Sanak sakampuang, saparatian  nan ambo hormati 

Assalamuaaikum, Wr. wb

Mak Ngah ..janganlah basi sunguik..  haa..haa..


Ya... memang benar Mak Ngah....
Mangaradja Onggang Parlindungan -  Penulis Tuanku Rao akan berkata seperti ini :
"Hallo Brothers from Minangkabau ...   “very childish and
very stupid”,  bila
peristiwa menang kerbau dijadikan nama etnis Minangkabau ... apalagi sebagai 
agama.

Jadi .. Menurutnya nama “ Minangkabau”  sudah lebih dahulu ada dari kerajaan 
Singosari dan Majapahit. Info
ini didapat dari laporan Resident
Poortman – yang banyak menulis sejarah Batak. 
Bahwa tentara Mesir
/fatimiyah Dynasti pada tahun 588 H (=1191 M), berhasil dipukul mundur dari 
kampung bernama“Minangkabau” , oleh tentara
Darmasraya. Kampung yang bernama ‘ Minangkabau. Menurut Resident Westernenk
- wilayah itu berlokasi ; ‘ antara Kota Batusangkar (= Ford Vander Capellen) 
dan Kampung
Sungayang. 
Kampung minangkabau itu, pada tahun 1191 tidak habis dimusnahkan.
Setelah 200 tahun kemudian - nama “ Minangkabau” itu didaftar dalam buku
Negarakertagama – sebagai wilayah taklukan kerajaan Majapahit. 
Dari sinilah
Resident Poortman selaku ‘peneliti Batak’, menganggap bahwa kampung Minangkabau
ini mestinya dari kampung asli etnis Minangkabau. Hal Ini memberi petunjuk
bahwa nama Minangkabau itu bukan karena menang kerbau. Melainkan adalah country
origin dari nama suku bangsa Minangkabau itu sendiri.

Barangkali Datuk Soda a.k.i Bapak Abraham Ilyas bisa menambahahkan..

Jadi menurut ambo "ndak kojo jadi kojo.".  ( eh..benar gak ya istilah ini ?)

Mohon maaf ya.. jika pendapat ambo salah..


Wassalam,
 
 
~ 3vy Nizhamul~
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)





________________________________
Dari: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Dikirim: Jumat, 23 September 2011 8:48
Judul: Re: [R@ntau-Net] Minangkabau..... Agama Minakhaba (?)

Kalau tulisan Cerita Koyok kayak ini, apalagi ditulis pula oleh seorang yang 
menggunakan titel Dosen Unand, terbaca oleh M.O. (Mangaradja Onggang 
Parlindungan) Penulis Tuanku Rao, pasti dia ketawa besar lagi terbahak-bahak 
berbalik-balik menggeliat di dalam kuburnya dengan panggilan suara garangnya 
yang tetap teringat: 

"Hallo Brothers from Minangkabau... ha ha ha ..."

