Syahdan sekelompok orang tua, para pensiunan berkumpul dan ngobrol2 ttg tempat2 
mana saja
yg pernah dikunjungi selama ini, seru juga obrolan mereka. Bercerita ttg
berbagai tempat yg pernah dikunjunginya. Namun ternyata masih banyak tempat2
lain yg belum sempat dikunjungi, sehingga mereka membuat semacam list, tempat2
menarik mana saja yg  ingin mereka kunjungi, karena memang belum pernah
dikunjungi seumur hidupnya, sampai akhirnya


terbitlah ide utk membuat semacam daftar panjang, atau bucket list istilahnya
, 100 tempat yg perlu dikunjungi sebelum kau meninggal, 100 list of place to
see before you die. Ide dari daftar panjang tersebut, akhirnya dikembangkan
pula, menjadi apa saja buku yg perlu dibaca, apa saja film yg perlu ditonton
dan berbagai hal2 lain nya yg perlu dilakukan.  Dalam sisa umur hidup
mereka, sehingga dihasilkan pula beberapa bucket list lain nya ; 100 books to
be read before die, 100 things to do before you die dan berbagai 100 list to do
lain nya, bahkan dibuat film, the bucket list, cerita ttg keinginan org2 tua yg
sudah divonis tak hidup lama lagi, karena terkena sakit kanker stadium akut.


Ada cerita lain, tentang seorang penyair tua, yg dalam keadaan sakaratul maut,
dikeliling anak2 nya, meminta beliau utk mengucap tahlih ( kalimat la ilaha
ilallah) di masa akhir2 hidupnya tsb.

“pak , nyebut pak , nyebut” 

sang penyair pun,berusaha utk
bicara, tapi tak bisa berkata apa2 karena lidahnya sudah kelu

anak2nya mengulang lagi dg iba dan
tangis , “pak nyebut pak, nyebut…

tiba2 sang bapak pun, spt mulai
bisa berbicara, anaknya tampak senang,

dan berkata ; “ah elu, boro2
nyebut, badan pun kalang kabut”…, kemudian terkulai lemas, itulah kalimat nafas
terakhirnya, tak sempat ia membaca tahlil..

baca selengkapnya ;

http://hdmessa.wordpress.com/2011/04/07/begin-with-the-end/


--------------


Syahdan sekelompok orang tua, para pensiunan ngobrol2 ttg tempat2 mana saja
yg pernah dikunjungi selama ini, seru juga obrolan mereka. Bercerita ttg
berbagai tempat yg pernah dikunjunginya. Namun ternyata masih banyak tempat2
lain yg belum sempat dikunjungi, sehingga mereka membuat semacam list, tempat2
menarik mana saja yg  ingin mereka kunjungi, karena memang belum pernah
dikunjungi seumur hidupnya, sampai akhirnya


terbitlah ide utk membuat semacam daftar panjang, atau bucket list istilahnya
, 100 tempat yg perlu dikunjungi sebelum kau meninggal, 100 list of place to
see before you die. Ide dari daftar panjang tersebut, akhirnya dikembangkan
pula, menjadi apa saja buku yg perlu dibaca, apa saja film yg perlu ditonton
dan berbagai hal2 lain nya yg perlu dilakukan.  Dalam sisa umur hidup
mereka, sehingga dihasilkan pula beberapa bucket list lain nya ; 100 books to
be read before die, 100 things to do before you die dan berbagai 100 list to do
lain nya, bahkan dibuat film, the bucket list, cerita ttg keinginan org2 tua yg
sudah divonis 
tak hidup lama lagi, karena terkena sakit kanker stadium akut.


Kelihatan nya seperti main2 saja, tapi sebenarnya ada makna filosofis nya,
yaitu bahwa semua orang, baik orang yg Soleh sampai orang yg tak percaya Tuhan
sekalipun, semua percaya bahwa suatu saat ia akan meninggalkan dunia yg fana
ini, hanya berbeda bagaimana menghadapi nya.


Orang yg tak percaya kehidupan setelah kematian, berusaha untuk menikmati
sisa masa hidupnya, untuk meraih hal2 yg belum pernah didapat selama hidup nya.
Mereka menikmati hidup apa adanya, setelah mati, selesailah urusan, repot amah
sih, tak jauh dengan cerita tanaman atau binatang yg mati.


Bagi orang2 soleh yg percaya pada hari akhir, berusaha untuk mempersiapkan
diri dan amal soleh sebaik mungkin, karena yakin bahwa segala amal kelakuan
selama hidup di dunia ini, akan dimintakan pertanggungjawaban nya kelak.


Waktu mahasiswa dulu, saya pernah
mengikuti semacam training dimana ada salah satu sessi game, namanya Life
expectation, dimana para peserta disuruh membuat semacam list singkat, apa saja
yg akan dikatakan orang pada kita, setelah kita meninggal kelak.  Setelah
itu masing2 dibacakan di hadapan semua peserta pelatihan. Kelihatan seperti
main2 saja, tapi ternyata tak mudah juga membuat nya, dan membuat sebagian
peserta pelatihan termenung lama karena nya, membayangkan bagaimana pandangan
orang2 pada diri ini, setelah meninggal dunia kelak ? senang atau benci pada
diri ini ? berdasarkan apa saja kelakuan kita selama hidup ini

itu adalah sebuah pertanyaan sulit. Apalagi bagi anak muda, dimana kematian
serasa jadi bagian nya orang2 tua, sesuatu yg masih jauh.


