Subhanallah. Benarlah ini.

Dodi Malin Marajo
Pyk. 31.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Afda Rizki <afdari...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 15 Oct 2012 11:25:56 
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Stroke

*Stroke*
Oleh Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat


Ia seorang tokoh yang sangat disegani di daerahnya. Ia seorang mantan
walinagari yang sarat dengan prestasi.  Berkali-kali pemilihan walinagari,
selalu saja dia yang terpiih dan mendapat amanah. Lebih dari separuh
umurnya ia dedikasikan sebagai walinagari di sebuah nagari yang dulunya
sangat tertinggal.
Jumat pagi, pertengahan bulan lalu saya mendapat kabar bahwa Pak Wali,
begitu ia biasa dipanggil, telah dipanggil ke pangkuan Allah Swt. Ia
meninggal dunia setelah mengalami koma dan dirawat secara intensif selama
27 hari di Rumah Sakit khusus stroke Bukittinggi.  Ia memang sebelumnya
telah mengalami gejala stroke dan lalu mencapai puncaknya hari itu.
Padahal sehari sebelumnya kami juga berkunjung ke RS M Djamil Padang,
membezuk suami seorang teman yang juga terkena penyakit stroke.  Dulunya ia
adalah seorang wiraswasta yang sukses. Dari hasil usahanya ia bisa hidup
dengan dengan layak dan nyaman. Namun sejak mengalami stroke beberapa tahun
lalu, ekonomi keluarganya lumpuh, sepanjang hari ia hanya bisa berbaring
tak berdaya  di tempat tidur.
Entah hanya kebetulan, atau memang sebuah fenomena, sore itu sebuah sms
berisi berita mengejutkan masuk melalui hand phone. Isinya memberitahu
bahwa seorang teman lagi,  juga masuk rumah sakit karena mengalami stroke!
Ada apa dengan stroke?
Menurut catatan Dinas Kesehatan, jumlah kasus penyakit stroke memang cukup
menyolok di Sumatera Barat. Beberapa tahun belakangan jumlah penderita
stroke di Sumbar meningkat 4 kali lipat dari sebelumnya. Penyakit ini
muncul akibat gaya hidup dan pola makan masyarakat yang tidak sehat.
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak
mengalami gangguan/berkurang. Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan
otak tidak terpenuhi dengan baik. Storke bisa disebabkan oleh adanya
sumbatan di pembuluh darah (trombus), atau adanya pembuluh darah yang pecah.
Pola makan, ternyata masalah inilah penyebab utama masalah tersebut,
terutama di Sumatera Barat. Pola makan masyarakat Sumatera Barat yang
banyak mengandung lemak menyebabkan sejumlah penyakit yang tergolong
kelompok penyakit degenatif tersebut cendrung banyak ditemukan di Sumatera
Barat.
Kelompok penyakit degeneratif lain yang banyak terjadi dan menjadi penyebab
kematian terbanyak di Sumatera Barat diantaranya adalah stroke, diabetes
melitus, dan jantung koroner.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang muncul seiring dengan pertambahan
usia karena menurunnya fungsi-fungsi tubuh. Di saat memasuki usia lanjut
(usia di atas 50 tahun), umumnya terjadi penurunan fungsi-fungsi tubuh
manusia. Tubuh tak mampu lagi mentralisir atau memanfaatkan lemak atau gula
yang masuk ke dalam tubuh sebagaimana mestinya. Akibatnya lemak atau gula
tersebut tidak termanfaatkan, menumpuk dalam tubuh, lalu menjadi racun dan
pemicu timbulnya sejumlah penyakit.
Lebih parah lagi, umumnya masyarakat mencapai kehidupan yang mapan pada
usia tersebut (usia di atas 50 tahun). Karena ekonominya mulai mapan, ia
bisa membeli apa saja yang ia inginkan, termasuk membeli makanan yang serba
enak. Namun tanpa disadari jumlahnya telah melebihi kebutuhan dan kemampuan
tubuhnya mengolah dan memanfaatkan makanan tersebut. Akibatnya, muncullah
berbagai penyakit degeneratif tadi.
Meski baru sekarang sangat dirasakan dampaknya, namun sejak lebih dari 1500
tahun lalu Nabi Muhammad Saw telah mengingatkan agar manusia mengendalikan
pola makannya. Nabi mengingatkan agar “Makanlah sebelum lapar dan
berhentilah sebelum kenyang.”
Dalam konsep bernegara, pola makan juga menimbulkan masalah besar. Dengan
jumlah penduduk lebih dari 200 jiwa, ketersedian pangan menjadi masalah
besar, terutama ketersediaan beras yang berfungsi sebagai makanan pokok.
Pemerintah bersama masyarakat petani harus pontang panting bekerja keras
agar kebutuhan beras nasional bisa terpenuhi.
Sangat besar dana yang terkuras untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut.
Pemerintah memberikan subsidi dan meluncurkan berbagai program agar
produksi beras terus meningkat. Selain itu setiap tahun harus diimpor
sekitar 136.000 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat. Tentu
sangat miris jika kerja keras petani dan dana besar yang dihabiskan itu
justru bukan untuk membuat masyarakat bisa hidup sehat dan produktif, tapi
malah membuat mereka sakit stroke, diabetes, jantung dan sebagainya.
Karena itu mari kita kontrol pola makan kita agar devisa negara yang yang
selama ini tersedot untuk memenuhi kebutuhan pangan bisa dialihkan untuk
kebutuhan lain yang lebih produktif. Secara pribadi, tentu saja hidup sehat
dan mencegah sakit adalah pilihan terbaik.
Caranya cukup mudah, mengatur pola makan baik jenis makanan yang dimakan
maupun jumlahnya, berolahraga, mengikuti anjuran Nabi atau berpuasa.
Berpuasa Senin Kamis, atau berpuasa Nabi Daud, atau berpuasa seuai anjuran
agama masing-masing, adalah pilihan yang cukup baik, karena selain
bermanfaat untuk kesehatan juga sebagai ibadah. ***
Singgalang 9 Oktober 2012

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Reply via email to