-- Nyit Sungut


--- In rantau...@yahoogroups.com, taufiqrasjid@... wrote:
>
> 
> Apakah ini akan menghubungkan Minangkabau dengan orang  Yahudi ?
> 
> TR
> -------------------------------
> Sejarah Agama Minakhaba
> 
> 
> Posted by prosaturripadang
> 
> .
> 
> Sebuah tulisan dari Emeraldy Chatra, Dosen Unand
> 
> Agama Minakhaba mulanya dikembangkan oleh seorang pengembara dari Kerala, 
> sebuah kota di Kerajaan Pandya (India), bernama Chetteri Vilanj satu setengah 
> abad sebelum Masehi. Pengembara dari kasta Chetteri (setingkat ksatria) ini 
> meninggalkan kampung halamannya untuk menyebarkan ajaran Minakhaba. Kerajaan 
> Pandya sudah ada sejak beberapa abad sebelum Masehi, ibukotanya bernama 
> Korkai. Pandya merupakan kerajaan besar yang maju dan telah menjalin hubungan 
> dagang dengan Romawi, Arab, Mesir dan Parsi.
> 
> Chetteri Vilanj dari Pandya yang kemudian dikenal sebagai Ceteri Bilang 
> Pandai lahir dari etnis Kurician dan Bnei Menaseh. Bnei Menaseh adalah 
> keturunan Menaseh yang dikecilkan oleh pengikut Ezra dan Nehemiah di 
> Palestina. Karena terdesak pengikut Menaseh meninggalkan Palestina dan 
> menetap di Pandya.
> 
> Setelah beberapa tahun berada di Koto Batu, Ceteri Bilang kawin dengan 
> Indojulito yang sudah melahirkan Datuak Mangguang dari suaminya terdahulu, 
> Maharajodirajo, raja kerajaan Koto Batu. Maharajodirajo adalah seorang 
> penganut agama Budha. Perkawinan Ceteri Bilang dengan Indojulito melahirkan 
> si Jatang yang setelah dewasa bergelar Datuak Parpatiah Sabatang. Datuak 
> Mangguang kemudian diangkat sebagai raja Koto Batu menggantikan ayahnya, 
> sekaligus sebagai seorang penghulu tinggi agama Minakhaba. Karena fungsinya 
> sebagai penghulu tinggi Minakhaba, Datuak Mangguang lebih sering berada di 
> Dusun Tuah (kemudian dikenal dengan nama Dusun Tuoh, lalu jadi Dusun Tuo) 
> yang menjadi markas besar agama Minakhaba.
> 
> Agama Minakhaba yang dibawa Ceteri Bilang adalah agama yang menyembah satu 
> tuhan yang disebut Nabhana atau Nan Bhana. Mulanya agama monoteis yang dibawa 
> Nabi Musa ini dibawa oleh orang-orang Kanaan keturunan Menaseh dari Babilonia 
> ke Pandya, kerajaan kuno India sekitar 400 tahun sebelum kelahiran Isa. 
> Keturunan Menaseh, berbeda dengan prinsip keagamaan yang dianut oleh pengikut 
> Ezra dan Nahemiah, memiliki sikap toleran terhadap bangsa lain. Karena itu 
> penganut agama yang disebut orang Pandya sebagai "orang Ya" atau "pengikut 
> Musa" ini tidak bermasalah hidup di kalangan penganut Hindu di Pandya. 
> Lagipula, orang Menaseh dapat meyakinkan orang Hindu yang menganggap dirinya 
> keturunan Manu bahwa Musa juga keturunan Manu.
> 
> Menurut Kitab Veda, orang-orang Hindu merupakan cucu Manu yang selamat ketika 
> terjadi banjir besar ribuan tahun lalu. Kapal Manu beserta sejumlah 
> pengikutnya yang setia berlabuh di Puncak Himalaya, kemudian anak cucunya 
> bertebaran ke seluruh penjuru dunia dan membangun peradaban di Harappa dan 
> Mahenjo-Daro. Salah satu cucu Manu, Yadu dianggap sebagai nenek moyang 
> orang-orang Yovana dan Ya di Palestina. Musa adalah salah satu diantara 
> keturunan Yadu. Alikasudaro (Iskandar Agung), raja Yovana yang membangun 
> kerajaan Balkh (Bactria) di barat India juga keturunan Manu.
> 
> Meskipun demikian pengikut Menaseh tetap mempunyai aturan: kawin dengan 
> penganut Hindu atau Budha tidak dilarang, tapi pasangan itu harus 
> meninggalkan agamanya.
> 
