikan 
lembaran-lembaran ajaran Kristen. Ini terjadi di Aceh paska tsunami 
tahun 2004 dan di Sumatra Barat sesudah gempa tahun 2009.

Timbul 
pertanyaan dari sebagian kita, apa yang harus diperbuat? Untuk 
melindungi aqidah saudara-saudara kita yang terancam dimurtadkan? Banyak 
langkah yang harus diambil. Langkah yang paling pertama dan utama 
adalah membentengi diri kita dan keluarga kita yang terdekat. Seperti 
diingatkan Allah di dalam surah At Tahrim (surah 66) ayat 6. 'Wahai orang-orang 
yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka......' 
Pelihara dirimu (mula-mula sekali). Bagaimana cara memelihara diri dari ancaman 
api neraka? Dengan berislam secara utuh. Secara kaaffah. Bagaimana pula 
caranya? Patuhi semua perintah Allah dan menghindar dari segala larangan Allah. 
Jangan ikuti bujuk rayu syaithan. Yaa ayyuhalladziina aamanu udkhuluu fissilmi 
kaaaffah - wa laa tattabi'uu khuthuwaati sysyaithaan. (Al Baqarah (2) ayat 
208). Kalau kamu sudah cukup kuat, pelihara pula 
anggota keluarga. Kalau kamu dan keluargamu sudah cukup kuat ingatkan 
pula tetangga dan saudara-saudaramu. Begitu seterusnya....

Langkah 
kedua ingatkan bahwa agama yang diridhai Allah hanyalah Islam (surah Al 
Maidah (5) bagian akhir dari ayat 3). Agama selain Islam akan tertolak. 
Sebagaimana firman Allah, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka 
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di 
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Surah Ali Imran (3) ayat 85). 

Ingatkan bahwa Allah sangat murka kalau Dia disekutukan. Allah tidak akan 
mengampuni dosa orang yang mempersekutukannya dengan siapapun 
sebagaimana firmannya;   “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni jika Dia 
dipersekutukan dengan lain-Nya dan akan mengampuni (dosa) selain itu 
bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka 
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (An-Nisa’ (4) ayat 48).

Mengakui ada Tuhan selain Allah adalah perbuatan syirik. Mengakui Nabi Isa 
sebagai bagian dari Allah adalah kafir. Dan orang-orang kafir seperti 
itu tidak akan dimasukkan Allah ke dalam surga. Tempat kembali mereka 
adalah neraka dan tidak ada penolong bagi mereka.  "Sesungguhnya telah kafirlah 
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", 
padahal Al Masih (sendiri) 
berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" 
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka 
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, 
tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun." (Al-Maidah (5) 
ayat 72).

Ayat-ayat ini yang jarang kita dengar didakwahkan para ustadz kita. Seolah-olah 
dengan mengatakan bahwa orang Nashrani itu kafir kita telah mengeluarkan 
kata-kata yang kasar. Mengeuarkan kata-kata vulgar. Tidak bertepo-seliro. 
Padahal itu adalah ayat-ayat Allah. 

Maka 
dakwahilah anak kemenakan kita! Jelaskan ayat-ayat Allah ini kepada 
mereka. Agar mereka berhati-hati. Dakwahi mereka sesudah kita menjaga 
diri kita dan keluarga kita sendiri dari kesesatan. Ingatkan mereka agar 
bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Agar jangan sampai 
mati kecuali dalam keadaan Islam. Seperti diingatkan Allah; "Wahai orang-orang 
yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; 
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam." (Ai Imran (3) 
ayat 102).

Setelah 
semua dakwah dilaksanakan. Setelah semua usaha membentengi diri, menjaga ahli 
keluarga, membimbing tetangga dan orang-orang dekat kita 
diusahakan, ternyata ada juga yang murtad, kembalikan semua kepada 
Allah. Karena barangsiapa yang dibiarkan sesat oleh Allah, tidak 
siapapun lagi akan dapat menunjukinya. 

Mudah-mudahan Allah senantiasa memelihara kita dalam keimanan dan ketaqwaan 
kepada-Nya.

****  
 
Wassalamu'alaikum,


Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
Lahir : Zulqaidah 1370H, 
Jatibening - Bekasi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke