asalamualaikum pak syafruddin al.. lai buliah dikutip pernyataan ketua pkdp iko untuk dimuek di media... terima kasih konfirmasinya. al imranpengasuh valora.co.id
Pada Senin, 11 Januari 2016 9:07, Syafruddin AL <syaff...@gmail.com> menulis: SuhatmansyahIs: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu” - JAKARTA– Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (DPP-PKDP) menyatakankerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung halaman (Kota Pariamandan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan sarana hiburan Orgen Tunggalberbau pornografi. “Kondisinyamungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen tunggal ini sudahmenyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan Islam di Sumatera Barat,”kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam pernyataan tertulisnya yangdisampaikan kepada media terbitan Sumbar, Minggu (10/1) kemarin. Menurutdosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya Orgen Tunggal berbauporno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh penyebaran narkoba di PadangPariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau, PKDP sudah berulang kalimengingatkan kepala daerah dan stakeholderkedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegahmerajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut. Namunkenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau porno inibukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin digandrungi olehmasyarakat, terutama kaum mudanya. “Sayaheran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah pejabat, pemukaagama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan ini. Kalau iya, inisungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman di masa mendatang,”kata Suhat dengan nada geram. Sebagaidaerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera Barat, RanahMinangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun informal di Piamanmerasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial masyarakat dari norma-normayang sudah diwariskan oleh para leluhurnya. “Kamitidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta perkawinan dan acarapemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun jangan sampai menanggalkannorma-norma agama Islam yang sudah kita jaga selama ini. Apalagi pusat Islamitu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas Suhatmansyah. PerluTindakan Tegas dan Terpadu Untukmengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau porno itu,Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara terpadu di Kota maupunKabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang tegas, semacamPeraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda, Kepolisian, MUI, LKAAM danorganisasi pemuda haris ikut mengawasinya. Aturanyang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam) yang berlaku ditengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal boleh, tetapi harus adabatas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak boleh ada minuman keras. Bilaada yang melanggar, harus diberikan sanksi yang keras dan tegas. Suhatmansyahoptimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan semua pihak. "DemiPiaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan orgen tunggal yangsidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum, dihentikan. Orang judi sajabisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal kecil seperti ini tidak bisakita lakukan," kata dia. Mantanpejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti pelaksanaan PariamanTriatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita asing. "Kita tidak menghalangiadanya kegiatan tersebut dalam rangka pengembangan pariwisata, tapi harus adarambu-rambunya. Pakaian minim itu bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masihbisa dibawa berenang. Saya rasa mereka juga akan mematuhi," ujarnya. Suhatmanmengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita berpakaian mini dipantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai ada yangenyalahartikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata juga bisa dikendalikansesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya," yegas Suhatman. Sebagaitanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan menemui sejumlah pihakyang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman untuk membahaslangkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang semakin tak terkendali di daerahini. (Rel) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.