> Cateri Bilang dibesarkan sebagai penganut agama Ya yang taat. Tapi ketika 
> melihat kepatuhan pengikut Ya kepada agamanya makin lama makin menipis, dan 
> pengaruh Hindu makin kuat terhadap penganut Ya, Cateri Bilang mengembangkan 
> ajarannya sendiri, yaitu Minakhabaya atau Ajaran Baru Ya, yang disingkat jadi 
> Minakhaba saja.
> 
> Kitab suci Minakhaba tetap sama dengan yang dipercaya penganut agama Ya, 
> yaitu Tuah atau Patatah. Kitab itu berbentuk gulungan (scroll) yang hanya 
> dimiliki oleh para penghulu tertentu, tidak boleh dibaca sembarang orang. 
> Gulungan Tuah dipandang sangat suci dan demikian berharga, tapi "boleh" 
> digadaikan kalau ada anak perempuan yang tidak kunjung bersuami. Artinya, 
> kalau ada anak perempuan tidak bersuami dalam sebuah keluarga, harga diri 
> keluarga itu sudah hancur.
> 
> Selain membaca gulungan Tuah para penghulu tertentu, yang senior, juga 
> membaca kitab Tamu yang ditulis oleh para penganut agama Ya di Kanaan atau 
> Palestina dalam bahasa dan tulisan Aramaik. Kitab Tamu berisi interpretasi 
> terhadap Tuah, juga sejumlah riwayat para pewaris Hukum Musa. Karena 
> kesulitan membaca tulisan aslinya, kebanyakan para penghulu menerima ajaran 
> secara lisan dari penghulu tinggi yang paham bahasa asing. Datuak Parpatiah 
> Sabatang adalah salah seorang penghulu tinggi yang mampu membaca tulisan 
> Aramaik dan pernah mengembara ke India, Parsi dan Kanaan bersama saudaranya 
> Datuak Mangguang. Kedua datuak itu menulis sendiri buku Tamu mereka dalam 
> aksara Aramaik.
> 
> Namun kemudian terjadi perpecahan antara kedua bersaudara itu. Datuak 
> Parpatiah Sabatang yang sejak kecil sudah terbiasa hidup di luar istana 
> (karena dekat dengan ayahnya yang bukan bangsawan) mengembangkan ajaran baru 
> yang ia sebut Bodi-Caniago. Penganut ajaran Bodi-Caniago dibagi ke dalam dua 
> komunitas berdasarkan garis keturunan ibu. Seperti halnya pada kelompok Koto 
> dan Piliang, kelompok-kelompok itu juga disebut adat. Oleh sebab itu ada 
> istilah adat Bodi dan adat Caniago, yang intinya sama-sama menganut ajaran 
> agama Minakhaba.
> 
> Datuak Parpatiah Sabatang mengakui ia terpengaruh oleh prilaku Sidharta 
> Gautama yang mengembara dan melepaskan atribut kerajaan dari dirinya. Namun 
> Datuak Parpatiah tidak melepas Hukum Musa atau tetap beragama Minakhaba.
> 
> ***
> 
> Orang Minakhaba adalah campuran antara pribumi dengan keturunan orang 
> Kurician yang tinggal di India Selatan. Kurician adalah etnis minoritas di 
> India selatan yang kurang dikenal. Nenek moyang orang Kurician berimigrasi 
> sekitar lima abad sebelum kedatangan Ceteri Bilang (masih dalam zaman 
> Neoliticum). Imigran Kurician yang menganut matrilineal itu meneruskan 
> pekerjaan nenek moyang mereka di India, yaitu sebagi petani. Mereka mengajari 
> orang pribumi bercocok tanam, membuat sawah dan membangun sistem irigasi. 
> Mereka juga membuat mejen dari batu-batu besar (menhir).
> 
> Dalam waktu dua abad populasi orang Kurician makin meningkat. Mereka menyebar 
> kemana-mana, kawin-mawin dengan penduduk asli. Matrilineal akhirnya jadi 
> sistem yang diterima oleh penduduk pribumi. Agama orang Kurician mulanya 
> agama asli Tamil (pra-Hindu), tapi karena putus hubungan dengan India dan 
> tidak dapat membangun kelembagaan agama mereka mulai melupakan agama mereka 
> dan beralih ke animisme, seperti anutan orang pribumi.
> 
> Dua abad setelah kedatangan imigran Kurician datang lagi satu rombongan 
