Tks. pencerahan tsb. ANgku Guru MN. Ambo pernah mambaco satantangan Islam dan 
Madilog olehDatuk  Tan Malaka dari Nagari Suliki Limopuluh kota dimano 
disabuikkan liau juo satantangan ugamo2 nan ado dan dipacayo ummat lain tsb. 
tarutamo dek  ummat manusia dibumiko. Takaiek jo tulisan MN tsb. apokah kito 
sebagai ummat Islam  dapaeik memahami ummat lain tsb. walaupun bukan 
menyebutkan "Tunggal atau Esa" tsb.Wasslam, HAASMA Depok.




Pada Kamis, 16 Januari 2014 21:53, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> menulis:
 



MANA SAJA
AGAMA-AGAMA
YANG
BERKETUHANAN YME?
 
Mochtar
Naim
 
16 Juni 2012
 
 
S 
ILA
Pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan YME. Semua orang menyebutkannya dan
gampang menyebutkannya. Tapi kalau kita tanyakan, mana saja dari agama-agama
yang ada di Indonesia ini yang dasarnya adalah Ketuhanan YME selain dari Islam
itu?  
          Pertanyaan
ini menyeluruh, baik agama-agama yang datang dari luar (seperti Hinduisme, 
Budhisme,
Konfusionisme (KongHuChu), Yahudi, Kristen, Islam, dsb), maupun yang tumbuh
dari bumi Nusantara sendiri (seperti agama asli suku-suku Batak, Mentawai,
Dayak, Toraja, Papua, dsb yang umumnya palbegu-animistis-politheistis). 
          Rasanya
dengan mempertanyakan itu kita pasti akan tersentak. Kebingungan. Dan kita tak
siap. Untuk gampangnya, untuk tidak menciptakan masalah, demi nasionalisme dan
kesatuan berbangsa dan bernegara dalam konteks NKRI, dan dalam berBhinneka
Tunggal Ika, berbagai-bagai tapi bersatu, lalu dikatakanlah bahwa semua 
agama-agama
dasarnya adalah Ketuhanan YME. 
          Secara
theologi, bagaimanapun, ini namanya absurd,
malah ngibulin. Apa lagi kalau dasar
berpijaknya adalah melihat agama-agama itu secara sinkretik, seperti dalam
Kejawen itu, maka gampangnya dikatakan saja bahwa semua agama-agama itu adalah
sama dan sama benarnya, dan bahwa semua agama dasarnya adalah berKetuhanan YME.
Dalam Kejawen dikatakan: “Sadaya agami
sami kemawon.” Semua agama itu sama dan sama benarnya menurut kepercayaan
masing-masing.
          Tapi,
apa iya semua agama-agama itu dasarnya adalah Ketuhanan YME? Kecuali Islam yang
jelas-jelas adalah agama Tauhid, monotheisme, berKetuhanan YME, yang lain-lain
kok tidak. Yang terdekat yang berKetuhanan YME paling-paling adalah agama
Yahudi. Tapi agama Yahudi adalah agama eksklusif-primordial hanya untuk orang
Yahudi, dan khas Yahudi. Tidak untuk siapa saja yang sifatnya terbuka dan
universal seperti Islam itu. Karenanya tidak ada orang Indonesia dan siapapun
yang bukan Yahudi yang ‘boleh’ beragama Yahudi.
          Yang
lain-lain, pertama dibagi dua dulu: yang Samawi dan yang Ardhi. Yang agama-agama
langit dan yang agama-agama bumi. Agama-agama langit adalah yang turun dari
langit, dari Allah swt, seperti Yahudi, Nasrani dan Islam. Yang ardhi, yang 
membersit dari bumi. Yang
diciptakan oleh manusia sendiri, seperti agama Hindu, Budha, Konfusius, dsb.
Adalah benar jika agama samawi dasarnya adalah Ketuhanan YME. Tapi dalam
perjalanannya, seperti agama Kristen itu, dari satu Tuhan lalu menjadi tiga,
atau satu dalam tiga. Trinitas. Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus. 
          Agama-agama
bumi yang diciptakan oleh manusia sendiri, itupun berbagai. Agama Hindu punya
banyak Tuhan (politheisme). Agama Budha tak tahu persis apa ada Tuhan itu atau