Berbicara tentang kematian, tak semua orang mau membicarakannya, sebagian
besar orang menghindarinya, Orang memiliki berbagai persepsi bagaimana
menghadapi masa; secara umum ada 2 kelompok ;


Menganggapnya sebagai hal yg alamiah, seperti yg dialami makhluk hidup lain
nya, tumbuhan dan binatang, mati adalah akhir, selesailah semua urusan, tak ada
hal lain setelahnya, nikmati saja hidup ini apa adanya.  Begitu mencintai
kehidupan dunia, dan takut menghadapi kematian, demikianlah sikap hidup
sebagian besar manusia.


Kematian adalah sebuah keniscayaan yg dihadapi setiap manusia dan setelah
kematian akan ada alam akhirat, dimana kita harus mempertanggung jawabkan semua
apa yg telah kita lakukan selama hidup ini. Kematian adalah gerbang pembatas
antara kehidupan di dunia dan kehidupan di alam akhirat kelak…


Bagaimana keadaan saat akhir hidup seorang manusia ada 2 jenis pula ; akhir
yg baik ( su’ul khotimah) dan akhir yg baik ( husnul khotimah) . Keadaan saat
akhir itulah yg menentukan nasib seorang manusia selanjutnya. salah satu tanda
husnul khotimah, ialah bila saat nafas terakhirnya ia ingat dg Allah dan
mengucapkan tahlil , la ilaha ilallah.


Ada cerita menarik mengenai saat kematian seorang penyair yang suka bercanda
di  Jakarta. Saat akan meninggal dunia, dalam keadaan sakaratul maut, dan
semua sudah menerima dg ikhlas kondisi tersebut, berkumpullah semua
keluarganya, anak dan istrinya. Mereka berdoa dan mengajak sang penyair utk
banyak berzikir dan membaca tahlil  di akhir nafasnya. Dalam keadaan yg
genting tersebut, saat nafas pun tak beraturan, kondisi fisik sudah tak
tertolong lagi, berkata pun susah, lidah jadi kelu, anak2 nya berkata utk
banyak berzikir tahlil.


“pak , nyebut pak , nyebut” ( maksudnya menyebut tahlil, saat menjelang
nafas terakhir )

sang penyair pun,berusaha utk bicara, tapi tak bisa berkata apa2 karena
lidahnya sudah kelu

anak2nya mengulang lagi dg iba dan tangis , “pak nyebut pak, nyebut…

tiba2 sang bapak pun, spt mulai bisa berbicara, anaknya tampak senang,

dan berkata ; “ah elu, boro2 nyebut, badan pun kalang kabut”…, kemudian
terkulai lemas, itulah kalimat nafas terakhirnya..,


sungguh disayangkan sampai saat akhir hayatnya ia tak sempat mengucap
tahlil, betapa sedihnya keluarga yg ditinggalkan.  yah, mungkin karena ia
seorang yg pintar ngomong dan sering bercanda, sehingga omongan2 yg berpantun
seperti sudah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya, dan itulah yg keluar di
saat genting, saat nafas terakhir, ruh ditarik dari jasad tubuhnya.


Banyak peristiwa2 akhir kematian lainnya, yg unik bagi tiap orang, dan
biasanya memang pada kondisi seperti itu, manusia tak bisa lagi menggunakan
akal pikiran normalnya, namun alam bawah sadarlah yg keluar, memori yg terekam
lama berdasar pengalaman hidup ini, memori yg tertanam paling dalam, itulah yg
akan keluar..

( sebagai bandingan, coba ingat2 saat ini, apa kira2 hal apa yg sering jadi
pikiran dan selalu teringat, itulah yang akan menjadi memori paling dalam dalam
pikiran kita ? )


kalau kita ingin mendapatkan akhir hidup yg baik ( husnul khotimah) , alam
pikiran bawah sadar kita,dimana penyimpanan memori yg sangat kuat, haruslah
pula berisikan hal2 yg baik pula, kalau ingin zikir di akhir hayatnya, maka
seringlah berzikir dari sekarang. kalau hanya pikiran2 kotor, dari pengalaman2
kotor yg kita lakukan, maka hal2 kotor itu pulalah yg akan keluar saat akhir
penghidupan kelak,


Semoga kita semua dijauhkan dari akhir yg jelek tersebut. Usahanya bisa kita
mulai dari sekarang, berbuat kebaikan, mengisi pikiran dan hati dg kebaikan
pula. orang yg biasa berzikir dalam masa hidupnya, akan dimudahkan pula untuk
mengucapkan tahlil saat sakaratul maut, orang yg durhaka, walau pandai
sekalipun, akan susah untuk melakukan nya.


Bagaimana bisa mendapatkan akhir kehidupan yg baik ( husnul khotimah) bisa
kita rencanakan dari sekarang, kita bisa memulai membuat rencana kehidupan (
life planning ) dg patokan di akhir kehidupan tersebut, life planning that
begin with the end of life.


“Barang siapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah
‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (Hadits nabi, riwayat. Abu
Daud.. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih
no. 1621)


Seorang sahabat bertanya pada nabi;  "wahai Rasulullah,
siapakah orang mukmin yg terbaik?,Beliau menjawab,"Yang paling baik
akhlaknya." Lalu ia bertanya kembali, "Siapakah orang mukmin yg
paling pintar?" Beliau menjawab,"Yang palingsering ingat akan
kematian dan memiliki persiapan terbaik untuk menyambut apa yg terjadi
sesudahnya. Mereka itulah orang yg paling pintar."  ( Hadits riwayat
at thabrani dan ibnu majah dari Umar )


Rasulullah bersabda, "Orang pintar ialah orang yg mau mengoreksi
dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang yg lemah
ialah orang yg mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap terhadap Allah."
( Hadits at-Tirmidzi, Ibnu majah,Ahmad,ath-Thabrani dan Umar r.a)


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to