> imigran dari India yang berasal dari Palibothra atau Pataliputra, ibukota 
> Kerajaan Sunga di utara India. Imigrasi ini disebabkan orang-orang Budha 
> ditidas oleh penguasa Sunga yang beragama Hindu. Kuil-kuil Budha di Nalanda, 
> Bodhgaya, Sarnath dan Mathura dibakari, penganut Budha dibunuhi dengan kejam. 
> Akibat kekejaman yang berlangsung selama lima tahun itu banyak penganut Budha 
> menyelamatkan diri keluar kerajaan Sunga. Orang-orang Pataliputra sering juga 
> disebut orang-orang Batalidarah atau satu keturunan.
> 
> Rombongan yang berimigrasi ini berdarah campuran Yunani-India (disebut Yobana 
> India. Yobana dari Yovana=Yunani (Sanskrit)) dan mengatakan diri mereka 
> sebagai keturunan Alikasudaro (Iskandar Zulkarnain). Mulanya mereka hidup di 
> kerajaan Mauriya yang tenang. Tapi 185 SM Pusyamitra Sunga, seorang panglima 
> perang kerajaan Maurya membunuh rajanya: Baradrata. Mauriya runtuh, berganti 
> menjadi kerajaan Sunga. Raja Pusyamitra Sunga yang beragama Hindu berusaha 
> menghapus agama Budha dengan melakukan kekejaman.
> 
> Imigran dari Pataliputra itu tidak langsung berbaur dengan masyarakat, tapi 
> membangun pemukiman di lereng gunung Marapi. Setelah berpuluh tahun mereka 
> turun gunung dan membangun kerajaan yang dinamakan Kerajaan Koto Batu. 
> Rajanya yang diberi gelar Maharajodirajo kawin dengan Indojulito yang nenek 
> moyangnya keturunan Kurician.
> 
> Peninggalan penting kerajaan Koto Batu adalah pola pendidikan anak laki-laki 
> yang dikonsentrasikan di sebuah tempat (surau). Pola ini diilhami oleh pola 
> pendidikan di Yunani kuno, negeri nenek moyang orang-orang Batalidarah.
> 
> Orang Kurician dan pribumi umumnya berkulit gelap atau coklat tua. Sedang 
> rombongan Maharajodirajo yang datang kemudian berkulit putih. Percampuran 
> antara kedua etnis berbeda kulit inilah yang menentukan warna kulit orang 
> Minakhaba kemudian hari.
> 
> Ceteri Bilang yang datang ke Koto Batu mulanya dikenal sebagai maharishi 
> (dalam lidah lokal jadi marasai, karena badannya kurus dan terlihat tidak 
> terurus, tapi orang tahu ia sangat sakti). Ia lalu diangkat sebagai penasehat 
> oleh Maharajodirajo.
> 
> Ceteri Bilang sama-sama keturunan Kurician dengan Indojulito. Karena itu anak 
> mereka, si Jatang yang kemudian bergelar Datuak Parpatiah Sabatang berkulit 
> lebih gelap dibandingkan kakak lain ayahnya, Datuak Mangguang.
> 
> Ketika agama Minakhaba dikembangkan oleh Datuak Mangguang dan Datuak 
> Parpatiah Sabatang tradisi matrilineal tidak dihapuskan. Mereka merasa ada 
> kesesuaian antara adat Kurician dengan ajaran Minakhaba yang memuliakan ibu. 
> Karena itu keduanya sepakat menjadikan matrilineal sebagai sistem resmi agama 
> Minakhaba.
> 
> Catatan:
> 
> Tulisan ini imaji sejarah yang dibuat untuk menguji apakah masih tersisa 
> ruang untuk berpikir beda…
> Sent from my BlackBerry®


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
  • ... taufiqrasjid
    • ... sjamsir_sjarif
      • ... Hambo
      • ... Evy Nizhamul
        • ... Abraham Ilyas
          • ... sjamsir_sjarif
            • ... Abraham Ilyas
              • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
                • ... Riri Mairizal Chaidir
                • ... Ajie Tanjung
                • ... Anzori
                • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
                • ... auliah azza
          • ... hyvny07

Kirim email ke