tidak, karena di luar jangkauan pikiran manusia untuk menyatakan ada atau tidak
adanya Tuhan itu. Maka yang disembah adalah Budha Gautama, pencipta kepercayaan
itu. Agama Konfusius, percaya kepada banyak dewa-dewa, dan percaya kepada 
kesakralan
roh nenek-moyang. Belum pula agama palbegu animistis yang mencuat dari bumi
Nusantara sendiri. Jelas-jelas animistis dan banyak tuhan dan dewa-dewa.
          Tinggal
yang murni berKetuhanan YME itu hanyalah Islam. Islam adalah agama Tauhid,
monotheistik. Kafir dan syirik hukumnya jika menserikatkan Allah dengan tuhan
macam-macam itu. 
          Kalau
kita konsekuen dengan logika theologi itu, maka agama yang berKetuhanan YME itu
hanyalah Islam. Dan ternyata satu-satunya. Makanya kalau kita juga konsekuen
dengan Sila Pertama Pancasila itu, berKetuhanan YME, maka agama yang sejalan
dan diakui oleh Negara adalah, dan hanyalah, Islam. Sementara agama lain-lainnya
adalah agama kelompok masyarakat masing-masing, yang secara keseluruhan, walau
berbagai, dianut oleh minoritas penduduk (sekitar 20 % semuanya). Karena 
agama-agama
minoritas itu bukan agama yang berKetuhanan YME, maka agama-agama itu bukan
agama Negara, tetapi agama kelompok masyarakat yang bagaimanapun dilindungi
oleh Negara.        
          Dengan
kita mengakui secara bernegara Sila Pertama Pancasila: Ketuhanan YME itu, maka
Islam sewajarnya menjadi Agama Negara. Apalagi sebagai agama yang dianut oleh
bahagian terbesar rakyat Indonesia (80an %), dari berbagai suku bangsa dari Aceh
sampai ke Papua. Sebagai konsekuensinya, tidak ada undang-undang dan peraturan
yang dikeluarkan oleh Negara yang boleh bertentangan dengan syarak atau syariat
Islam. Dan syariat Islam, sebaliknya, berlaku secara bernegara, khususnya bagi
ummat Islam. 
          Namun,
kendati Islam adalah agama monotheisme dan sejalan dengan Sila Pertama
Pancasila yang berKetuhanan YME, apakah kita siap menerimanya sebagai agama
Negara? Kelihatannya yang paling tidak siap itu adalah ummat Islam sendiri.
Mayoritas dari ummat Islam ada di Jawa dan mereka adalah penganut kepercayaan 
sinkretik
Kejawen, bukan Islam-sinthetik seperti orang-orang Melayu di luar Jawa, di mana
motto budaya mereka adalah ABS-SBK: “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi
Kitabullah.” Adat yang sejalan dengan syarak dipakai, yang tak sejalan dibuang.
Dan Kitabullah Al Qur’anul Karim adalah rujukan tertinggi dari pola hidup
mereka. Konsekuensinya juga, Islam sintetik mengharuskan negara berdasar agama
dan syariat agama berlaku dalam bernegara dan sekaligus bermasyarakat.
          Polarisasi
budaya dan agama antara Jawa dan Luar Jawa dan antara Islam yang sinkretik di
Jawa dan Islam yang sintetik di Luar Jawa, kelihatannya, masih akan mewarnai
nuansa dan mozaik kehidupan keagamaan dan kebudayaan di Indonesia ini ke masa
depan. 
          Bagaimanapun
sejarah bergulir dan akan bergulir terus. Al Qur’an, Surah Ali ‘Imran ayat 140
mengatakan: “Dan hari-hari itu Kami peredarkan di antara manusia-manusia.”
Siapa tahu pada dekade-dekade yad keinginan mayoritas penduduk muslim dalam
alam demokrasi akan tersalurkan dan syariah Islam dipraktekkan secara bernegara
dan dalam masyarakat sendiri, sembari tetap menghargai dan mengakui berlakunya
agama-agama bagi kelompok agama masing-masing, dan dengan perlakuan yang sama
di muka hukum bagi semua warga-negara. ***
 
 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke