Mungkin ada gunanya untuk bahan referensi dalam mengarungi hidup,
mohon maaf jika tidak berkenan
Terimakasih
Erinos/EBR


Hadis 10: Bahaya Kemewahan Dunia
by Syahriar Junus on Wednesday, May 4, 2011 at 5:00am
Bahaya Kemewahan
 
Dari  Ali bin Abi Thalib Ra.; "Bahwasanya kami sedang duduk bersama  Rasulullah 
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba  datang Mus'ab bin 
Umair Ra., dan tidak ada di badannya kecuali hanya  selembar selendang yang 
bertambal dengan kulit.
 
Tatkala  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda  
menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab  ketika 
berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya),  dan karena 
memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah  sebagai seorang 
Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan  kekayaan di Mekkah).
 
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu  ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Bagaimanakah 
keadaan kamu pada suatu hari  nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, 
dan pergi di waktu sore  dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu 
hidangan,  diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi 
(menghias)  
rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka’bah?.
 
Maka  jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu  
lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan  perhatian 
sepenuhnya kepada masalah ibadat saja dan tidak bersusah payah  lagi untuk 
mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  bersabda, "Tidak! 
Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada  keadaan kamu pada hari itu ". 
(HR. Tirmizi)
 
Keterangan
 
Dalam  Hadits ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan  
umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam  
kehidupan. 
Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di waktu sore memakai  pakaian yang lain 
pula. Hidangan makan tak putus-putus.
 
Rumah-rumah  mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam 
keadaan  demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di  
mana kalau segalanya sudah beres, maka mudahlah hendak melaksanakan  ibadat. 
Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  mengatakan, "Keadaan 
serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita,"  artinya lebih memberikan 
kesempatan untuk kita melakukan ibadat.
 
Kemewahan  hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah  
Subhanahu wa Ta’ala., seperti yang berlaku hari ini. Segala yang  kitamiliki 
walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah  mencukupi. Tetapi, bila 
dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita  jauh lebih mewah dari mereka, 
sedangkan ibadat kita sangat jauh  ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang 
ada, 
sering kali menyibukkan  dan menghalangi kita dari berbuat ibadah.
 
Kita sibuk  mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah 
lebih  banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh  
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang anak Adam  itu 
telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat untuk mencari lembah  yang 
kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”
 
Begitulah  gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia  
senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka  ketika 
itu, 
barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan.  Tetapi waktu itu 
penyesalan sudah tidak berguna lagi Oleh karena itu,  janganlah kita lupa 
daratan dalam mencari harta kekayaan.
 
Tak  peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tak  peduli 
waktu shalat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan  kekayaan. 
Biarlah 
kita mencari harta benda dunia pada batas-batas  keperluan. Kalau berlebihan 
bisa digunakan untuk menolong orang lain  yang kurang berkemampuan dan 
sering-seringlah bersedekah, sebagai  simpanan untuk hari akhirat. Orang yang 
bijaksana adalah orang yang  mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan 
ia 
menjadikan dunia ini  tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
  • [R@ntau-Net] kuti... Eri Bagindo Rajo

Kirim email ke